BISNISASIA.CO.ID, GUANGZHOU – Tiongkok telah membuktikan sejumlah langkah untuk mempercepat transisi hijau di seluruh aspek pembangunan ekonomi dan sosial, serta mempromosikan instrumen finansial yang relevan, seperti green equity financing dan green financial leasing.
Hal ini tercantum dalam arahan yang baru dikeluarkan Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Dewan Negara Tiongkok, seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua.
Di sisi lain, menurut The People’s Bank of China, nilai green loan di Tiongkok mencapai US$4,1 triliun (RMB 30,08 triliun) dalam bentuk mata uang lokal dan asing pada akhir 2023, tercatat mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 36,5%, melampaui bentuk pinjaman lain.
Lebih lagi, nilai green bond yang diterbitkan di dalam negeri secara kumulatif mendekati US$498 miliar (RMB 3,62 triliun). Sebagian besar dari permodalan yang berhasil terkumpul digunakan untuk mendukung transisi hijau di sektor energi, konstruksi, dan pertambangan, menurut riset International Institute of Green Finance.
Banyak lembaga keuangan juga aktif meluncurkan produk reksa dana dengan tema investasi berkelanjutan, bahkan 296 produk reksa dana dengan tema keberlanjutan dan ESG memiliki aset kelolaan senilai lebih dari US$55,5 miliar (RMB 403,7 miliar) pada akhir 2022, menurut data Asset Management Association of China.
Sebagai manajer investasi terbesar, E Fund Management Co., Ltd. (“E Fund”) pun aktif mengikuti tren ini dan bergabung dengan PRI sebagai salah satu perusahaan pertama di Tiongkok, serta meluncurkan beberapa produk bertema ESG dalam beberapa tahun terakhir, termasuk E Fund Environmental Theme Flexible Allocation Hybrid Fund dan E Fund Carbon Neutral 100 ETF.
Selain itu, arahan Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Dewan Negara Tiongkok mendorong optimalisasi mekanisme investasi dan penyertaan modal sosial dalam proyek-proyek hijau dan rendah karbon.
Di tengah komitmen manajer investasi yang kian kuat dalam menjalankan strategi investasi ESG, sejumlah lembaga terkemuka mengembangkan bank data dan metodologi riset yang terintegrasi seputar ESG.
E Fund juga telah meningkatkan kerangka pemeringkatan ESG agar sejalan dengan karakteristik pasar modal di Tiongkok Daratan.
Kerangka tersebut memadukan metode evaluasi kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi kinerja ESG dari emiten-emiten yang menjadi portofolio investasi berdasarkan tiga aspek–dampak lingkungan hidup, pengelolaan lingkungan hidup, serta peluang kelestarian alam. E Fund pun telah menerbitkan kerangka manajemen risiko iklim yang memantau dan menjaga dampak perubahan iklim terhadap emiten-emiten dan portofolio investasi.