BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dunia medis kembali mencatat terobosan penting. Chang Gung Memorial Hospital, Linkou, memperkenalkan teknik rekonstruksi saraf sensoris autologus payudara pertama di dunia—sebuah pendekatan revolusioner dalam bedah rekonstruksi payudara.
Teknik ini tak hanya memulihkan bentuk fisik payudara pasca-mastektomi, namun juga mengembalikan fungsi saraf sensoris, memberikan hasil yang lebih natural bagi pasien.
Tim rekonstruksi bedah mikro Chang Gung Memorial Hospital berhasil menyatukan saraf autologus dengan jaringan payudara hasil rekonstruksi melalui prosedur bedah mikro canggih. Hingga kini, lebih dari 300 prosedur telah dilakukan dengan sukses, menandai pencapaian besar dalam dunia rekonstruksi payudara.
48 Tahun Keunggulan di Bidang Bedah Mikro
Didirikan oleh Dr. Samuel Noordhoff, Departemen Bedah Plastik dan Rekonstruktif Chang Gung Memorial Hospital telah membangun reputasi global selama hampir lima dekade.
Dikenal luas atas keahlian dalam rekonstruksi tulang wajah, kepala, dan bedah mikro, departemen ini menjadi rujukan internasional dalam dunia medis.
Pusat Rekonstruksi Bedah Mikro di rumah sakit ini juga dikenal sebagai institusi pelatihan terkemuka.
Menggabungkan teknologi bedah dengan sistem robotik Da Vinci, rumah sakit ini telah mempelopori berbagai kolaborasi lintasdisiplin, termasuk rekonstruksi sistem saraf simpatis dan rekonstruksi saraf sensoris payudara.
Pusat Spesialisasi Tulang Wajah Terbesar di Asia
Pusat Perawatan Tulang Wajah dan Kepala Chang Gung menjadi salah satu institusi spesialis terbesar di Asia, menangani ribuan kasus seperti celah bibir dan langit-langit, microtia, craniosynostosis, deformitas wajah, serta kelainan tulang tengkorak anak-anak.
Tak hanya itu, pusat ini telah melatih lebih dari 800 dokter dari 60 negara, memperkuat posisinya sebagai pusat pelatihan bedah global.
Solusi Bedah yang Tepat, Presisi, dan Kolaboratif
Bedah rekonstruktif di Chang Gung mengandalkan pendekatan lintasdisiplin dengan dukungan teknologi mutakhir, termasuk pencetakan 3D.
Teknologi ini memungkinkan pembuatan implan dan panduan bedah yang disesuaikan secara individual, menjamin tingkat presisi tinggi dalam setiap prosedur.
Mengubah Penampilan, Menghidupkan Kembali Harapan
Pasien dari berbagai belahan dunia telah merasakan perubahan hidup berkat inovasi ini. Jim, seorang pasien asal Timur Tengah, berhasil memulihkan wajahnya setelah kegagalan pembedahan sebelumnya di Eropa.
Sementara Amy dari Amerika Serikat, yang mengalami komplikasi pasca-rekonstruksi payudara, berhasil mendapatkan kembali bukan hanya bentuk fisik, tetapi juga sensasi saraf dan semangat hidupnya.