Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Pengurus PAMPI Periode 2025–2028: Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi dalam Industri Musik Digital

5
×

Pengurus PAMPI Periode 2025–2028: Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi dalam Industri Musik Digital

Sebarkan artikel ini

JAKARTA– Asosiasi Prakarsa Antar Musik Publishing Indonesia (PAMPI) baru saja menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) pada Agustus 2025 dikawasan Kuningan, Jakarta yang digelar pada 4 Agustus 2025 lalu.

Agenda utama dari RUA ini adalah untuk dapat menyampaikan laporan kegiatan asosiasi serta mengumumkan kembali susunan pengurus dan pengawas baru untuk masa jabatan 2025–2028. Lewat kepengurusan baru ini, PAMPI pun ingin menekankan akan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam industri musik digital.

Hasilnya, Bulan Khairunnisa terpilih sebagai Ketua PAMPI yang baru. Ia akan didampingi oleh Rico Wijaya sebagai Sekretaris dan Waskito sebagai Bendahara. Adapun untuk posisi Dewan Pengawas, diisi oleh Isra Ruddin, Handry Sutandi, dan Bimas Nurcahya.

“Dengan semangat kolaborasi dan transparansi, kami siap melanjutkan dan mengembangkan kerja-kerja PAMPI demi melindungi dan memajukan hak publisher musik di Indonesia,” ujar Bulan Khairunnisa dalam keterangannya, belum lama ini.

Memasuki periode baru, PAMPI akhirnya menetapkan visi untuk menjadi asosiasi publisher musik terdepan di Indonesia yang mendorong kemajuan anggota melalui perlindungan hak, kolaborasi strategis, dan inovasi dalam industri musik digital.

Untuk mewujudkan visi tersebut, PAMPI terus berkomitmen menjalankan misi, di antaranya untuk memperjuangkan dan melindungi hak ekonomi serta moral para publisher anggota melalui advokasi kebijakan dan pendampingan hukum, semakin meningkatkan kapasitas dan profesionalisme anggota melalui pelatihan dan program pengembangan.

Selanjutnya, mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk distribusi dan sistem royalti yang transparan membangun ekosistem musik yang sehat dengan kolaborasi lintas sektor; mendukung visibilitas dan distribusi karya anggota di pasar lokal maupun internasional; dan menjalankan tata kelola organisasi secara terbuka, akuntabel, dan partisipatif.

PAMPI berharap, dengan arah baru ini, asosiasi pun dapat semakin berperan sebagai tulang punggung industri musik yang lebih inklusif dan adil, sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital.

Baca Juga :   ABL Bio Gandeng GSK Kembangkan Obat Penyakit Neurodegeneratif Lewat Teknologi Grabody-B

Sejatinya, kepemimpinan yang kuat, struktur organisasi yang transparan, dan semangat kolektif menjadi fondasi utama dalam mewujudkan ekosistem musik Indonesia yang saling mendukung dan memberdayakan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh semua pihak untuk ikut serta membangun masa depan musik Indonesia bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang. Mari kita jadikan PAMPI sebagai ruang yang tumbuh bersama, mengakar kuat dan menjangkau jauh,” tutup Bulan.