BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – ZTE Corporation telah merilis Laporan Keberlanjutan 2024 yang menegaskan komitmennya terhadap masa depan yang ramah lingkungan dan cerdas secara digital.
Laporan tersebut menguraikan langkah strategis ZTE dalam memperkuat kinerja ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.
ZTE menempatkan diri sebagai penggerak ekonomi digital yang mendorong transformasi berkelanjutan di tengah akselerasi digitalisasi global.
CEO ZTE, Xu Ziyang, menegaskan bahwa “ZTE tetap berpegang pada aspirasi awal untuk menjawab tantangan zaman lewat transformasi digital dan pintar.”
Perusahaan mencatat investasi litbang sebesar 19,81% dari pendapatan operasional, dengan lebih dari 93.000 permohonan paten global hingga akhir 2024.
ZTE menunjukkan dominasi teknologi dalam sektor cip dan AI, dengan ribuan paten terdaftar yang memperkuat posisi kompetitifnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap krisis iklim, ZTE terus memperluas strategi hijau yang mencakup target karbon jangka pendek dan panjang yang telah disetujui oleh Science-Based Targets initiative (SBTi).
Melalui inisiatif “Green Digital Path”, ZTE menerapkan efisiensi energi dalam operasional, rantai pasok, infrastruktur digital, dan pemberdayaan industri.
Pada 2024, perusahaan mencatat penurunan emisi karbon Lingkup 1&2 sebesar 13,4% dan efisiensi energi meningkat 20% dibandingkan tahun 2021.
ZTE juga memangkas emisi karbon dari seluruh rantai nilai hingga 14,3 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk sektor rantai pasok, ZTE mengaudit 261 pemasok produksi secara langsung guna memastikan keselarasan dengan standar CSR dan target karbon.
Di sisi infrastruktur digital, ZTE melakukan asesmen jejak karbon pada 154 produk dan membantu operator menghemat lebih dari 10 miliar kWh listrik per tahun.
Dalam hal pemberdayaan industri, ZTE telah menjalankan solusi hijau di lebih dari 2.000 mitra industri dengan lebih dari 100 skenario aplikasi inovatif.
ZTE tidak hanya fokus pada teknologi, tapi juga mengutamakan nilai kemanusiaan dan inklusi sosial.
Melalui proyek bersama Orange di Liberia, ZTE menghadirkan akses digital ke lebih dari 580.000 penduduk wilayah terpencil.
Di Tiongkok, ZTE mendukung layanan medis darurat dan logistik kesehatan dengan solusi komunikasi berbasis drone dan terminal satelit.
Menurut laporan, ZTE telah menggelar 310 program sosial dan memberdayakan 15.000 relawan untuk menjangkau lebih dari satu juta penerima manfaat sepanjang 2024.
Dari sisi tata kelola, ZTE membentuk Komite Strategi dan Pembangunan Berkelanjutan demi menyelaraskan operasional dengan prinsip ESG.
Xie Junshi, EVP & COO ZTE, menyatakan bahwa “teknologi digital dan pintar adalah landasan kami membangun model bisnis berkelanjutan dan tangguh.”
ZTE juga membentuk Komite Etika Sains dan Teknologi untuk memastikan tata kelola etis dalam pengembangan AI dan teknologi baru.
ZTE telah mendapat pengakuan global, termasuk Medali Emas EcoVadis, Forbes China ESG 50, dan penghargaan dari World Internet Conference.
Sebagai anggota aktif dalam berbagai inisiatif global seperti UN Global Compact dan Partner2Connect, ZTE terus memperkuat reputasi globalnya.
ZTE menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan PBB melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi teknologi.
Ke depan, ZTE berambisi membentuk masa depan dunia yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan tangguh menghadapi berbagai tantangan global.
