BISNISASIA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT – Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan Threads, pada hari Selasa mengumumkan bahwa perusahaan akan meningkatkan transparansi pada gambar-gambar yang dibuat oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence) seiring dengan persiapan pemilihan umum di bulan November.
Melalui postingan di blog, Meta berencana akan mulai melabeli gambar-gambar yang dihasilkan oleh AI dengan catatan bertuliskan “Imagined with AI” untuk menunjukkan foto-foto yang dibuat dengan fitur Meta AI, sebagai bagian upaya para penggunanya.
Raksasa teknologi ini mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain di industri ini untuk membentuk “standar teknis umum” agar dapat mendeteksi konten yang dihasilkan oleh AI dengan lebih baik.
“Kemampuan untuk mendeteksi sinyal-sinyal ini akan memungkinkan kami untuk melabeli gambar-gambar yang dibuat oleh AI yang diunggah pengguna ke Facebook, Instagram dan Threads. Kami sedang membangun kemampuan ini sekarang, dan dalam beberapa bulan mendatang kami akan mulai menerapkan label dalam semua bahasa yang didukung oleh setiap aplikasi,” tulis Nick Clegg, presiden Meta untuk urusan global, dalam posting blog.
“Kami mengambil pendekatan ini hingga tahun depan, di mana sejumlah pemilihan umum penting berlangsung di seluruh dunia,” katanya seperti dilansir dari USAToday, Minggu.
Langkah-langkah yang diambil Meta untuk mengidentifikasi gambar yang dihasilkan oleh AI
Ketika foto dibuat menggunakan fitur AI Meta, foto tersebut akan menyertakan:
Penanda yang terlihat:
Pesan pada kiriman pengguna yang dapat dilihat pada gambar.
Penanda yang tidak terlihat: Ini tidak akan langsung terlihat, namun, tanda air dan metadata yang tidak terlihat akan disematkan di dalam file gambar, kata postingan blog tersebut.
Selain itu, Meta bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Adobe, Google, Microsoft, Midjourney, OpenAI, dan Shutterstock karena perusahaan-perusahaan tersebut menerapkan rencana untuk menambahkan metadata ke gambar yang dibuat oleh alat mereka.
Hal ini akan membantu Meta menambahkan penanda yang tidak terlihat pada gambar ketika gambar tersebut diposting ke salah satu platformnya dari situs-situs tersebut.
Meskipun konten yang dihasilkan oleh AI telah populer di foto, namun hal ini juga sangat menonjol di konten audio dan video.
Meta mengatakan bahwa mereka sedang menyusun strategi untuk membantu mengidentifikasi konten-konten yang mungkin lebih sulit untuk dibedakan apakah konten tersebut dibuat oleh manusia atau AI.
“Meskipun perusahaan mulai memasukkan sinyal ke dalam generator gambar mereka, mereka belum mulai memasukkannya ke dalam alat AI yang menghasilkan audio dan video pada skala yang sama, jadi kami belum dapat mendeteksi sinyal tersebut dan melabeli konten ini dari perusahaan lain,” kata Clegg menulis dalam postingan tersebut.
“Sementara industri bekerja untuk mencapai kemampuan ini, kami menambahkan fitur bagi orang-orang untuk mengungkapkan ketika mereka membagikan video atau audio yang dihasilkan AI sehingga kami dapat menambahkan label padanya.”
Meta mewajibkan penggunanya untuk menggunakan pengungkapan ini dan alat label ketika mereka memposting konten audio dan video yang diubah secara digital.
Pengguna yang gagal melakukannya akan menghadapi hukuman, perusahaan memperingatkan. (USAToday)