CEO Paper.id Yosia Sugialam menekankan pentingnya teknologi digital dalam mempercepat transformasi rantai pasok, guna mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%
BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%, pada kesempatan BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (9/10).
Target pertumbuhan ini menjadi basis dari 17 Arah Pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana sektor logistik memainkan peran krusial dalam mewujudkan integrasi ekonomi domestik dan global untuk mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia.
Menyambut semangat tersebut, Paper.id, platform invoicing dan pembayaran digital terkemuka di Indonesia, berpartisipasi dalam acara Economic & Business Outlook 2025 gelaran Supply Chain Indonesia.
Dalam sesi tersebut, CEO Paper.id, Yosia Sugialam berbagi pandangan dengan Yui Hastoro dari Toyota Motors dan Elan Pramudiansyah dari PT Rajawali Nusantara Indonesia mengenai tantangan rantai pasok yang memengaruhi kapasitas produksi dan distribusi. Yosia menekankan pentingnya teknologi dalam mengatasi tantangan yang ada di berbagai sektor supply chain di Indonesia.
“Tanpa teknologi, rantai pasok akan terhambat oleh proses manual yang lamban, yang pada akhirnya menghalangi pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,” ujar Yosia. Ia menambahkan bahwa adopsi teknologi tidak harus dilakukan secara besar-besaran, namun dapat diterapkan secara bertahap sesuai kebutuhan bisnis. “Paper.id menawarkan solusi digital yang fleksibel, memungkinkan bisnis untuk memilih teknologi yang paling relevan bagi mereka,” tambahnya.
Yosia juga mengutip laporan PwC tahun 2023 berjudul “Global Supply Chains: The Race to Rebalance”, yang menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan transformasi digital pada ekosistem supply chain dapat mencapai ROI (return on investment) hingga 12% dalam 22 bulan.
“Dengan kombinasi digitalisasi rantai pasok dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), bisnis dapat menghemat biaya supply chain hingga 6.8% dan meningkatkan 7.7% revenue per tahunnya,” jelas Yosia.
Salah satu contoh nyata penerapan teknologi Paper.id adalah di PT Catur Sentosa Adiprana, yang dikenal dengan brand Mitra 10. Perusahaan ini menggunakan solusi PaperScan OCR untuk memproses lebih dari 32.000 customer dan 15.000 item/SKU dari lebih dari 50 prinsipal di seluruh Indonesia.
Dengan teknologi ini, proses digitalisasi invoice dan faktur pajak dilakukan secara otomatis, menghilangkan kebutuhan input manual, sehingga meningkatkan akurasi dan produktivitas perusahaan.
Selain itu, J&T Cargo, salah satu perusahaan logistik terbesar dengan jangkauan internasional, juga mempercayakan sistem pengelolaan invoice mereka kepada Paper.id. Dengan volume lebih dari 5.000 invoice per bulan, solusi Paper.id memungkinkan proses invoicing dilakukan 80% lebih cepat dan lebih efisien dari sisi biaya.
“Paper.id berkomitmen untuk mendukung digitalisasi rantai pasok di berbagai sektor industri di Indonesia guna memastikan bisnis-bisnis siap menghadapi tantangan masa depan dengan lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan,” tutup Yosia.