Scroll untuk baca artikel
Finansial

Total Aset Bank Jakarta per Juni 2025 Capai Rp84,72 Triliun

6
×

Total Aset Bank Jakarta per Juni 2025 Capai Rp84,72 Triliun

Sebarkan artikel ini
Bank DKI yang kini mengusung identitas baru sebagai Bank Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga akhir Triwulan II 2025. Capaian ini sejalan dengan strategi transformasi menyeluruh dan langkah ekspansi bisnis, termasuk melalui sinergi regional yang kian diperkuat.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Bank DKI yang kini mengusung identitas baru sebagai Bank Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif pada Triwulan II 2025, menandai keberhasilan transformasi bisnis dan penguatan peran sebagai motor ekonomi daerah.

Sejalan dengan strategi ekspansi dan digitalisasi yang agresif, total aset Bank Jakarta per Juni 2025 tercatat sebesar Rp84,72 triliun, meningkat 2,96% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp82,29 triliun per Juni 2024).

Kinerja tersebut mencerminkan hasil nyata dari upaya transformasi menyeluruh yang telah dijalankan Bank Jakarta sejak rebranding.

“Pencapaian ini merupakan hasil konsistensi kami dalam melakukan inovasi, memperkuat sinergi regional, dan memperluas layanan kepada masyarakat,” ujar Agus H. Widodo, Direktur Utama Bank Jakarta, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (28/7).

Pertumbuhan DPK dan CASA Jadi Pondasi Pertumbuhan Sehat

Bank Jakarta juga mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp67,69 triliun, tumbuh 3,84% secara tahunan (year-on-year). Di tengah persaingan ketat di sektor penghimpunan dana, komposisi CASA (Current Account Saving Account) mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 8,03% (yoy) menjadi Rp25,37 triliun. Peningkatan ini memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dan menjadi modal penting bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga :   SiteMinder Gandeng IDeaS Permudah Manajemen Pendapatan Dinamis bagi Hotel  

Kredit UKM Tumbuh Tajam 43,70%, Dorong Ekonomi Rakyat

Kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kredit datang dari sektor UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang meningkat tajam sebesar 43,70% (yoy) menjadi Rp2,31 triliun. Sementara itu, kredit konsumer juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 2,92% menjadi Rp23,50 triliun.

“Kami fokus memperluas penetrasi kredit UKM melalui literasi keuangan, kolaborasi dengan Dinas Koperasi UMKM, serta channeling bersama mitra fintech dan koperasi,” jelas Agus.

Baca Juga :   Manulife Indonesia Catat Laba Rp1,5 Triliun di 2024, Fokus Lindungi dan Layani Nasabah

“Bank Jakarta berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor riil sebagai bagian dari peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah.”

Laba Bersih Naik 24,42%, Efisiensi Operasional Meningkat

Sampai akhir Juni 2025, Bank Jakarta mencatatkan laba bersih sebesar Rp421,18 miliar, meningkat 24,42% dibandingkan Rp338,53 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kinerja laba ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 10,38%, dari Rp1,34 triliun menjadi Rp1,47 triliun.

Tak hanya fokus pada pertumbuhan, Bank Jakarta juga berhasil menjaga efisiensi operasional. Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) membaik menjadi 83,86%, turun 3,17% dibandingkan 87,02% pada Juni 2024.

Transformasi Identitas: Dari Bank DKI ke Bank Jakarta

Kinerja positif ini turut diperkuat oleh transformasi identitas korporasi. Dalam perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi mengumumkan perubahan nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta.

Baca Juga :   Crisil Coalition Greenwich Umumkan Pemenang Best Bank and Share Leader Award 2025 Untuk Bank Korporasi

Nama baru ini dipilih karena dinilai lebih mencerminkan identitas kota, memiliki resonansi global, serta menggambarkan semangat kolaboratif dan kemajuan. Logo baru Bank Jakarta yang terdiri dari tiga garis diagonal menyerupai nyala api Monas menjadi simbol aspirasi tanpa batas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Optimisme ke Depan: Bank Jakarta sebagai Pilar Ekonomi Daerah

Dengan fondasi keuangan yang kuat, pertumbuhan aset yang konsisten, dan strategi pemberdayaan UKM yang agresif, Bank Jakarta menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pembangunan ekonomi lokal yang inovatif dan inklusif.

“Kami akan terus memperluas akses pembiayaan produktif, terutama kepada pelaku UMKM, agar pertumbuhan ekonomi daerah lebih merata dan berkelanjutan,” tutup Agus H. Widodo.