Scroll untuk baca artikel
Finansial

Rupiah Menguat Tipis, Modal Asing Keluar! Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia

11
×

Rupiah Menguat Tipis, Modal Asing Keluar! Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia

Sebarkan artikel ini
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Istimewa)

BISNISASIA.CO.ID., JAKARTA – Pada Rabu, 16 April 2025, Rupiah ditutup pada Rp16.820 per dolar AS, sedikit melemah, namun pada Kamis pagi (17/4) menguat menjadi Rp16.810 per dolar AS.

Yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun tercatat turun menjadi 6,93%, sementara di pasar global, DXY dan yield US Treasury juga mengalami pelemahan.

Meskipun ada penguatan nilai tukar, aliran modal asing tercatat jual neto Rp11,96 triliun dari 14 hingga 16 April 2025. Aksi jual ini terutama terjadi di pasar saham dengan jual neto Rp13,01 triliun, sementara di pasar SBN tercatat beli neto Rp3,28 triliun.

Namun, meskipun terjadi aksi jual oleh investor asing, CDS Indonesia menunjukkan penurunan menjadi 106,39 bps pada 16 April 2025, menandakan bahwa risiko investasi Indonesia masih terjaga.

Baca Juga :   Serunya Cicipi Puluhan Kuliner Tradisional di Prambanan Bersama Bakti BCA dan Pasar Kangen

Hingga 16 April, total aliran modal asing di pasar saham tercatat jual neto Rp36,86 triliun, namun pasar SBN tercatat beli neto Rp9,63 triliun.

Bank Indonesia Tetap Optimis

Bank Indonesia terus menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dengan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga :   Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menegaskan bahwa Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan untuk mengurangi dampak negatif dari dinamika pasar global.

“Kami akan terus menjaga ketahanan ekonomi Indonesia dan memantau perkembangan global secara intensif,” ujar Ramdan.