BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Ekosistem kreator YouTube di Asia Tenggara berkembang pesat. Di Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, terdapat 7.600 channel dengan lebih dari satu juta subscriber, serta lebih dari 77.000 channel yang melampaui 100.000 subscriber.
Pertumbuhan ini membuka peluang besar bagi brand untuk menjangkau audiens luas melalui kolaborasi dengan kreator, sekaligus memberi kreator sumber pendapatan baru.
Video commerce menyumbang 20% terhadap GMV e-commerce Asia Tenggara, meningkat empat kali lipat dalam dua tahun terakhir.
YouTube, dengan 290 juta penonton di kawasan pada 2024 (setara 85% populasi online), memperkuat posisinya sebagai platform paling berpengaruh dalam mendorong kesuksesan komersial. Konten dari Vietnam dan Indonesia bahkan tumbuh 85% (YoY) sepanjang 2023–2024.
Kreator YouTube Bangun Kepercayaan, Pacu Pembelian
Ekonomi kreator menjadi penggerak utama video commerce. Delapan dari sepuluh pengguna online di Asia Tenggara menjadikan YouTube tempat utama untuk menelusuri, menemukan, dan membeli produk.
Kepercayaan terhadap kreator jadi fondasi penting: menurut Kantar, 85% penonton di Thailand dan 67% di Indonesia menilai kreator YouTube dapat dipercaya.
Kepercayaan ini juga meluas ke brand. Sebanyak 60% Gen Z Indonesia menyatakan mereka lebih percaya pada brand yang dipromosikan di YouTube, dibanding hanya 46% di platform lain.
Studi Ipsos mengonfirmasi bahwa YouTube dan Google lebih dipercaya dalam proses pembelian dibanding platform media sosial lain di kawasan.
“YouTube mendorong niat membeli hampir 4x lebih tinggi dibanding platform sosial lain. Fokus kami pada konten berkualitas tinggi membantu brand menyampaikan identitas dan membangun kemitraan jangka panjang,” ujar Sapna Chadha, VP Southeast Asia and South Asia Frontier, Google.
Yudist Ardhana, kreator asal Indonesia, menambahkan: “Autentisitas dan kredibilitas adalah kunci. Hubungan tulus dengan audiens menciptakan dukungan jangka panjang dan kerja sama yang saling menguntungkan.”
YouTube Shopping Percepat Konversi dan Tambah Pendapatan
YouTube Shopping kini hadir di enam negara Asia Tenggara lewat kemitraan dengan Shopee, mempermudah kreator mempromosikan produk dari toko sendiri maupun brand lain. Di Indonesia, Vietnam, dan Thailand, 55% kreator yang memenuhi syarat telah bergabung. Integrasi katalog produk Shopee memperpendek perjalanan dari penemuan ke pembelian.
Channel seperti Mai Trinh Hồ mengalami peningkatan pendapatan hampir 5x lipat, sementara Jagat Review mencatat 50% pendapatan berasal dari YouTube Shopping periode Juli–Oktober 2024.
“Ketika brand bermitra dengan kreator yang tepat, pesan mereka bukan sekadar iklan—tapi bagian dari cerita,” ujar Sapna.
Yada Sarttarasathit Harel, Chief Digital & Marketing Officer L’Oréal Thailand, menambahkan, “Kami bekerja sama dengan kreator untuk menyampaikan nilai brand secara autentik dan bermakna.”
YouTube di TV: Iklan Imersif dan Penonton Lebih Luas
YouTube kini menjangkau 79 juta penonton TV di Asia Tenggara, seiring meningkatnya konsumsi konten melalui televisi terkoneksi internet (CTV). Kreator menyesuaikan konten untuk layar TV, sementara YouTube mengembangkan pengalaman iklan seperti Pause Ad dan Shoppable CTV, memungkinkan pembelian langsung melalui kode QR atau fitur “Kirim ke ponsel.”
Kampanye CTV terbukti efektif: McDonald’s Filipina: penjualan harian naik 46%; Pepsi Vietnam: jangkauan usia 18–44 naik 27%; Studi Nielsen: YouTube hasilkan ROAS 2,3x lebih tinggi dari media sosial berbayar
Masa Depan E-Commerce Berbasis Kreator
“Video commerce dan pemasaran berbasis kreator telah mengubah cara brand terhubung dengan konsumen,” ujar Arthur Altounian, VP Client Strategy & Growth APAC, Goat (WPP MEDIA). “Dengan format video panjang, Shorts, live streaming, dan integrasi dengan marketplace, YouTube menghadirkan transisi mulus dari penemuan hingga pembelian.”
Insight ini disampaikan dalam sesi briefing virtual bertajuk “YouTube dan Gelombang Baru E-commerce Berbasis Kreator di Asia Tenggara.”
Dengan 86% konsumen Asia Tenggara mengandalkan video sebelum membeli, YouTube terus menjadi penggerak utama perekonomian digital di kawasan, menghadirkan peluang baru bagi kreator, brand, dan audiens.