BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Indonesia mengalami penurunan pada Februari 2025.
Berdasarkan data Daily Economic Review yang dirilis Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri, TPK hotel bintang secara nasional tercatat sebesar 47,21%, turun 2,24 poin dibandingkan Februari 2024 (49,45%) dan turun 1,17 poin dari Januari 2025 (48,38%).
Penurunan ini juga terjadi pada hotel non-bintang, yang mencatat TPK sebesar 23,17%, lebih rendah dibandingkan Februari 2024 (26,27%) maupun Januari 2025 (24,39%).
Salah satu penyebab utama penurunan TPK adalah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pada tahun 2025, khususnya pemangkasan anggaran perjalanan dinas dan kegiatan seremonial, masing-masing sebesar 53,9% dan 56,9% dari pagu awal APBN 2025.
Jakarta Pimpin TPK Hotel Tertinggi
Berdasarkan data per provinsi, DKI Jakarta mencatat TPK hotel bintang tertinggi sebesar 59,07% pada Februari 2025.
Posisi berikutnya ditempati oleh Kalimantan Selatan (53,29%) dan Kalimantan Timur (52,78%). Secara tahunan, kenaikan TPK hotel bintang di Jakarta adalah yang tertinggi kedua setelah Papua Pegunungan, yakni meningkat 7,99 poin dibandingkan Februari 2024.
Sementara itu, Papua Barat mencatat TPK hotel bintang terendah sebesar 23,00%, diikuti oleh Kepulauan Bangka Belitung (22,33%) dan Sulawesi Barat (20,86%).
Proyeksi Positif, Tapi Risiko Masih Membayangi
Meski terjadi penurunan di awal tahun, tim riset ekonomi Bank Mandiri memproyeksikan TPK hotel bintang akan meningkat hingga mencapai 59,92% pada tahun 2025.
Faktor pendukung yang mendorong sektor pariwisata tahun ini antara lain:
-
Pariwisata menjadi sektor prioritas nasional, termasuk pengembangan destinasi superprioritas dan desa wisata.
-
Minat masyarakat untuk bepergian terus meningkat pascapandemi.
Namun demikian, terdapat sejumlah risiko yang bisa menahan laju pemulihan sektor perhotelan, di antaranya:
-
Ketidakpastian geopolitik global akibat perang dagang, konflik Timur Tengah, dan Ukraina.
-
Efisiensi anggaran pemerintah yang memangkas dana perjalanan dinas.
-
Fluktuasi harga tiket pesawat yang memengaruhi keputusan wisatawan.
Untuk segmentasi kelas hotel, TPK hotel bintang 3, 4, dan 5 diperkirakan akan berada di angka 56,32%, sementara hotel bintang 1 dan 2 diperkirakan mencatat angka 63,52%. Meski persentase lebih tinggi pada hotel bintang bawah, hotel kelas menengah dan atas tetap menjadi pilihan utama wisatawan karena kenyamanan dan fasilitas yang ditawarkan.