BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Event lari bertema sosial Padma Run resmi menyapa Bali untuk pertama kalinya dan sukses menyedot perhatian lebih dari 740 pelari dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara.
Diselenggarakan pada Mei 2025, Padma Run Bali menghadirkan pengalaman unik: rute hijau perbukitan Desa Payangan, udara segar pegunungan Ubud, dan sentuhan budaya khas Bali yang menyatu dalam tiap kilometer.
Setelah digelar empat kali di Bandung dan dua kali di Semarang, edisi perdana Padma Run Bali langsung mencatatkan prestasi: donasi lebih dari Rp100 juta disalurkan untuk mendukung pendidikan 102 siswa di SD Negeri 2 Puhu, lewat program tanggung jawab sosial Padma GIVE (Grant, Inspire, Volunteer, Empower).
“Kami tak sekadar menyelenggarakan lomba, tapi juga menciptakan perubahan,” ujar Inez Teresa, Race Director Padma Run Bali 2025.
Tiga Kategori Lomba, Ribuan Cerita Inspiratif
Padma Run Bali menghadirkan tiga kategori: 5K, 10K, dan Kids Dash, terbuka untuk semua kalangan—baik pemula hingga pelari profesional. Peserta datang dari lebih dari 70 kota di Indonesia dan 9 negara termasuk Afrika Selatan dan Amerika Serikat, menjadikan acara ini inklusif dan penuh semangat global.
Lari dalam Iringan Budaya Bali
Yang membuat Padma Run Bali berbeda adalah sentuhan budaya lokal yang begitu kental. Dari Tari Barong dan Tari Kera di garis start, tarian Joged di kilometer pertama, hingga kehadiran Hanoman di kilometer ketujuh—setiap bagian lomba membawa pelari lebih dekat dengan kekayaan budaya Bali.
“Perpaduan budaya, rute alam, dan komunitasnya menjadikan ini salah satu lomba terbaik yang pernah saya ikuti di Bali,” ujar seorang pelari 10K.
Lebih dari Sekadar Lari: Membangun Komunitas dan Masa Depan
Padma Run bukan sekadar lomba lari. Lewat gerakan #LaceUpForChange, acara ini telah berkembang menjadi wadah komunitas positif yang menginspirasi perubahan nyata di masyarakat.
Dengan komitmen berkelanjutan terhadap pendidikan dan pemberdayaan komunitas, Padma Run membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi alat transformasi sosial.
Setelah Bali, Padma Run akan kembali ke Semarang pada bulan September. Dengan jejak kesuksesan yang konsisten dari Bandung hingga Ubud, ajang ini diprediksi akan terus tumbuh sebagai pelopor acara lari dengan nilai sosial dan budaya di Indonesia.