BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam bidang angkutan penyeberangan dengan fokus pada keselamatan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kesyahbandaran dengan tema “Pengawasan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran sebagai Landasan Sistem Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan” yang berlangsung pada 21 – 23 Februari 2024 di Bandung.
Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Lilik Handoyo menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara maritim, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran terjaga dengan baik. Oleh karena itu, tema bimbingan teknis ini dianggap sangat relevan dan penting untuk terus ditingkatkan.
“Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah dasar utama dalam menjalankan berbagai aktivitas maritim yang kompleks dan beragam,” katanya, Kamis (22/2/2024).
Lebih lanjut, Lilik Handoyo menyadari bahwa tantangan di bidang kesyahbandaran terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan dinamika perubahan di sektor maritim.
“Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan keterampilan peserta bimtek menjadi sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut. Kami berharap peserta dapat memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip keselamatan dan keamanan pelayaran,” tambahnya.
Selain itu, Lilik Handoyo juga berharap agar semua peserta dapat memiliki pengetahuan tentang penggunaan teknologi terkini dalam upaya mewujudkan pelayaran yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Kasubdit Pengendalian Operasional Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Capt Bintang Novi menjelaskan bahwa peserta bimbingan teknis akan diberikan tugas untuk membantu dalam melaksanakan berbagai fungsi yang berkaitan dengan keselamatan, pengawasan, dan operasional transportasi sungai, danau, dan penyeberangan di wilayah masing-masing.
“Para peserta akan dilatih untuk mengemban tanggung jawab dalam menjaga keselamatan, mengawasi, dan mengoperasikan transportasi di lingkungan sungai, danau, dan penyeberangan,” ungkapnya.
Seorang syahbandar memiliki peran yang sangat vital dalam melakukan pengawasan guna menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, serta menegakkan ketertiban dan kelancaran lalu lintas kapal di pelabuhan sesuai dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
Dengan demikian, semua kegiatan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan harus memperoleh izin dari syahbandar dengan memenuhi semua persyaratan kelaiklautan kapal yang berlaku.
Dalam kegiatan bimtek kali ini, sekitar 80 peserta turut serta yang berasal dari Balai Pengelola Transportasi Darat di seluruh Indonesia, serta KSOPP Danau Toba. Materi yang disampaikan selama tiga hari bimbingan teknis tersebut sangat beragam dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan keselamatan angkutan penyeberangan.(saf/infopublik.id)