Scroll untuk baca artikel
Finansial

Lima Tren Yang Dapat Mempengaruhi Lanskap Asuransi Asia Tenggara Pada 2024  

75
×

Lima Tren Yang Dapat Mempengaruhi Lanskap Asuransi Asia Tenggara Pada 2024  

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi asuransi - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (Jiwasraya) untuk menyelesaikan penanganan penyelamatan pemegang polis secara komprehensif (Pixabay)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA   — Igloo, perusahaan insurtech regional, mengumumkan lima tren yang dapat mengubah lanskap asuransi di Asia Tenggara pada 2024.

Kelima tren tersebut memiliki benang merah yang sama, yaitu perusahaan asuransi perlu menyediakan produk yang lebih personal dan mampu merespons tantangan yang dihadapi para konsumen, termasuk perubahan iklim.

 Tren-tren ini didorong oleh transformasi teknologi yang terjadi sangat pesat, sehingga juga mempengaruhi permintaan pasar. Keberadaan tren ini akhirnya juga mempengaruhi industri asuransi yang biasanya terhambat oleh kompleksitas, sistem yang kuno, dan tantangan regulasi.

Di sisi lain, keberadaan insurtech memegang peranan penting dalam membentuk kembali sektor ini dengan mendorong efisiensi dan meningkatkan pengalaman pelanggan untuk pertumbuhan berkelanjutan.

 Beberapa dampak yang insurtech lakukan adalah memfasilitasi integrasi asuransi ke dalam perjalanan pembelian di berbagai platform, termasuk e-commercefintech, dan logistik. Mereka juga memungkinkan terciptanya produk inovatif yang mungkin dibutuhkan oleh konsumen modern. Sebagai contohnya, di Indonesia, Igloo telah bermitra dengan DANA, dompet digital, untuk memasarkan asuransi Batal Nonton Bioskop dengan alasan apa pun.

 Di tengah transformasi industri yang berkelanjutan, Igloo telah mengidentifikasi tren-tren utama pada 2024, yang dipercaya dapat meningkatkan efisiensi di seluruh rantai nilai asuransi dan mendorong momentum berkelanjutan. Berbagai tren tersebut adalah:

 1. Analisis Data yang Didukung Kecerdasan Buatan untuk Peningkatan Penilaian Risiko

 Kecerdasan Buatan (AI) dengan cepat menjadi landasan sektor asuransi. Kehadiran teknologi ini telah merevolusi cara perusahaan menganalisis data dan menilai risiko. Tahun ini, Igloo memperkirakan perusahaan asuransi akan semakin memanfaatkan AI untuk analisis data tingkat lanjut, sehingga memungkinkan mereka mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku pelanggan, preferensi, dan risiko yang muncul. Dengan memanfaatkan AI, perusahaan asuransi dapat meningkatkan model penilaian risiko mereka, sehingga menghasilkan penetapan harga yang lebih akurat dan pengelolaan ketidakpastian yang lebih baik di pasar yang terus berubah.

2. Blockchain untuk pemrosesan klaim yang lebih lancar

 Blockchain terus memberikan pengaruh dalam industri asuransi terutama untuk menyederhanakan pemrosesan klaim. Sifat blockchain yang terdesentralisasi dan transparan memastikan transaksi dapat dicatat secara efisien dan transparan. Hal ini berarti konsumen dapat menyelesaikan klaimnya dengan lebih cepat dan mengurangi biaya administrasi. Tren yang bertahan lama ini akan terus merevolusi lanskap asuransi dengan meningkatkan akurasi, kepercayaan, dan efisiensi operasional.

 3. Platform Tanpa Kode untuk Peluncuran Produk yang Lebih Cepat

Penerapan platform zero-code bertujuan untuk menyederhanakan dan mempercepat peluncuran produk asuransi di berbagai saluran. Platform ini memberdayakan perusahaan asuransi untuk mengembangkan, memodifikasi, dan menerapkan aplikasi tanpa melakukan coding yang ekstensif. Hal ini akan mengurangi waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan produk. Kemampuan penerapan yang cepat ini memastikan bahwa perusahaan asuransi dapat merespons permintaan pasar dengan cepat, menawarkan beragam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

 4. Pemberdayaan Agen dalam Aspek Digital untuk Meningkatkan Produktivitas

 Ketika industri asuransi mengadopsi berbagai teknologi digital, agen asuransi juga akan mendapatkan manfaat dari teknologi canggih tersebut. Termasuk untuk meningkatkan produktivitas mereka dan meningkatkan interaksi pelanggan. Pada 2024, perusahaan asuransi diharapkan berinvestasi dalam memberdayakan agen mereka dengan alat dan sumber daya digital, memfasilitasi komunikasi yang lancar, penerbitan polis yang lebih cepat, dan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi. Digitalisasi agen juga berkontribusi terhadap perjalanan pelanggan yang positif secara keseluruhan, menumbuhkan loyalitas dan kepuasan.

 5. Perlindungan Terhadap Perubahan Iklim Melalui Asuransi

 Asuransi iklim muncul sebagai respons terhadap meningkatnya frekuensi dan intensitas kejadian terkait perubahan iklim. Ketika dunia usaha, individu, dan pemerintah bergulat dengan dampak perubahan iklim, asuransi telah menjadi alat penting untuk mengelola kerugian finansial yang diakibatkan oleh krisis iklim, seperti kerusakan pada lahan dan hasil pertanian, infrastruktur, dan properti. Tren ini menunjukkan pendekatan proaktif dalam memitigasi kerugian ekonomi, sejalan dengan peralihan ke arah keberlanjutan dan ketahanan dalam menghadapi krisis iklim.

 

Igloo yakin meningkatnya permintaan akan asuransi yang dipersonalisasi di Asia Tenggara akan mendorong perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi untuk merangkul tren teknologi terkini. Dengan menggabungkan inovasi-inovasi ini secara lancar, Igloo akan dapat membantu dalam proses membentuk masa depan asuransi bagi Asia Tenggara. Igloo juga berkomitmen adalah untuk tetap menjadi yang terdepan dalam perubahan industri, memastikan pendekatannya selaras dengan kebutuhan pelanggan berharga yang terus berkembang.

Baca Juga :   Tahun 2023, Bank Danamon Bukukan Laba Bersih Setelah Pajak Rp3,5 Triliun