Scroll untuk baca artikel
Market

Trinasolar dan Lodestone Kembangkan Proyek PLTS Terbaru dengan Konsep Agrivoltaic di Selandia Baru

15
×

Trinasolar dan Lodestone Kembangkan Proyek PLTS Terbaru dengan Konsep Agrivoltaic di Selandia Baru

Sebarkan artikel ini
Trinasolar, penyedia solusi fotovoltaik dan penyimpanan energi pintar berskala global, bermitra dengan Lodestone Energy dalam proyek suryatani (agrivoltaic) terbaru dan terbesar di Selandia Baru, Te Herenga o Te Rā, yang beroperasi pada tahun ini

BISNISASIA.CO.ID, AUCKLAND –  Trinasolar, penyedia solusi fotovoltaik dan penyimpanan energi pintar berskala global, bermitra dengan Lodestone Energy dalam proyek suryatani (agrivoltaic) terbaru dan terbesar di Selandia Baru, Te Herenga o Te Rā, yang beroperasi pada tahun ini.

Terletak di perbatasan Sungai Waiotahe di Distrik Ōpōtiki, bekas lahan peternakan sapi tersebut kini menjadi lokasi proyek suryatani yang akan menghasilkan energi bersih dan terbarukan di Ōpōtiki sekaligus melindungi fungsi lahan tersebut sebagai tempat domba merumput di bawah panel surya.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berskala besar dengan 71.000+ panel surya ini dimulai sejak Desember 2023.

Untuk pertama kalinya, PLTS ini menghasilkan listrik pada Desember 2024 sehingga perkembangan proyek berjalan lebih cepat dari target.

Hal ini tercapai berkat kemitraan yang terjalin antara produsen panel surya, Trinasolar, dan Lodestone.

Sebagai proyek suryatani (agrivoltaic) ketiga yang digarap kedua perusahaan ini, kemitraan yang telah berjalan telah menyempurnakan fase konstruksi.

Peningkatan drastis juga terwujud dalam fase instalasi berskala kecil dan repetitif hingga efisiensi dalam skala yang lebih besar–secara signifikan mempercepat jadwal konstruksi.

Setelah beroperasi, PLTS 42 MWp ini akan menghasilkan 69 GWh energi bersih setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan hampir 10.000 rumah.

Baca Juga :   Laporan Terbaru Bybit Menilai Tren Pemilihan Presiden AS Menentukan Dinamika Pasar

PLTS ini juga menjadi proyek tenaga surya pertama di Selandia Baru yang tersambung dengan jaringan listrik.

Seperti PLTS Lodestone lain, Te Herenga o Te Rā, akan mengintegrasikan tempat domba merumput di bawah panel surya. Maka, budi daya ternak dan produksi energi terbarukan pun saling berdampingan.

Desain panel surya yang dirancang lebih tinggi melindungi domba pada musim panas, mengurangi paparan terik matahari bagi domba, serta mengendalikan pertumbuhan rumput di bawah panel surya–menghemat biaya pemeliharaan domba, pemakaian herbisida, serta emisi dari alat-alat pertanian.

Connor Dent, penyewa lahan merumput bagi domba, serta peternak domba di proyek suryatani pertama Lodestone di Kohirā, telah memperoleh manfaat yang sangat positif.

“Sebagai seorang ahli teknik, saya terlibat langsung dalam proses pembangunan PLTS pertama Lodestone, Kohirā.

Dari proyek ini, saya memperoleh perspektif unik tentang fase konstruksi proyek ini dari tahap awal. Saya juga menyadari sebuah kesempatan menarik bagi domba-domba untuk merumput di bawah panel surya, lalu memanfaatkan peluang tersebut,” ujarnya.

“Sejak itu, saya memperoleh manfaat dari proyek suryatani, baik untuk pemanfaatan lahan dan budi daya hewan ternak. Panel surya melindungi hewan ternak, bahkan usia hidup domba menjadi bertambah panjang.

Baca Juga :   Vantage Pamerkan Inovasi di iFX EXPO Dubai 2025

Retensi rumput pun menjadi lebih baik pada musim kering. Memang masih ada sejumlah tantangan, seperti penyebaran pupuk dan menginstruksikan anjing penggembala ketika panel surya berada pada posisi miring. Namun, secara keseluruhan, saya mendapatkan manfaat positif. Saya memperoleh pengalaman yang luar biasa, mulai dari konstruksi proyek hingga proyek ini berfungsi sebagai lahan peternakan.”

Kemitraan yang Terjalin dengan Baik Mendorong Kesuksesan

Proyek ini tercapai berkat kemitraan yang telah lama terjalin antara Lodestone Energy dan Trinasolar. Lewat kolaborasi tersebut, sekitar 200.000 panel surya Trinasolar kini telah terpasang di tiga PLTS Lodestone yang telah beroperasi di Kaitaia, Edgecumbe, dan PLTS terbaru di Waitaohe.

Edison Zhou, Head, Trinasolar Australia & Selandia Baru mengatakan, pihaknya terus mempererat kemitraan dengan Lodestone, serta menghadirkan berbagai solusi tenaga surya yang berkinerja tinggi di sektor energi terbarukan Selandia Baru yang tengah berkembang.

Te Herenga o Te Rā merupakan proyek unggulan yang memadukan fungsi PLTS dan peternakan. Kami ingin terus mendukung semakin banyak proyek inovatif.

Secara global, proyek suryatani kian diminati, dan Lodestone menjadi pengembang proyek yang selalu menggarap proyek PLTS dwifungsi.

Kiprah Lodestone menjadi tolok ukur pengembangan proyek suryatani di seluruh dunia. Maka, kami gembira mendukung Lodestone.”

Baca Juga :   Trinasolar Sabet Gelar "Top Performer 2024" Selama 10 Tahun Berturut-turut

Gary Holden, Managing Director, Lodestone Energy, menyadari pentingnya kehadiran mitra yang baik.

“Panel surya Vertex N Trinasolar menjadi pilihan kami karena memiliki efisiensi dan daya terbaik. Ketika mengembangkan proyek berskala besar, efisiensi ini semakin penting, sebab kami mampu memaksimalkan daya keluaran sekaligus menjaga reliabilitas. Teknologi i-TOPCon tipe-n turut meningkatkan masa pakai panel surya, sejalan dengan komitmen kami untuk membangun proyek PLTS yang tahan alam dan berkinerja tinggi.

Lewat Te Herenga o Te Rā, proyek PLTS terbaru Lodestone, kami terus mempererat kemitraan tersebut. Panel surya Trinasolar yang bermutu tinggi, rantai pasok yang baik, serta dukungan teknis Trinasolar sangat menentukan kesuksesan proyek tersebut–kolaborasi ketiga kami dengan Trinasolar.

Setelah ketiga proyek ini beroperasi secara penuh, kami dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 25.000 rumah di Selandia Baru,” jelas Holden.

Untuk menuntaskan proyek ini, Lodestone Energi berencana membangun kembali infrastruktur pendukung hewan ternak, termasuk kandang dan pagar baru, sebelum digunakan penyewa lahan berikutnya di Te Herenga o Te Rā pada tahun ini.

Bersama Lodestone Energy, Trinasolar berkontribusi dalam pencapaian target nol karbon Selandia Baru sekaligus membuat standar baru dalam pengembangan proyek suryatani.