Scroll untuk baca artikel
Industri

Pupuk Kaltim Rayakan Hari Keanekaragaman Hayati dengan Capaian Konservasi Terumbu Karang dan Mangrove

29
×

Pupuk Kaltim Rayakan Hari Keanekaragaman Hayati dengan Capaian Konservasi Terumbu Karang dan Mangrove

Sebarkan artikel ini
Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati yang jatuh di tanggal 22 Mei 2025 ini, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menekankan kembali komitmennya dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen tersebut dibuktikan salah satunya dengan berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, melalui program konservasi terumbu karang, serta konservasi tanaman mangrove

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dalam momentum peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Dunia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Hingga Mei 2025, Pupuk Kaltim berhasil melakukan konservasi terumbu karang seluas 2.557 meter persegi dan rehabilitasi 18 hektar hutan mangrove di wilayah pesisir Bontang, Kalimantan Timur.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, menjelaskan bahwa program konservasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap keberlangsungan ekosistem pesisir yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekitar.

“Terumbu karang dan mangrove adalah ekosistem vital yang menopang kehidupan masyarakat pesisir. Konservasi ini tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga melindungi sumber penghidupan nelayan dan pelaku wisata bahari,” jelas Soesilo, Kamis (22/5/2025).

Baca Juga :   Komitmen Keberlanjutan Bank DBS Indonesia, Mengatasi Isu Limbah dan Ketahanan Pangan

Capaian Signifikan Konservasi Terumbu Karang dan Mangrove

Sejak diluncurkan pada 2011, program konservasi terumbu karang Pupuk Kaltim telah menurunkan total 8.683 unit terumbu buatan, meningkat dari 6.882 unit pada tahun sebelumnya.

Sementara untuk mangrove, sejak 2021 hingga Mei 2025, perusahaan telah menanam lebih dari 551.000 bibit, meningkat signifikan dari 144.567 bibit di tahun pertama.

Tak hanya berhenti pada upaya fisik, konservasi ini juga mengusung prinsip ekonomi sirkular.

Sejumlah terumbu buatan yang digunakan dalam program ini terbuat dari limbah hasil pembakaran batu bara, menjadikannya tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga inovatif dalam memanfaatkan limbah industri.

Baca Juga :   KAI Tandatangani Kesepakatan Pengadaan 54 Lokomotif dengan Perusahaan Amerika Serikat

Kolaborasi dan Edukasi sebagai Pilar Strategi ESG

Guna memastikan keberlanjutan, Pupuk Kaltim menggandeng Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB untuk membentuk Center of Excellence (CoE) Terumbu Karang.

Kolaborasi ini mencakup transplantasi, pembibitan melalui coral nursery, hingga edukasi kepada masyarakat.

Pelibatan internal juga menjadi bagian dari strategi ESG perusahaan. Melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution), pegawai Pupuk Kaltim dilibatkan langsung dalam aksi konservasi.

Sementara di tingkat masyarakat, perusahaan menghibahkan kapal operasional untuk Kelompok Peduli Terumbu Karang Bontang Kuala (KARAKA) dan secara aktif menggelar penyuluhan lingkungan.

“Kolaborasi dengan akademisi, pegawai, pemerintah, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan pelestarian ekosistem pesisir yang berkelanjutan,” ujar Soesilo.

Baca Juga :   Pupuk Kaltim Kembali Wisuda 30 Peserta Pendidikan Vokasi Industri

Indeks Keanekaragaman Meningkat

Dampak dari upaya konservasi ini pun mulai terlihat. Mengutip data Reef Check Foundation 2024, indeks keanekaragaman spesies karang di Area Konservasi Tobok Batang mencapai 1,94 H’ (kategori sedang), sedangkan untuk ikan mencapai 3,99 H’ (kategori tinggi).

Komitmen Berkelanjutan untuk Masa Depan

Sebagai bagian dari transformasi hijau, Pupuk Kaltim menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian hayati Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Perusahaan percaya bahwa keberlanjutan ekosistem adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang.

“Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui upaya berkelanjutan, kami ingin mewariskan lingkungan yang sehat dan lestari,” tutup Soesilo.