BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Layanan jaringan konektivitas milik TelkomGroup kini resmi dikelola oleh PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) secara end to end melalui mekanisme Managed Service Agreement (MSA) mulai awal Agustus 2024.
“Kami optimistis bahwa keberadaan TIF akan memperkuat ketahanan masa depan TelkomGroup, sejalan dengan arahan portofolio untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang lebih ramping, lincah, dan efisien,” ujar Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), Ririek Adriansyah, dalam keterangannya terkait acara Kick Off Operational Day 1 PT Telkom Infrastruktur Indonesia di Jakarta, seperti dilansir dari InfoPublik.id, Jumat (2/8/2024).
Menurut Ririek, TIF bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangan infrastruktur jaringan fiber TelkomGroup serta dipersiapkan untuk menghadirkan layanan wholesale fiber connectivity yang netral melalui network sharing kepada other licensed operator (OLO) untuk mempercepat konektivitas dan adopsi digital nasional.
Sebagai bagian dari inisiatif Five Bold Moves (5BM) berupa proyek InfraCo TelkomGroup, keberadaan TIF diharapkan akan menjadi new growth engine yang akan mendukung perjalanan TelkomGroup menuju inovasi digital dan konektivitas terdepan, membuka jalan bagi kemajuan industri telekomunikasi nasional, dan memperkuat posisi TelkomGroup di pasar.
Melalui TIF, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUM) ini akan mengkonsolidasikan sejumlah infrastruktur telekomunikasi, khususnya fiber, yang dimiliki untuk dapat digunakan secara bersama dengan pelaku industri lain guna mengoptimalkan potensi dan valuasi infrastruktur jaringan TelkomGroup, serta meningkatkan kualitas telekomunikasi di dalam negeri.
“Dengan demikian, TIF diharapkan untuk mendukung agenda nasional dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong adopsi digital di Indonesia,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, langkah ini menandai awal dari strategi perusahaan untuk meningkatkan fokus bisnis infrastruktur fiber, sekaligus membuka potensi pertumbuhan pendapatan dan peningkatan valuasi bagi TelkomGroup.
Sementara itu, Direktur Utama PT Telkom Infrastruktur Indonesia, I Ketut Budi Utama, menambahkan, sejak berdiri pada akhir 023, TIF telah melalui proses persiapan secara bertahap dengan asas kehati-hatian untuk mengelola aset infrastruktur jaringan fiber.
Sebelum secara resmi mengelola pengoperasian infrastruktur jaringan fiber TelkomGroup, TIF telah memastikan bahwa seluruh sistem dan proses bisnis berjalan lancar sesuai standar yang ditetapkan melalui simulasi operasional atau dry run pada tujuh lokasi berbeda dari setiap Regional Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hal ini mencakup pengujian pada aspek Process, People, dan IT Tools dengan berbagai skenario operasional agar setiap potensi kendala dapat diidentifikasi dan tindakan perbaikan dapat dilakukan sebelum TIF resmi beroperasi.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan fokus bisnis fiber dan menciptakan nilai tambah bagi TelkomGroup melalui keunggulan layanan dan efisiensi operasional berstandar global,” pungkas I Ketut Budi Utama.