BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Pasar tenaga kerja di Asia Pasifik dan Timur Tengah menunjukkan ketahanan yang kuat meski kondisi global tidak menentu.
Menurut laporan ManpowerGroup Employment Outlook Survey terbaru, prospek rekrutmen di kawasan ini untuk Triwulan III-2025 tercatat stabil pada +28%.
Angka ini sama dengan Triwulan II-2025, dan meningkat tujuh poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Survei dilakukan terhadap 12.434 perusahaan dari 10 negara dan wilayah di Asia Pasifik serta Timur Tengah (APTT).
Uni Emirat Arab menjadi negara dengan prospek rekrutmen tertinggi di dunia, mencatatkan +48%, atau 24 poin di atas rata-rata global.
India menyusul dengan prospek +42%, sementara Tiongkok juga menunjukkan kekuatan tenaga kerja dengan prospek +28%.
François Lançon, Regional President Asia Pasifik dan Timur Tengah di ManpowerGroup, menilai angka ini mencerminkan optimisme yang strategis.
“Meski perdagangan global melambat, sentimen rekrutmen tetap positif karena perusahaan memilih langkah yang adaptif dan fokus pada pertumbuhan jangka panjang,” katanya.
François juga menekankan bahwa Uni Emirat Arab mencerminkan ekosistem ekonomi yang gesit dan stabil, dengan investasi besar pada infrastruktur dan inovasi.
Sektor Teknologi Informasi memimpin dengan prospek rekrutmen sebesar +38%, diikuti sektor Finansial dan Real Estat (+31%), serta Industri dan Material (+29%).
Laporan ini juga menunjukkan bahwa perusahaan semakin fokus pada efisiensi operasional melalui teknologi.
Sebanyak 63% perusahaan di wilayah APTT mengaku meningkatkan investasi mereka pada otomatisasi kerja atau proses bisnis.
Faktor utama yang mendorong peningkatan jumlah karyawan berasal dari ekspansi bisnis, sebagaimana diungkap oleh 40% responden survei.
Namun, tantangan ekonomi global masih berdampak, dengan 36% perusahaan menyebutnya sebagai alasan utama pengurangan karyawan.
Stabilnya prospek rekrutmen menunjukkan bahwa perusahaan di APTT memiliki pendekatan yang seimbang antara inovasi dan kehati-hatian.
ManpowerGroup menilai, kawasan ini akan terus menjadi pusat pertumbuhan tenaga kerja global, dengan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap dinamika ekonomi.
