BISNISASIA.CO.ID, JEPANG – Waymo, pelopor teknologi kendaraan otonom, siap membuat sejarah dengan menguji taksi tanpa pengemudi di Tokyo mulai 14 April 2025.
Untuk pertama kalinya, robotaxi Waymo melangkah keluar dari Amerika Serikat, menjadikan ibu kota Jepang sebagai panggung debut internasionalnya.
Dengan 25 kendaraan listrik Jaguar I-PACE, Waymo akan memulai langkah awal menuju masa depan transportasi otonom di salah satu kota tersibuk di dunia.
Apa yang Dilakukan Waymo di Tokyo?
Pada tahap awal, Waymo belum akan melepas kendaraannya tanpa pengemudi.
Sebanyak 25 unit Jaguar I-PACE akan dikemudikan secara manual oleh pengemudi dari Nihon Kotsu Co., perusahaan taksi terbesar di Tokyo. Pengujian ini berfokus pada pemetaan jalanan di tujuh distrik utama: Chiyoda, Minato, Shinjuku, Shibuya, Chūō, Shinagawa, dan Kōtō.
Kamera dan radar canggih pada kendaraan akan merekam data tentang kondisi jalan Tokyo, yang terkenal lebih sempit dibandingkan jalan di AS. Data ini mencakup infrastruktur lokal, pola lalu lintas, hingga kebiasaan berkendara warga.
“Kami ingin memahami keunikan berkendara di Tokyo,” kata Nicole Gavel, Direktur Senior Waymo, dalam sebuah acara di kota tersebut. Tujuannya? Menyesuaikan perangkat lunak Waymo agar sesuai dengan peraturan dan lingkungan Jepang.
Mengapa Tokyo Jadi Pilihan?
Tokyo bukan sekadar kota metropolitan; ini adalah laboratorium ideal untuk teknologi otonom.
Dengan populasi yang menua dan kekurangan pengemudi taksi, Jepang melihat kendaraan tanpa pengemudi sebagai solusi transportasi masa depan. Pemerintah Jepang juga mendukung inovasi ini dengan regulasi yang memungkinkan pengujian di jalan umum. Kolaborasi Waymo dengan Nihon Kotsu dan aplikasi pemesanan taksi GO menunjukkan komitmen mereka untuk beradaptasi dengan pasar lokal.
Tantangan di Jalan Tokyo
Mengemudi di Tokyo berbeda jauh dari San Francisco atau Los Angeles, tempat Waymo sudah beroperasi. Jalan yang sempit, sistem berkendara di sisi kiri, dan kepadatan lalu lintas menjadi tantangan tersendiri.
Untuk itu, Waymo telah melakukan simulasi di AS dengan lintasan yang menyerupai kondisi Jepang. Meski begitu, pengujian langsung di Tokyo akan memberikan wawasan nyata untuk menyempurnakan teknologi mereka.
Langkah Menuju Masa Depan
Saat ini, Waymo fokus pada pemetaan dan pengumpulan data. Setelah fase ini, mereka akan beralih ke uji coba otonom dengan pengemudi pengaman, lalu akhirnya tanpa pengemudi sama sekali.
“Kami ingin menjalankan bisnis di Tokyo suatu hari nanti,” ujar Gavel, menegaskan ambisi jangka panjang perusahaan. Dengan pengalaman melayani lebih dari 200.000 perjalanan berbayar per minggu di AS, Waymo punya bekal kuat untuk mewujudkan visinya.
Apa Artinya untuk Warga Tokyo?
Kehadiran robotaxi Waymo bisa menjadi cikal bakal revolusi transportasi di Jepang.
Meski layanan komersial masih jauh, pengujian ini membuka peluang untuk transportasi yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan. Bagi pengguna jalan di Tokyo, bersiaplah melihat Jaguar I-PACE berteknologi canggih melintas di distrik-distrik sibuk kota.
Uji coba Waymo di Tokyo adalah langkah besar menuju masa depan kendaraan otonom di pasar global.
Dengan pendekatan bertahap dan kolaborasi lokal, Waymo menunjukkan kesiapan untuk menaklukkan tantangan kota metropolitan. Akankah Tokyo menjadi kota pertama di luar AS yang menikmati layanan robotaxi penuh? Kita tunggu saja perkembangannya.