Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Waymo Uji Coba Robotaxi di Tokyo, Debut Pertama di Luar AS

42
×

Waymo Uji Coba Robotaxi di Tokyo, Debut Pertama di Luar AS

Sebarkan artikel ini
Waymo berencana menghadirkan kendaraan otonomnya ke sepuluh kota baru pada tahun 2025, menurut laporan dari The Verge. Fase pengujian baru ini akan dimulai di Las Vegas dan San Diego

BISNISASIA.CO.ID, JEPANG – Waymo, pelopor teknologi kendaraan otonom, siap membuat sejarah dengan menguji taksi tanpa pengemudi di Tokyo mulai 14 April 2025.

Untuk pertama kalinya, robotaxi Waymo melangkah keluar dari Amerika Serikat, menjadikan ibu kota Jepang sebagai panggung debut internasionalnya.

Dengan 25 kendaraan listrik Jaguar I-PACE, Waymo akan memulai langkah awal menuju masa depan transportasi otonom di salah satu kota tersibuk di dunia.

Apa yang Dilakukan Waymo di Tokyo?

Pada tahap awal, Waymo belum akan melepas kendaraannya tanpa pengemudi.

Sebanyak 25 unit Jaguar I-PACE akan dikemudikan secara manual oleh pengemudi dari Nihon Kotsu Co., perusahaan taksi terbesar di Tokyo. Pengujian ini berfokus pada pemetaan jalanan di tujuh distrik utama: Chiyoda, Minato, Shinjuku, Shibuya, Chūō, Shinagawa, dan Kōtō.

Baca Juga :   Waymo akan Uji Sistem Tanpa Pengemudi di 10 Kota, Dimulai San Diego dan Las Vegas

Kamera dan radar canggih pada kendaraan akan merekam data tentang kondisi jalan Tokyo, yang terkenal lebih sempit dibandingkan jalan di AS. Data ini mencakup infrastruktur lokal, pola lalu lintas, hingga kebiasaan berkendara warga.

“Kami ingin memahami keunikan berkendara di Tokyo,” kata Nicole Gavel, Direktur Senior Waymo, dalam sebuah acara di kota tersebut. Tujuannya? Menyesuaikan perangkat lunak Waymo agar sesuai dengan peraturan dan lingkungan Jepang.

Mengapa Tokyo Jadi Pilihan?

Tokyo bukan sekadar kota metropolitan; ini adalah laboratorium ideal untuk teknologi otonom.

Dengan populasi yang menua dan kekurangan pengemudi taksi, Jepang melihat kendaraan tanpa pengemudi sebagai solusi transportasi masa depan. Pemerintah Jepang juga mendukung inovasi ini dengan regulasi yang memungkinkan pengujian di jalan umum. Kolaborasi Waymo dengan Nihon Kotsu dan aplikasi pemesanan taksi GO menunjukkan komitmen mereka untuk beradaptasi dengan pasar lokal.

Baca Juga :   55 Tahun Sharp Electronics Indonesia Melayani dengan Hati

Tantangan di Jalan Tokyo

Mengemudi di Tokyo berbeda jauh dari San Francisco atau Los Angeles, tempat Waymo sudah beroperasi. Jalan yang sempit, sistem berkendara di sisi kiri, dan kepadatan lalu lintas menjadi tantangan tersendiri.

Untuk itu, Waymo telah melakukan simulasi di AS dengan lintasan yang menyerupai kondisi Jepang. Meski begitu, pengujian langsung di Tokyo akan memberikan wawasan nyata untuk menyempurnakan teknologi mereka.

Langkah Menuju Masa Depan

Saat ini, Waymo fokus pada pemetaan dan pengumpulan data. Setelah fase ini, mereka akan beralih ke uji coba otonom dengan pengemudi pengaman, lalu akhirnya tanpa pengemudi sama sekali.

“Kami ingin menjalankan bisnis di Tokyo suatu hari nanti,” ujar Gavel, menegaskan ambisi jangka panjang perusahaan. Dengan pengalaman melayani lebih dari 200.000 perjalanan berbayar per minggu di AS, Waymo punya bekal kuat untuk mewujudkan visinya.

Baca Juga :   Ekspor TIGGO 4 Capai Satu Juta Unit, Lompatan Baru dalam Ekspansi Global Chery

Apa Artinya untuk Warga Tokyo?

Kehadiran robotaxi Waymo bisa menjadi cikal bakal revolusi transportasi di Jepang.

Meski layanan komersial masih jauh, pengujian ini membuka peluang untuk transportasi yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan. Bagi pengguna jalan di Tokyo, bersiaplah melihat Jaguar I-PACE berteknologi canggih melintas di distrik-distrik sibuk kota.

Uji coba Waymo di Tokyo adalah langkah besar menuju masa depan kendaraan otonom di pasar global.

Dengan pendekatan bertahap dan kolaborasi lokal, Waymo menunjukkan kesiapan untuk menaklukkan tantangan kota metropolitan. Akankah Tokyo menjadi kota pertama di luar AS yang menikmati layanan robotaxi penuh? Kita tunggu saja perkembangannya.