BISNISASIA.COM, JAKARTA – Menyusul kecelakaan tragis yang melibatkan sedan listrik SU7 (lihat spesifikasi) yang merenggut nyawa tiga mahasiswa, Xiaomi merilis pernyataan komprehensif untuk menanggapi insiden tersebut dan kekhawatiran publik.
Kecelakaan yang terjadi pada malam hari tanggal 29 Maret 2025 di Provinsi Anhui ini menjadi kasus kematian pertama yang dilaporkan sejak debut SU7 di pasar.
Xiaomi memaparkan kronologi detail peristiwa menjelang tabrakan berdasarkan data dari sistem kendaraan.
Menurut perusahaan, SU7 beroperasi dalam mode Navigation on Autopilot (NOA) dengan kecepatan 116 km/jam saat mendekati zona konstruksi dengan penutupan jalur.
Sistem bantuan pengemudi canggih mendeteksi hambatan dan memicu peringatan, mendorong pengemudi untuk mengambil kendali manual.
Meski dilakukan pengereman dan manuver kemudi, sedan tersebut menabrak pembatas beton dengan kecepatan diperkirakan 97 km/jam.
Xiaomi menegaskan bahwa sistem respons daruratnya aktif segera setelah benturan.
Fitur eCall bawaan otomatis memberi tahu pihak berwenang sambil menghubungi pemilik terdaftar kendaraan, yang mengonfirmasi bahwa orang lain mengemudikan mobil saat kecelakaan.
Layanan darurat segera dikirim dan tiba di lokasi sekitar 15 menit setelah tabrakan terdeteksi.
Menanggapi spekulasi luas di media sosial China tentang fungsi pintu, Xiaomi menjelaskan fitur keselamatan SU7.
Perwakilan perusahaan memastikan bahwa keempat pintu dilengkapi mekanisme pelepas darurat mekanis yang ditempatkan di kompartemen penyimpanan setiap panel pintu.
Sistem cadangan ini dirancang untuk berfungsi independen dari daya listrik, memastikan penumpang dapat keluar meski baterai rusak parah.
Xiaomi telah membentuk tim investigasi khusus untuk bekerja sama penuh dengan kepolisian di Tongling.
Perusahaan berkomitmen memberikan dukungan berkelanjutan kepada keluarga korban sambil menjaga transparansi selama proses investigasi.
Dalam pernyataannya, Xiaomi menyampaikan duka mendalam atas kehilangan nyawa yang tragis, sekaligus menegaskan dedikasinya pada keselamatan kendaraan dan peningkatan teknologi secara berkelanjutan.
Insiden ini menarik perhatian besar pada divisi otomotif Xiaomi yang sedang berkembang, khususnya terkait kinerja sistem bantuan pengemudi dalam kondisi jalan yang kompleks.
Seiring berjalannya investigasi, pengamat industri memperkirakan akan muncul detail lebih lanjut tentang interaksi antara intervensi manusia dan fitur keselamatan otomatis dalam situasi kritis.
Tanggapan Xiaomi tampak bertujuan menjaga kepercayaan konsumen sambil menunggu hasil resmi dari pihak berwenang.
Perusahaan menyatakan akan memberikan pembaruan seiring tersedianya informasi lebih lanjut melalui saluran investigasi yang tepat. (CarNewsChina)