BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Jantung bukan sekadar memompa darah, melainkan inti dari sistem peredaran darah yang memastikan oksigen dan nutrisi sampai ke seluruh tubuh.
Bila fungsi jantung terganggu, organ lain seperti otak, ginjal, dan paru-paru ikut terdampak. Kondisi khusus seperti kehamilan, obesitas, dan diabetes juga memengaruhi kerja jantung. Bahkan, anak-anak pun bisa mengalami gangguan jantung.
Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia (29 September 2025), Siloam Hospitals TB Simatupang menghadirkan serangkaian edukasi untuk tenaga kesehatan dan masyarakat.
Rumah sakit ini sekaligus memperkenalkan pengembangan layanan jantung terpadu yang didukung berbagai disiplin medis.
Edukasi untuk Tenaga Kesehatan dan Publik
Menurut dr. Dewi Wiguna, M.Sc., Hospital Director Siloam Hospitals TB Simatupang, edukasi tenaga kesehatan ditujukan bagi dokter spesialis jantung, ginjal, dan radiologi melalui acara Master Class Cardiovascular Kidney Metabolic bertema “Discover the Essentials of Contrast Media in Diagnostic and Interventional Imaging” (20–21 September 2025).
Acara ini menghasilkan rekomendasi penting terkait penggunaan contrast media pada diagnosis dan intervensi, terutama bagi pasien gagal ginjal kronis.
Untuk publik, edukasi diberikan lewat 7 seri talkshow “Heart & Friends” di YouTube dan Instagram, mulai 29 September hingga Oktober 2025.
Topiknya mencakup: Jantung & Otak; Jantung & Paru-paru; Jantung & Ginjal; Jantung & Obesitas; Jantung & Diabetes; Jantung pada Anak dn Jantung pada Kehamilan
dr. Grace F. Indradjaja, Director of Medical Group, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dokter sekaligus kesadaran masyarakat.
“Edukasi harus berjalan dua arah—bagi tenaga medis agar sejalan dengan perkembangan ilmu, dan bagi masyarakat agar lebih sadar deteksi dini serta faktor risiko penyakit jantung,” ujarnya.
Inovasi Layanan Jantung di Siloam Hospitals TB Simatupang
Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi, menjelaskan bahwa gangguan irama jantung (aritmia) dapat berujung pada komplikasi serius seperti stroke.
Beberapa layanan terkini yang tersedia antara lain: Pulse Field Ablation (PFA): standar tata laksana modern untuk aritmia; Left Atrial Appendage Closure: prosedur tanpa operasi untuk mencegah stroke pada pasien Atrial Fibrillation.
Kemudian Cardio Neuro Ablation (CNA): pertama di Indonesia, untuk pasien syncope akibat saraf vagus berlebihan dan renal Denervation: segera hadir, untuk pasien hipertensi yang sulit dikontrol meski sudah menggunakan beberapa obat.
Yoga menambahkan bahwa kolaborasi multidisiplin di Siloam—antara kardiologi, neurologi, renal, dan endokrin—membuat penanganan pasien lebih komprehensif.
Hubungan Jantung dan Ginjal
dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH, menegaskan bahwa jantung dan ginjal saling memengaruhi.
“Gagal jantung bisa mengurangi suplai darah ke ginjal sehingga menurunkan fungsi penyaringan dan mempercepat kerusakan jaringan ginjal. Karena itu, pasien penyakit ginjal kronis memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi jantung,” jelasnya.
dr. Dewi Wiguna menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin. “Di Siloam Hospitals TB Simatupang, pasien mendapat layanan terpadu dari tenaga medis berkompeten dengan dukungan teknologi diagnostik dan terapi terkini. Semua ada dalam satu fasilitas,” ujarnya.
Selain itu, rumah sakit ini telah mengadopsi protokol penanganan stroke cepat dan tepat yang diakui internasional. Sebagai bukti, sejak 2020, Siloam Hospitals TB Simatupang meraih World Stroke Organization (WSO) Angel Awards, dan sejak 2022 konsisten mempertahankan status Diamond, penghargaan tertinggi dalam pelayanan stroke.
