Scroll untuk baca artikel
Industri

IBM Luncurkan Software Pertama untuk Integrasi Keamanan dan Tata Kelola Agentic AI

4
×

IBM Luncurkan Software Pertama untuk Integrasi Keamanan dan Tata Kelola Agentic AI

Sebarkan artikel ini
Di tengah pesatnya adopsi sistem kecerdasan buatan otonom, atau Agentic AI, IBM resmi memperkenalkan perangkat lunak pertama di industri yang mengintegrasikan sistem keamanan dan tata kelola AI dalam satu platform terpadu. Inisiatif ini ditujukan untuk membantu perusahaan mengelola dan menjaga keamanan sistem AI mereka dalam skala besar secara lebih efisien, transparan, dan sesuai regulasi global.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah pesatnya adopsi sistem kecerdasan buatan otonom, atau Agentic AI, IBM resmi memperkenalkan perangkat lunak pertama di industri yang mengintegrasikan sistem keamanan dan tata kelola AI dalam satu platform terpadu.

Inisiatif ini ditujukan untuk membantu perusahaan mengelola dan menjaga keamanan sistem AI mereka dalam skala besar secara lebih efisien, transparan, dan sesuai regulasi global.

Lewat penggabungan kapabilitas IBM watsonx.governance dan IBM Guardium AI Security, perusahaan kini dapat mengidentifikasi risiko, memastikan kepatuhan, serta mengelola siklus hidup AI dari pengembangan hingga produksi. Langkah ini dinilai penting di tengah meningkatnya kompleksitas dan skala penerapan AI, khususnya agen AI yang memiliki tingkat otonomi tinggi.

“Agen AI menawarkan potensi besar dalam meningkatkan produktivitas, tapi jika tidak dikelola atau diamankan dengan tepat, risikonya bisa signifikan,” ujar Ritika Gunnar, GM Data and AI IBM.

Baca Juga :   Mendagri Dorong Pemda Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan

Keamanan dan Tata Kelola AI Kini Satu Kesatuan

Inovasi utama dari IBM ini terletak pada integrasi mendalam antara governance dan security. Kini, pelaku usaha dapat secara otomatis mendeteksi penggunaan AI baru—termasuk di cloud, sistem embedded, hingga repositori kode—dan langsung menghubungkannya ke alur kerja tata kelola.

Guardium AI Security juga menyematkan fitur automated red teaming, yang dapat mengidentifikasi kelemahan keamanan seperti injeksi prompt, kebocoran data, hingga kesalahan konfigurasi sistem. Pengguna bahkan bisa menetapkan kebijakan khusus untuk menganalisis input-output dari AI guna mencegah penyalahgunaan data.

“Masa depan AI bergantung pada seberapa baik kita mengamankannya sejak sekarang,” ujar Suja Viswesan, VP Security and Runtime Products IBM.

Baca Juga :   BlueFin Resmi Terakreditasi ISO 14001:2015, Fokus pada Tanggung Jawab Lingkungan

Monitor Kinerja Agentic AI Sepanjang Siklus Hidupnya

watsonx.governance kini juga mampu memantau agen AI secara menyeluruh—dari tahap pembangunan hingga operasional. Melalui evaluation nodes, pengguna bisa menilai kualitas respons AI, relevansi data, dan kesesuaian konteks. Mulai 27 Juni, fitur tambahan seperti jejak audit agen, penilaian risiko onboarding, serta katalog tool agentik juga akan tersedia.

Kepatuhan Regulasi Jadi Lebih Mudah

IBM turut memperkenalkan Compliance Accelerators, add-on yang berisi pustaka regulasi global seperti EU AI Act, ISO/IEC 42001, NIST AI RMF, dan lainnya. Fitur ini mempermudah organisasi dalam menyelaraskan implementasi AI mereka dengan regulasi yang berlaku di berbagai wilayah.

Layanan Konsultasi Terpadu untuk AI yang Aman

Selain produk perangkat lunak, IBM Consulting Cybersecurity Services juga merilis layanan baru untuk mendampingi perusahaan dalam mengadopsi AI secara secure-by-design. Layanan ini mendukung transformasi menyeluruh—dari penilaian risiko, pembuatan strategi AI, hingga pelaksanaan praktik keamanan dan tata kelola yang sesuai dengan standar industri.

Baca Juga :   BCA Gelar Data Conference 2025, Dorong Penerapan AI Beretika dalam Dunia Bisnis

Langkah Strategis untuk Masa Depan AI

Dengan peluncuran ini, IBM tidak hanya memperkuat posisi watsonx sebagai solusi AI komprehensif, tetapi juga menjawab kebutuhan krusial perusahaan untuk mengembangkan AI generatif dan agentik secara bertanggung jawab dan aman.

“Menyatukan tata kelola dan keamanan AI memungkinkan perusahaan menilai risiko dengan lebih tepat dan membuat keputusan strategis yang berdampak,” ujar Jennifer Glenn, Research Director di IDC Security and Trust Group.