Scroll untuk baca artikel
Finansial

Perempuan Asia Makin Mandiri Secara Finansial, Tapi Tantangan Masih Mengintai

40
×

Perempuan Asia Makin Mandiri Secara Finansial, Tapi Tantangan Masih Mengintai

Sebarkan artikel ini
Sun Life Logo (CNW Group/Sun Life Asia)

BISNISASIA.CO.ID, HONG KONG – Perempuan di Asia kini semakin percaya diri dalam mengelola keuangan mereka, menurut survei terbaru Sun Life Asia.

Meski begitu, tantangan finansial tetap ada, terutama dalam menyeimbangkan kebutuhan keluarga dan aspirasi pribadi.

Kemajuan Finansial Antar Generasi
Hasil survei yang melibatkan lebih dari 3.000 perempuan di Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam menunjukkan bahwa hampir dua pertiga responden merasa lebih aman secara finansial dibanding generasi ibu mereka. Namun, beban finansial yang berasal dari tanggung jawab keluarga masih menjadi tantangan besar. Sebanyak 44% ibu mengalami stres karena harus menghidupi anak sekaligus orang tua mereka yang lanjut usia.

Menariknya, meskipun 61% perempuan menabung untuk perawatan lansia orang tua mereka, hanya 16% yang berharap anak mereka akan menanggung biaya perawatan mereka di masa tua. Ini menandakan adanya perubahan pola pikir: perempuan semakin ingin membangun kemandirian finansial mereka sendiri.

Baca Juga :   Vantage Markets Jadi Broker Terbaik dalam Peringkat Terbaru Investing.com

Kesehatan, Faktor Utama dalam Keputusan Finansial
Sebanyak 67% perempuan mengakui bahwa peristiwa kesehatan adalah faktor utama yang memengaruhi keputusan finansial mereka. Namun, biaya kesehatan tetap menjadi hambatan besar bagi lebih dari separuh responden (57%). Tantangan lainnya termasuk akses terbatas ke investasi (41%) dan kurangnya pendidikan keuangan (41%).

Saat ditanya mengenai definisi keamanan finansial, 70% perempuan menjawab bahwa memiliki tabungan untuk pengeluaran tak terduga adalah prioritas utama. Selain itu, 54% ingin memiliki pendapatan pasif yang stabil, dan 53% ingin bebas dari utang.

Generasi Sandwich: Antara Keluarga dan Diri Sendiri
Survei juga mengungkap bahwa 72% perempuan telah mengorbankan perawatan medis mereka sendiri untuk membiayai kebutuhan anak atau anggota keluarga yang lebih tua. Hal ini menunjukkan bagaimana perempuan masih memprioritaskan keluarga di atas kebutuhan pribadi, yang dapat berdampak pada kesejahteraan jangka panjang mereka.

Baca Juga :   Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Peroleh Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang dari Korea Development Bank

Kesenjangan dalam Literasi Keuangan
Meski semakin mandiri, mayoritas perempuan (59%) mengakui bahwa pemahaman mereka tentang investasi dan produk keuangan masih terbatas. Bahkan, 50% pemilik KPR tidak mengetahui sisa saldo utang mereka, dan 45% tidak dapat menghitung hasil investasi tahunan mereka. Selain itu, 65% perempuan kesulitan menemukan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam mencari nasihat keuangan, hampir dua pertiga (63%) perempuan lebih memilih berkonsultasi dengan penasihat keuangan perempuan daripada pria, mencerminkan kebutuhan akan pendekatan yang lebih personal dan relevan dengan pengalaman hidup mereka.

Langkah Menuju Masa Depan Finansial yang Lebih Baik
Jane Lam, Senior Sun Life Advisor di Sun Life Hong Kong, menekankan pentingnya perencanaan dan edukasi finansial untuk memperkuat kemandirian ekonomi perempuan. “Setiap langkah kecil, seperti meningkatkan tabungan, menjajaki peluang investasi baru, atau merencanakan masa pensiun, akan berdampak besar dalam jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga :   MONIIFY Bantu Generasi Muda agar Lebih Cerdas Kelola Uang

Sementara itu, David Lim, Chief Agency Officer di Sun Life, menyoroti pentingnya perencanaan keuangan yang matang untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga. “Strategi manajemen risiko yang tepat dapat membantu perempuan tetap menikmati gaya hidup mereka sambil membangun keamanan finansial jangka panjang,” katanya.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kemandirian finansial, perempuan di Asia kini berada di jalur yang lebih baik untuk mencapai stabilitas ekonomi. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari biaya kesehatan hingga kesenjangan literasi keuangan. Dengan dukungan yang tepat dan strategi yang efektif, masa depan finansial perempuan di Asia bisa lebih cerah dan lebih mandiri.