BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA — Untuk menebarkan optimisme di tengah situasi sulit, Reading Room dan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Pelita Harapan (IKA UPH) menggelar diskusi buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” karya William Ndut.
Acara ini digelar sebagai respons terhadap meningkatnya narasi pesimisme akibat PHK massal dan ketidakstabilan ekonomi. Dalam buku yang diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, William membagikan kisah hidupnya—penuh kegagalan, tapi berujung pada pencapaian luar biasa.
“Semua orang pasti pernah gagal. Yang penting adalah bagaimana kita memaknainya. Buku ini membantu pembaca memahami tiga fase kegagalan: Experiment, Experienced, dan Empowered,” ujar William dalam diskusi.
William menceritakan dirinya gagal empat kali mendapatkan beasiswa luar negeri, tujuh kali ditolak penerbit, hingga kehilangan pekerjaan. Namun justru dari kegagalan itulah ia membangun reputasi profesional.
Sandiaga Uno, dalam kata pengantar buku ini, menyebut buku William sebagai bacaan penting bagi siapa pun yang kehilangan motivasi. Sementara itu, Ilham Habibie merekomendasikan buku ini untuk para profesional muda, wirausahawan, dan akademisi.
Diskusi ini menjadi bagian dari upaya Reading Room dan IKA UPH untuk membangun semangat positif bagi anak muda Indonesia. Buku “Gagal, Kebal, Fenomenal” juga melengkapi trilogi “Cari Panggung, Cari Muka, Cari Nama” yang telah menginspirasi banyak profesional muda.
Dengan pesan kuat tentang transformasi diri lewat kegagalan, buku ini menjadi bacaan penting di era penuh tantangan.