Scroll untuk baca artikel
Teknologi

2,6 Miliar Orang di Dunia Belum Memiliki Akses Internet yang Layak

3
×

2,6 Miliar Orang di Dunia Belum Memiliki Akses Internet yang Layak

Sebarkan artikel ini
AI Singapore (AISG) dan United Nations Development Programme (UNDP) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meluncurkan inisiatif global yang memperluas akses pelatihan kecerdasan buatan (AI) di enam negara berkembang

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – AI Singapore (AISG) dan United Nations Development Programme (UNDP) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meluncurkan inisiatif global yang memperluas akses pelatihan kecerdasan buatan (AI) di enam negara berkembang.

Kolaborasi strategis ini bertujuan mengatasi kesenjangan digital melalui program AI for Good (AI4Good), yang sebelumnya sukses dijalankan di Singapura dan Asia Tenggara.

Hingga saat ini, lebih dari 2,6 miliar orang di dunia masih belum memiliki akses internet yang layak. Hal ini membatasi akses mereka terhadap layanan pendidikan, ekonomi, dan teknologi.

Baca Juga :   AR&Co Dorong Penggunaan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Pemilu 2024

Kesenjangan digital diperburuk oleh terbatasnya cakupan jaringan, biaya akses yang tinggi, dan rendahnya literasi digital. Teknologi AI—meskipun menjanjikan terobosan luar biasa—berisiko memperdalam ketimpangan jika tidak dikelola secara inklusif dan etis.

Melalui MoU ini, AISG dan UNDP akan memperluas program AI4Good ke wilayah-wilayah di Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan Karibia.

Fokus utama adalah pada pemberdayaan masyarakat rentan melalui edukasi, pelatihan tenaga pengajar, dan pembangunan kapasitas lembaga. Tujuan akhirnya: memastikan AI menjadi alat transformasi yang merata dan berkelanjutan.

“AI bukan sekadar teknologi—ia adalah fondasi masa depan ekonomi digital. Dengan AI4Good, kami ingin memastikan tidak ada yang tertinggal. Kemitraan dengan UNDP adalah langkah penting untuk menjadikan AI sebagai kekuatan inklusif global,” ujar Koo Sengmeng, Director AI Talent Development di AI Singapore.

Baca Juga :   Huawei TruSense: Revolusi Termutakhir Dalam Teknologi Kesehatan Digital Pada Wearables

Program ini mencakup lima pilar strategis: Pelatihan AI untuk masyarakat umum dan kelompok marginal; Dukungan bagi tenaga pengajar dalam mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum; Peluang pembelajaran yang lebih inklusif dan mudah diakses; Kampanye kesadaran tentang penggunaan AI yang etis dan penguatan kelembagaan guna mendukung pengembangan literasi AI secara berkelanjutan

Robert Opp, Chief Digital Officer UNDP, menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari misi global UNDP dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis transformasi digital.

Baca Juga :   ZTE Masuk Jajaran 4 Persen Perusahaan Terbaik di Dunia

“Kami ingin AI menjadi kekuatan pemersatu, bukan pemisah. Kemitraan ini menegaskan komitmen kami terhadap inklusivitas dan keberlanjutan,” ujar Opp.

Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat diposisikan sebagai alat pembangunan, bukan sekadar inovasi teknis. AI4Good akan menjadi jembatan penting menuju transformasi digital yang adil dan merata, memperkuat ekonomi digital di negara-negara berkembang, serta membuka peluang baru di bidang pekerjaan, kewirausahaan, dan keterlibatan sosial.