Scroll untuk baca artikel
Nasional

Ini Lima Fokus Utama Ekonomi Hijau di ISF 2024

42
×

Ini Lima Fokus Utama Ekonomi Hijau di ISF 2024

Sebarkan artikel ini
Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani Pimpin Rapat di Jakarta., Jumat (22/3/2024). (Foto. Humas Kemenko Marves)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Setelah sukses dengan penyelenggaraan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 pada tahun lalu, Indonesia kembali akan menyelenggarakan forum tersebut dengan skala yang lebih besar dan diberi nama baru, yaitu Indonesia International Sustainability Forum (ISF).

Bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Indonesia International Sustainability Forum (ISF) dijadwalkan akan diselenggarakan di Jakarta pada 4-6 September 2024.

Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, pada Jumat (22/3/2024) di Jakarta, menyatakan bahwa keberhasilan ISF tahun sebelumnya menunjukkan betapa nyatanya peran Indonesia dalam memimpin dan mendorong inisiatif global yang mendasar bagi pencapaian kesempatan yang adil dan setara bagi negara-negara dalam menjalankan dekarbonisasi.

Baca Juga :   BRIN Umumkan Standar Baru MABIMS untuk Penetapan Awal Bulan Hijriah

“Dengan transformasi nama menjadi Indonesia International Sustainability Forum, diharapkan akan semakin memperkuat posisi ISF sebagai forum internasional untuk pertumbuhan berkelanjutan dan pengaruh terhadap iklim global,” tambah Deputi Rachmat.

ISF 2024 yang akan dihelat di Jakarta ini akan menjadi konferensi keberlanjutan terbesar, bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Acara ini akan mengumpulkan pembuat kebijakan, ahli, serta investor dari seluruh dunia untuk membangun kemitraan dalam bidang keberlanjutan dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau di dunia.

Tidak hanya itu, ISF 2024 juga akan menjadi wadah nyata untuk kolaborasi antara negara maju dan negara berkembang dalam menghadapi krisis iklim. Harapannya, ISF akan menghasilkan solusi yang mendukung jalannya faktor keuangan dan non-keuangan yang menjadi kunci untuk mempercepat terwujudnya pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga :   Pemerintah Siap Atasi Lonjakan Pemudik dengan Antisipasi Transportasi Lebaran 2024

Dalam rangka itu, ISF 2024 akan berfokus pada 5 pilar pembahasan utama, yaitu:

  1. Ekonomi Berkelanjutan (Sustainable Economy): Membahas langkah-langkah menuju ekonomi yang lebih hijau, mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
  2. Transisi Energi (Energy Transition): Mendiskusikan strategi untuk beralih dari energi konvensional ke sumber energi terbarukan, serta dampaknya terhadap perekonomian global.
  3. Konservasi Alam dan Keanekaragaman Hayati (Biodiversity and Nature Conservation): Menyoroti pentingnya menjaga keanekaragaman hayati serta upaya untuk melestarikannya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
  4. Gaya Hidup Berkelanjutan (Sustainable Living): Membahas peran individu dan masyarakat dalam menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan serta implikasinya terhadap ekonomi.
  5. Ekonomi Kelautan (Blue Economy): Menyelidiki potensi dan tantangan ekonomi berbasis kelautan, termasuk upaya untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Baca Juga :   Simak Pengaturan Lalu Lintas selama Libur Lebaran Tahun 2024!

Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan bahwa ISF 2024 menjadi platform bagi Indonesia untuk menegaskan posisi strategisnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan.

“Indonesia memiliki potensi besar dengan sumber daya yang melimpah, mulai dari mineral kritis seperti nikel dan timah, hingga kekayaan hutan tropis. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pemimpin regional dan global dalam mempercepat praktik ekonomi yang berkelanjutan, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” kata Shinta. (saf/infopublik.id)