Scroll untuk baca artikel
Industri

Framet Indonesia dan YCAB Dukung Usaha Perempuan Ultra Mikro (UMi) Lewat Program Pelatihan Wirausaha

3
×

Framet Indonesia dan YCAB Dukung Usaha Perempuan Ultra Mikro (UMi) Lewat Program Pelatihan Wirausaha

Sebarkan artikel ini
CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet (keempat dari kiri), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi (kelima dari kiri), Menteri Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahhman (keenam dari kiri), Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos (ketujuh dari kiri), dan Sekretaris Jenderal YCAB Foundation Adelle Odelia Tanuri (kedelapan dari kiri) meresmikan peluncuran program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi) di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (24/6/2025). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Eramet dan YCAB untuk memperkuat kapasitas usaha perempuan ultra mikro di Jakarta dan Ternate melalui pelatihan literasi keuangan dan pemasaran digital

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Eramet, perusahaan global di sektor pertambangan dan metalurgi asal Prancis, bersama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) secara resmi meluncurkan program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi). Inisiatif ini merupakan bagian dari program global Women for Future milik Eramet, yang telah berhasil diimplementasikan di berbagai negara tempat Eramet beroperasi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.

Di Indonesia, program ini difokuskan untuk memperkuat kapasitas wirausaha perempuan, khususnya di Jakarta dan Ternate dengan menggandeng YCAB – sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan pemuda dan perempuan melalui program pendidikan, dukungan ekonomi, dan inklusi digital.

Peluncuran resmi program ini berlangsung di Gedung SMESCO Jakarta, dan dihadiri oleh Menteri Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahhman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet serta Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Adelle Odelia Tanuri.

Berdasarkan data Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), jumlah pelaku UMKM di Indonesia hingga Mei 2025 tercatat mencapai 57 juta unit usaha, termasuk jenis usaha Ultra Mikro (UMi). Dari total tersebut, 64,5% atau sekitar 37 juta unit usaha diantaranya dikelola oleh perempuan. Meskipun memiliki kontribusi yang signifikan, wirausaha ultra mikro perempuan masih menghadapi berbagai tantangan struktural, terutama dalam hal akses terhadap permodalan, pendampingan usaha, serta pemanfaatan teknologi digital. Saat ini, baru sekitar 12% UMKM yang telah sepenuhnya mengadopsi teknologi digital dalam operasional mereka.

Baca Juga :   Kingdee Group Global Partner Conference 2025: Dukung Mitra Global Capai Keunggulan Kelas Dunia

“Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif melalui program Eramet Beyond, kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan memiliki peran sentral dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, kami berharap program ini dapat menjawab tantangan kompleks yang dihadapi perempuan pemilik UMKM, seperti keterbatasan akses ke mentor, modal, jaringan, serta ekspektasi sosial,” ujar CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Selasa (24/06/2025).

Dengan tingginya jumlah wirausaha perempuan, Jérôme menyampaikan harapannya agar kolaborasi melalui program LAKSMI dapat membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi wirausaha perempuan, sekaligus memperkuat kapasitas dan pemberdayaan mereka di seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Pertamina Port Logistics Bersihkan Laut dan Tanam 600 Terumbu Karang di Kepulauan Seribu

Pada tahap awal, program LAKSMI akan memberikan pelatihan literasi keuangan dan pemasaran digital secara daring kepada 600 wirausaha perempuan ultra mikro di Jakarta dan Ternate. Di akhir program, sebanyak 75 peserta yang terpilih nantinya menerima hibah masing-masing senilai USD 500 atau setara Rp8 juta. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan usaha secara berkelanjutan. Proses seleksi dilakukan berdasarkan sejumlah indikator, seperti peningkatan pengetahuan, partisipasi aktif, keterampilan digital, dan komitmen dalam mengembangkan usaha.

Sekretaris Jenderal YCAB Foundation Adellene Odelia Tanuri menyambut baik hadirnya kolaborasi dengan Eramet melalui kegiatan program LAKSMI. Program ini, kata dia, sangat sejalan dengan misi YCAB Foundation untuk memperkuat peran perempuan dalam ekonomi. “Kami percaya pemberdayaan ekonomi perempuan bukan sekadar soal penghasilan, melainkan tentang menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Perempuan yang berdaya akan memberikan dampak langsung pada anak-anak mereka, memperkuat keluarga, dan membangun komunitas yang lebih tangguh. Dari situlah perubahan dimulai, dan rantai kemiskinan bisa diputus,” Kata Adelle.

Baca Juga :   Mengupas IDPD 2025: Kolaborasi untuk Masa Depan Perlindungan Data Indonesia

Dalam sambutannya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi YCAB. Ia mengatakan saat ini pemerintah memiliki komitmen besar untuk memprioritaskan UMKM termasuk yang dikelola kelompok perempuan sebagai ikhtiar untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.

“Untuk itu, kami mengapresiasi program LAKSMI yang diinisiasi oleh YCAB dan semua pihak yang telah bersinergi dan berkolaborasi dalam kegiatan ini. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa kemitraan perusahaan swasta dan organisasi yang strategis bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia dalam memperkuat peran UMKM khususnya Pengusaha Mikro Perempuan,” kata Maman.

Program ini dirancang untuk memberikan dukungan berkelanjutan melalui penguatan kapasitas, peningkatan akses pembiayaan, pengembanganpeluang pasar, serta perluasan  jejaring usaha.

”Saya berharap melalui program ini tidak hanya dapat memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga mampu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dengan mengedepankan prinsip kesetaraan gender,” kata Menteri UMKM.