BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – National Energy Services Reunited (NESR), perusahaan global penyedia layanan minyak dan gas (migas) di lebih dari 16 negara, terus menunjukkan komitmennya terhadap dekarbonisasi dengan meluncurkan platform inovatif NEDA (NERS Environmental and Decarbonization Applications). Teknologi ini menjadi terobosan dalam mendukung penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS), terutama melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (CO2-EOR) di Indonesia.
Selama dua tahun terakhir, NESR menjadi mitra teknologi terpercaya Pertamina, berperan aktif dalam mewujudkan target dekarbonisasi nasional. Keberhasilan implementasi teknologi CO2-EOR di ladang minyak Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, telah berkembang ke skala yang lebih besar di Sukowati, Jawa Timur. Dengan teknologi injeksi CO2, proyek ini tak hanya meningkatkan perolehan minyak bumi, tetapi juga menekan emisi karbon, selaras dengan visi Indonesia menuju nol emisi karbon (net zero).
Teknologi CO2-EOR yang diterapkan NESR menggunakan sistem “huff and puff” dan kini memasuki langkah lebih maju, termasuk penerapan interwell dan skala penuh. Pande Gede Herry Susanta, Presiden Direktur PT NPS Energy Indonesia—anak perusahaan NESR di Indonesia—mengungkapkan bahwa pendekatan bertahap ini dirancang untuk meminimalkan risiko proyek sekaligus memberikan hasil optimal.
“Melalui teknologi seperti Data Acquisition and Real-Time Analyzer (DARATM), kami mampu memantau dan mengontrol proses injeksi CO2 secara presisi dan aman. Teknologi ini, yang dikembangkan di Indonesia, memungkinkan pemantauan secara real-time melalui satelit, memastikan efisiensi dan keamanan operasional,” jelas Pande.
NESR juga mengandalkan perangkat inovatif seperti pompa CO2 bertekanan tinggi, pemanas otomatis (indirect automated heaters), dan sistem transportasi CO2 virtual pipelineTM, yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap lokasi ladang minyak.
Sebagai pelopor CCUS di Indonesia sejak 2022, NESR menjalin kolaborasi erat dengan tenaga ahli lokal. Pande menambahkan bahwa NESR berkomitmen memberdayakan talenta lokal melalui program pengembangan strategis dan kolaborasi lintas sektor. “Proyek CO2-EOR di Sukowati adalah tonggak penting yang menegaskan komitmen kami terhadap teknologi ramah lingkungan dan keberlanjutan energi,” ujar Pande.
Pada Februari 2021, NESR meluncurkan inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance) Impact yang mencakup berbagai solusi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, termasuk konservasi air dan pengurangan metana. Melalui NEDA, NESR memanfaatkan keahliannya di kawasan MENA (Middle East and North Africa) untuk memperluas dampaknya ke Asia, khususnya Indonesia, yang dianggap sebagai pasar strategis dengan potensi besar di sektor energi.
Melalui inovasi teknologi dan kolaborasi dengan mitra lokal, NESR fokus pada pengembangan solusi energi berkelanjutan yang mendukung transisi ke energi bersih. Peluncuran NEDA pada 2024 semakin memperkuat upaya NESR dalam menyederhanakan dan mempercepat solusi dekarbonisasi, sekaligus mendukung target nasional dan global untuk energi rendah karbon.
“Implementasi CO2-EOR telah melampaui ekspektasi dan memberikan dampak nyata bagi sektor energi. Melalui teknologi canggih, dukungan ahli, dan inisiatif NEDA, kami tetap berada di garis depan dalam upaya mentransformasi industri energi dan mendukung dekarbonisasi di Indonesia,” pungkas Pande.
Dengan kombinasi teknologi terdepan dan komitmen untuk keberlanjutan, NESR tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi migas tetapi juga menjadi pelopor dalam adaptasi teknologi hijau di Indonesia. (saf)