BISNISASIA.CO.ID, SAN FRANCISCO – Sojern adalah platform pemasaran digital untuk perjalanan. Dengan antusias, Sojern mengumumkan penerbitan laporan “Kondisi Pemasaran Destinasi 2025” untuk Organisasi Pemasaran Destinasi (DMO).
Laporan yang disusun melalui kemitraan Sojern dengan Benchmark Research Partners-dan didukung Brand USA, Destination Canada, European Travel Commission, dan Caribbean Tourism Organization- ini dibuat berdasarkan laporan tahun 2024 dan menyoroti berbagai tren pemasaran destinasi terkini.
“Jumlah DMO yang mencengangkan sebanyak 85% mempertahankan atau meningkatkan anggaran iklan digital dibandingkan tahun lalu,” kata Noreen Henry, Chief Revenue Officer di Sojern. “Ketika DMO berinvestasi lebih besar pada anggaran mereka dan menggunakan strategi lebih canggih, mereka harus terus menunjukkan laba atas investasi tersebut yang mengharuskan mereka memanfaatkan alat dan data canggih untuk melibatkan wisatawan di seluruh corong pemasaran.”
Dengan wawasan dari hampir 200 DMO global, departemen pemerintah, dan afiliasi badan pariwisata, laporan ini mengungkapkan ketangguhan periklanan digital.
Kampanye yang Kompleks, Tantangan yang Meningkat
DMO menghadapi berbagai tantangan seperti mengelola sumber daya yang terbatas sekaligus menunjukkan hasil yang jelas, harapan yang terus meningkat, dan perubahan teknologi. Tingginya tekanan untuk membuahkan hasil dan kampanye di banyak saluran yang dihasilkannya kini lebih teknis dan kompleks. Meskipun 60% menggunakan klik sebagai metrik utama, 54% sulit menunjukkan Laba atas Investasi (ROI) yang jelas, sedangkan 37% mengidentifikasi pelacakan dan atribusi sebagai tantangan utama ketika menangani kampanye corong penuh.
Saat ini, 83% responden berfokus pada iklan terprogram. Kemampuan pelacakan, ketepatan, dan efektivitas biaya dari Programmatic memungkinkan DMO membuat keputusan yang lebih cerdas dan berbasis data.
Iklan tampilan (97%), iklan media sosial (90%), dan pemasaran mesin pencari (80%) tetap menjadi saluran dominan dalam strategi media berbayar yang digunakan DMO.
Penggunaan AI: Peluang yang Terus Berkembang
Kecerdasan buatan (AI) mengubah pemasaran destinasi, 63% DMO menggunakannya untuk pembuatan konten.Hanya 28% menggunakan AI untuk analisis data, menyoroti peluang besar untuk menggunakan AI guna mendapatkan wawasan lebih mendalam dan memutuskan dengan lebih efektif. Mengatasi keterbatasan sumber daya dan kesenjangan pelatihan akan sangat penting untuk membuka seluruh potensi AI.
Kampanye Terus-menerus dibanding Kampanye Musiman Tradisional
Meskipun DMO secara tradisional lebih menyukai kampanye musiman, laporan tersebut mengungkapkan bahwa kini 52% DMO lebih menyukai kampanye terus-menerus dibanding kampanye musiman (40%). Kampanye terus-menerus akan mendorong hasil, 42% melaporkan bahwa peningkatan kesadaran merek merupakan dampak terbesar dari strategi pemasaran terus-menerus pada kinerja kampanye secara keseluruhan.
DMO semakin pintar merencanakan kampanye bagi khalayak tertentu – misalnya, 66% secara ekstensif berfokus pada penggemar aktivitas luar ruangan- tapi hanya 15% menggunakan teknik personalisasi canggih yang menyesuaikan penawaran di waktu nyata di seluruh saluran. Hal ini membuka peluang besar untuk menciptakan pengalaman yang lebih disesuaikan bagi wisatawan di setiap tahap perjalanan mereka.
Membangun Merek Mulai Menjadi Prioritas Utama
Selama empat tahun terakhir sejak pandemi COVID-19, DMO perlu mendorong pemesanan dan memberikan hasil jangka pendek untuk memulihkan bisnis. Sekarang setelah industri ini stabil, DMO melakukan penyeimbangan kembali dengan kampanye yang menggunakan pendekatan strategis jangka panjang. Hasilnya, kesadaran merek menjadi lebih penting, dan pergeseran ini terlihat jelas dalam cara menjalankan kampanye -sekarang terbagi 50/50 antara strategi khusus tahapan dan strategi corong penuh, sebuah perubahan besar sejak tahun 2024 ketika strategi corong penuh mendominasi sebanyak 70%.
Janji dan Tantangan Data
Data adalah salah satu alat terkuat yang dimiliki DMO, tapi sulit mengetahui cara menggunakannya dengan efektif. Lebih dari separuh (51%) DMO mengatakan bahwa analisis data adalah tantangan utama, sedangkan 45% berusaha keras mengubah data tersebut menjadi strategi yang dapat ditindaklanjuti. Namun rintangan ini memberikan peluang bagi DMO untuk tampil menonjol dengan menggunakan data agar kampanye bisa tepat sasaran. Laporan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar DMO sudah memanfaatkan data-84% untuk wawasan pemasaran digital, 75% untuk melacak statistik pengunjung, dan 69% untuk riset pasar.
Pemasaran Koperasi: Kerja Sama Menjadi Daya Tarik
Pemasaran koperasi terus berkembang, khususnya di Eropa, di mana laporan tersebut mengungkapkan bahwa partisipasi meningkat hingga 16% dari tahun ke tahun. Melalui kemitraan dengan hotel, objek wisata, dan maskapai penerbangan, DMO dapat mengumpulkan sumber daya, memperluas jangkauan kampanye, dan meningkatkan upaya lebih baik.
Media Sosial Mendominasi, tapi Penggunaan Video Terus Meningkat
Media sosial tetap menjadi pusat perhatian, di mana 91% DMO menggunakannya untuk pemasaran dan 99% menempatkan Facebook dan Instagram di antara lima saluran teratas mereka. Namun, TV terkoneksi (CTV) dan video berdurasi pendek mulai menarik perhatian sebagai format yang sedang berkembang, dan menawarkan potensi besar bagi DMO untuk menciptakan kampanye imersif dan kaya visual yang sangat menggugah wisatawan.