BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Minat masyarakat Indonesia terhadap penggunaan produk dan layanan berbasis AI sangat tinggi, mencapai 75%, karena dianggap mampu mempercepat tugas dan pekerjaan. AI juga diproyeksikan memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan perkiraan mencapai US$366 miliar pada tahun 2030, seperti yang disampaikan dalam sebuah laporan.
Meskipun demikian, ketersediaan tenaga kerja digital yang mahir dalam bidang AI masih jauh dari mencukupi permintaan. Kekurangan talenta digital mencapai 9 juta orang dalam bidang informasi, komunikasi, dan teknologi (TIK) diperkirakan terus berlanjut hingga tahun 2030. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan lebih dari 600 ribu talenta digital baru setiap tahun untuk mengisi celah ini.
Di Indonesia, hanya 1% tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital tingkat lanjutan, sementara 50% angkatan kerja baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah. Di sisi lain, 60% guru memiliki keterbatasan kemampuan dalam bidang TIK, menghambat perkembangan proses belajar mengajar.
Sebagai respons terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia yang mahir dalam keterampilan digital, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja dan memastikan kualitas dan kompetensi generasi muda di dalam dan luar negeri.
Samsung sebagai pelopor dalam mencetak talenta digital muda sejalan dengan tujuan pemerintah melalui program Samsung Innovation Campus (SIC). SIC, yang memasuki batch 5 tahun ini, bertujuan mendukung pengembangan pengetahuan digital generasi muda di bidang AI, IoT, Coding & Programming melalui program pelatihan formal, termasuk pelatihan soft skill & career development. Setelah menyelesaikan program, peserta akan menghasilkan prototipe produk teknologi untuk mengatasi permasalahan sehari-hari di sekitar mereka.
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, menyatakan bahwa dengan perkembangan teknologi AI, kebutuhan akan talenta digital yang mahir dalam AI semakin meningkat. “Melalui Samsung Innovation Campus, kami mempersiapkan talenta muda Indonesia dengan keterampilan AI agar mereka memiliki daya saing tinggi di tengah kebutuhan yang ada. Program ini juga bertujuan untuk membekali guru-guru dan dosen dengan kemahiran TIK untuk mengembangkan proses belajar mengajar yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Winner Jihad Akbar, Direktur SMA – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, menyambut baik kelanjutan program SIC tahun ini. “Kami senang Samsung Innovation Campus juga berfokus pada kemahiran AI siswa. Dengan keterampilan AI, siswa diharapkan semakin kreatif dan bernalar kritis, sehingga lebih mudah mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi permasalahan di sekitarnya.”
Muhammad Ali Ramdani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, juga mengapresiasi diselenggarakannya kembali SIC yang memberikan kesempatan kepada siswa-siswi dan guru-guru madrasah untuk diperlengkapi dengan keterampilan abad 21. “SIC menjadi ajang pendidikan yang sangat ditunggu. Dengan pengayaan keahlian di bidang AI, kami percaya siswa-siswi madrasah dan mahasiswa kelak dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat.”
Saat ini, SIC Batch 5 2023/2024 telah membuka pendaftaran hingga 31 Januari 2024 untuk siswa SMA/MA sederajat dan mahasiswa aktif (D3-S1). Karena tahun ini melibatkan mahasiswa untuk pertama kalinya, pendaftaran diperpanjang hingga 11 Februari 2024. Pendaftaran terbuka bagi pelajar SMK binaan program STI Samsung di kelas 10-11 (3 tahun akademik) dan kelas 11-12 (4 tahun akademik), siswa SMA dan MA sederajat di kelas 10 dan 11, serta mahasiswa D3/S1 yang masih aktif dari berbagai universitas dan politeknik di seluruh Indonesia. Khusus untuk mahasiswa, kurikulum SIC dapat dikonversi menjadi jam kuliah yang difasilitasi oleh Kemendikbud melalui program Kampus Merdeka, di mana proses ini dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa yang bersangkutan dan melalui persetujuan kampus.
Tiap tim terdiri dari 4 anggota dari sekolah yang sama. Untuk kategori SMA (setara), setiap tim wajib didampingi satu guru yang ditunjuk dari sekolah. Tiap sekolah dapat mendaftarkan lebih dari 1 kelompok, dan satu guru maksimal dapat mendampingi maksimal 12 siswa (3 kelompok). Seluruh peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian program SIC Batch 5 yang akan berlangsung selama 6 bulan, dari Februari hingga Juli 2024.
SIC Batch 5 memberikan pelatihan baru, yaitu AI Course yang terdiri dari data science & AI, probability & statistic, machine learning, dan deep learning. Program ini juga melibatkan program Training of Trainer, yang meskipun didedikasikan untuk guru, diharapkan dapat mendorong pelajar dan mahasiswa lulusan Samsung Innovation Campus untuk menjadi agen digital dalam mengajarkan di lingkungan mereka.
Selain AI Course, SIC Batch 5 ini juga akan memberikan pelatihan soft skills & career development sebagai tambahan pelatihan baru pada program ini. Yang mana kami harapkan bahwa para peserta juga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan memasuki dunia industri. Pelatihan yang diberikan antara lain adalah peer review, business mindset for entrepreneur, CV & interview preparation, pitching preparation, creative problem solver, technical test preparaton, managing group dynamic dan career discovery in tech.
Seluruh peserta yang mengikuti program SIC Batch 5 akan mendapatkan sertifikat dari Samsung sebagaimana batch-batch sebelumnya, dengan syarat dan kondisi yang ditentukan seperti penilaian keikutsertaan pelatihan, absensi, pengumpulan tugas, dan lain sebagainya pada masing-masing tahap pelatihan yang tersedia. Sementara khusus bagi seluruh pemenang program akan mendapatkan tambahan sertifikat dari institusi yang memiliki akreditasi internasional.
Program SIC Batch 1-4 telah menghasilkan 5.919 alumni murid dan 642 guru dari 341 sekolah di seluruh Indonesia. SIC Batch 5 menargetkan ada lebih dari 2.000 pendaftar yang akan lolos dari logic test dimana semua yang lolos logic test tersebut dapat mengikuti pelatihan Coding & Programming dengan Bahasa Phyton. Setelah pembelajaran Coding & Programming, tahap pembelajaran berikutnya yaitu IoT dan AI Bootcamp dimana akan terpilih 500 pelajar (kategori SMA, SMK & MA) dan 500 mahasiswa (kategori D3, D4 & S1) terbaik untuk mengikuti pelatihan ini hingga akhir.
Dari masing-masing kategori akan diseleksi lagi menjadi 40 tim untuk melaju ke babak semifinal dan dikerucutkan menjadi 10 tim masing-masing untuk melaju ke babak final. Dari tiap kategori, juri akan memilih juara 1,2 dan 3. Sementara publik akan memilih satu tim untuk kategori People Choice Award, berdasarkan video yang paling banyak dipilih.(saf)