BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Holding BUMN pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), terus memperkuat kinerja perusahaan melalui strategi hilirisasi mineral.
Langkah ini dinilai mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, meningkatkan daya saing global, sekaligus memberikan kontribusi berkelanjutan bagi perekonomian nasional.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menegaskan bahwa kinerja perusahaan yang solid menjadi landasan utama dalam memastikan kontribusi konsisten bagi negeri.
“Setiap inovasi hilirisasi yang dilakukan anggota MIND ID ditujukan untuk menciptakan produk yang menjadi basis penguatan kinerja perusahaan di masa depan. Dengan performa yang terus meningkat, perusahaan dapat konsisten memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Hilirisasi Timah Melalui Produk Tins Solder
Salah satu contoh implementasi hilirisasi datang dari PT Timah Tbk (TINS) melalui pengembangan produk Tins Solder dengan kapasitas produksi 2.000 ton per tahun.
Produk tersebut telah menembus pasar global, antara lain India, Tiongkok, Malaysia, hingga kawasan Timur Tengah. Kehadiran Tins Solder bukan hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, tetapi juga menciptakan diversifikasi pendapatan yang mendukung profitabilitas perseroan.
INALUM Jadi Produsen Green Aluminium
Selain itu, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) juga mencatat capaian penting dengan mengukuhkan diri sebagai produsen green aluminium pertama di Indonesia.
Dengan memanfaatkan 99,31% energi dari PLTA Sungai Asahan, INALUM berhasil meningkatkan kapasitas produksi menjadi 274.000 ton pada 2024, melampaui desain awal pabrik sebesar 250.000 ton.
Produk ramah lingkungan ini sejalan dengan transisi energi hijau sekaligus memperkokoh daya saing Indonesia di pasar global. Hal tersebut juga menjadi bukti nyata dari penguatan kinerja perusahaan secara berkelanjutan.
Pilar Ekonomi Berkelanjutan
“MIND ID percaya program hilirisasi dapat menjadi fondasi ekonomi Indonesia yang lebih kuat sekaligus perusahaan yang lebih tangguh. Dengan menggabungkan keberlanjutan negeri dan pertumbuhan bisnis, kami optimistis industri pertambangan nasional akan menjadi pilar penting peradaban berkelanjutan di masa depan,” tutup Pria.