Scroll untuk baca artikel
Industri

East Ventures Market Outlook 2025, Era Transisi dan Wujudkan Kebangkitan Asia Tenggara

20
×

East Ventures Market Outlook 2025, Era Transisi dan Wujudkan Kebangkitan Asia Tenggara

Sebarkan artikel ini
Di Asia Tenggara, East Ventures melihat tanda-tanda positif dengan adanya peningkatan konsumsi belanja yang kuat, perbaikan lanskap investasi, dan pemulihan pariwisata yang terus berlanjut. Semua ini diperkirakan akan mendukung pertumbuhan pada tahun 2025

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Seiring dengan pergantian kepemimpinan di berbagai negara, proyeksi ekonomi dan pasar global semakin jelas menghadirkan peluang-peluang yang menjanjikan. Diperkirakan, pertumbuhan global akan stabil di kisaran 3,1% selama lima tahun ke depan, dimana hal tersebut menunjukkan pemulihan yang kuat sejak pandemi melanda. Optimisme ini didorong oleh kemajuan teknologi yang pesat, yang tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga menciptakan industri-industri baru.

Namun, kita juga perlu memperhatikan meningkatnya proteksionisme di berbagai negara. Tren ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang kompleks.

Dalam konteks ini, lanskap perdagangan yang terus berubah dapat memberikan ruang bagi inovasi-inovasi baru yang tidak hanya mengatasi kekhawatiran ekonomi lokal tetapi juga tetap bersangkutan dengan pasar global. Hal ini bisa menjadi langkah penting dalam membentuk kembali masa depan interdependensi ekonomi.

Di Asia Tenggara, East Ventures melihat tanda-tanda positif dengan adanya peningkatan konsumsi belanja yang kuat, perbaikan lanskap investasi, dan pemulihan pariwisata yang terus berlanjut. Semua ini diperkirakan akan mendukung pertumbuhan pada tahun 2025.

Selain itu, pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, atau The Fed pada bulan September 2024 lalu diprediksi akan memberikan manfaat bagi konsumen dan pelaku bisnis.

Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan bahwa nilai bruto transaksi (GMV) dan pendapatan di kawasan ini telah tumbuh secara konsisten dengan angka dua digit dalam setahun terakhir. Temuan ini selaras dengan apa yang terjadi dalam ekosistem East Ventures, dimana semakin banyak perusahaan portofolio yang kini telah mencapai profitabilitas.

Laporan tersebut juga memberikan wawasan menarik mengenai tren dan metrik ekonomi digital di Asia Tenggara, yang menjadi acuan East Ventures dalam menilai kinerja perusahaan portfolionya.

East Ventures dengan bangga melaporkan bahwa pendapatan dari perusahaan-perusahaan tahap lanjutan (growth) meningkat sebesar 40% tahun ke tahun (YoY), hampir tiga kali lipat dari pertumbuhan rata-rata di kawasan Asia Tenggara.

Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kekuatan investasi East Ventures, tetapi juga memposisikannya di atas tolok ukur kawasan Asia Tenggara saat dibandingkan dengan perusahaan dan pemodal ventura (perusahaan venture capital) lainnya.

Semua ini berkat pola pikir para founder yang mengutamakan sifat adaptabilitas, terutama di tengah tantangan ekonomi, ketidakstabilan pasar, dan lanskap yang tak terduga.

Sejalan dengan hal tersebut, 70% perusahaan dalam portofolio tahap lanjutan East Ventures juga telah mencapai profitabilitas, dan lebih dari 80% menunjukkan kenaikan dalam margin Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau EBITDA) selama tahun lalu, diantaranya Sociolla, ShopBack, The Parentinc, RPG Commerce, Praktis, Mighty Jaxx, Traveloka, Komunal, Fore Coffee, ISMAYA Group, IDN, Ruangguru, waresix, Inteluck, dan Xurya.

Hal ini sesuai dengan keyakinan East Ventures, dimana profitabilitas adalah tujuan utama, meskipun setiap startup memiliki pendekatan dan perjalanan yang berbeda untuk mencapainya.

Beberapa startup dalam portofolio East Ventures juga berada dalam posisi yang baik untuk memastikan stabilitas keuangan yang berkelanjutan serta didukung oleh fundamental yang kuat.

Untuk mendukung aspirasi dan tujuan jangka panjang mereka, East Ventures terus berupaya menciptakan sinergi di dalam ekosistemnya di tengah segala tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Pada tahun 2024, East Ventures juga terus mengadakan East Ventures Hand in Hand, East Ventures Circle, dan Founders Gathering.

Baca Juga :   East Ventures Sambut Sang Han sebagai Partner East Ventures South Korea fund

Acara-acara tersebut bertujuan untuk menyediakan platform bagi para founder di ekosistem East Ventures untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan keahlian serta kemampuan mereka di tengah berbagai tantangan industri.

East Ventures juga selalu siap mendukung para founders yang mampu menangani masalah nyata dengan solusi yang bermakna. Sebagai contoh pada tahun 2024, East Ventures berinvestasi di Runchise, Bythen, Copra dan beberapa startup lainnya.

Perjalanan 15 tahun East Ventures

East Ventures merayakan tahun ke-15 sebagai pelopor investor di bidang teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara. Perjalanan ini tidaklah mudah, tetapi dengan berfokus pada nilai-nilai dan kekuatan yang dimiliki, East Ventures berhasil menghadapi berbagai tantangan, beradaptasi dan tetap percaya pada kemampuannya dalam melihat lebih jauh dari apa yang hanya terlihat di depan mata (beyond the obvious).

Selama 15 tahun, East Ventures telah membangun ekosistem yang besar, solid, dan dinamis dengan lebih dari 300 perusahaan portofolio dan lebih dari 500 founder dalam mendukung tujuan nasional dan mendorong kolaborasi regional.

East Ventures juga menyelenggarakan East Ventures Summit terbesarnya di Jakarta pada bulan Juli tahun lalu, dimana menghadirkan lebih dari 100 pembicara dari kalangan pemerintah, investor, pengusaha, ahli industri dan para founder terbaik dari ekosistem East Ventures yang ditampilkan dalam lebih dari 30 panel diskusi dalam satu hari.

Acara tahunan ini menjadi platform bagi para founder di ekosistem East Ventures untuk saling terhubung, berbagi pengetahuan, mendorong diskusi dan membangun kerjasama dengan para pemangku kepentingan, mulai dari investor, pengusaha hingga pemerintah.

Peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam ekosistem kolaboratif

Di Indonesia, ekonomi diperkirakan dapat kembali berjaya ke masa sebelum pandemi, dan negara ini diprediksi akan menjadi satu-satunya negara di Asia Timur dan Pasifik yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif pada tahun 2024 dan 2025.

Kepercayaan East Ventures terhadap Indonesia semakin menguat dengan peluncuran edisi kelima dari East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI), yang mengusung tema “Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia”. Laporan ini menunjukkan tren positif dimana indeks negara mengalami kenaikan dari 37,8 pada tahun 2023 menjadi 38,1 pada tahun 2024, memperlihatkan upaya setiap provinsi dalam mempercepat transformasi digital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi digitalnya.

East Ventures juga berkolaborasi dengan Praja Mangkunegaran, sebuah monarki keadipatian di pulau Jawa, dengan menjadi Digital Partner resmi Mangkunegaran. Mangkunegaran telah meluncurkan program-program yang memberdayakan UMKM dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, bertindak sebagai katalisator untuk perubahan sosial dan ekonomi.

East Ventures antusias dalam mendukung inisiatif ini, terutama dengan berbagi pengetahuan yang dimiliki sebagai pelopor perusahaan venture capital di Indonesia, untuk mendukung “Culture Future” secara menyeluruh.

Masa jabatan Presiden Joko Widodo dan kontribusinya selama sepuluh tahun terakhir telah mendorong lanskap startup teknologi Indonesia ke posisi strategis sebagai pemain ekonomi digital yang kuat dalam merealisasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan masa jabatan presiden baru di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto, diharapkan Indonesia dapat mempertahankan posisinya—atau melangkah lebih jauh—dan berkembang ke tahap yang lebih matang dengan dukungan kebijakan yang tepat.

Beberapa kebijakan baru dari pemerintah Indonesia dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki kesetaraan. Presiden Prabowo juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% untuk Indonesia dalam waktu 2-3 tahun ke depan.

Hal ini dapat mendorong konsumsi lokal dan menjadi mesin pertumbuhan baru yang berpotensi mempercepat kemampuan baru negara ini.

Baca Juga :   Asianet Perkenalkan “Unifiber” sebagai Brand Baru Bisnis Infrastruktur FTTx

Pandangan East Ventures terhadap teknologi digital sebagai salah satu katalis dari apa yang telah dibangun selama 15 tahun terakhir terbukti benar. Namun, Indonesia masih perlu memiliki ekosistem yang lebih baik dan dapat mendorong pertumbuhan bisnis lokal.

East Ventures berharap dapat melihat lebih banyak lagi kebijakan yang mendukung lanskap startup Indonesia, serta investasi dan inovasi kreatif dari para pengusaha lokal.

Momentum bagi para founders di Singapura

Meskipun ekosistem startup di Singapura relatif lebih matang dibandingkan dengan Indonesia, namun tantangan dan hambatan itu tetap ada.

Pemerintah telah memberikan dukungan yang luar biasa dalam mendorong inovasi di berbagai sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Singapura. Selain itu, Singapura juga memiliki banyak talenta yang sangat kuat dan infrastruktur yang sudah mapan. Meskipun begitu, masih ada berbagai masalah dan ukuran pasar sasaran yang belum sepenuhnya sejalan dengan prospek ini.

Tantangan di kawasan ini terletak pada ukuran pasar lokal yang mungkin tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan signifikan dan berkelanjutan bagi startup yang hanya fokus pada pasar domestik.

Jika peluang terbatas dalam negeri, startup harus melihat keluar Singapura dan menargetkan pasar yang jauh lebih besar untuk dapat berkembang secara efektif, baik secara regional ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara maupun secara global di luar Asia.

Para founder, khususnya di Singapura, sangat didorong untuk menangani masalah regional atau bahkan global, terutama jika mereka berfokus pada area yang sedang berkembang atau relatif niche.

East Ventures percaya bahwa tahun 2025 merupakan peluang menarik bagi para founder di Singapura untuk memulai perusahaan mereka. Hal terpenting adalah apakah mereka berani mengambil leap of faith. Apakah para founder memiliki ketahanan untuk mengambil risiko dan menjadi penggerak perubahan?

Menjelajahi lanskap baru di 2025

Seiring kita melangkah di tahun 2025, terdapat beberapa sektor yang akan menjadi fokus East Ventures:

Startup berbasis AI

Pada tahun 2025, East Ventures memprediksi bahwa ekosistem startup AI akan benar-benar berkembang. Sekitar 25% bisnis akan mulai menggunakan Generative AI (GenAI) dan berencana untuk menerapkan agen AI. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 50% pada tahun 2027.

Pertumbuhan yang menarik ini didorong oleh inovasi baru yang dirancang untuk membantu perusahaan bekerja lebih efisien dan meningkatkan produktivitas di berbagai industri.

Inovasi kesehatan

Tahun lalu, East Ventures melanjutkan dukungannya terhadap Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) 2024, sebuah kompetisi teknologi kesehatan yang bertujuan untuk memperkuat founder dalam menghadapi tantangan kewirausahaan.

East Ventures juga melakukan progres signifikan di sektor kesehatan Singapura, dengan aktif berkolaborasi dalam inisiatif pemerintah untuk mendorong kemajuan sektor kesehatan. Seperti misalnya, melalui kerjasama dengan National Health Innovation Centre Singapore (NHIC).

Proyeksi East Ventures untuk tahun ini bagi industri kesehatan adalah akan semakin banyak perusahaan yang mengandalkan AI untuk meningkatkan perawatan pasien dan memperlancar sistem operasional.

Semakin banyak startup yang memanfaatkan AI untuk diagnosis real-time dan menciptakan rencana perawatan yang dipersonalisasi. Beberapa perusahaan portofolio kesehatan East Ventures, seperti MeshBio, Aevice Health, dan PathGen, juga telah menggunakan pendekatan ini.

Teknologi iklim

Sektor ini tetap menjadi area fokus penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan penghitungan karbon. Pada bulan April 2024, East Ventures kembali meluncurkan Laporan Keberlanjutan tahunannya, yang menunjukkan upaya dan kemajuan berkelanjutan dalam mengintegrasikan kerangka kerja Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dalam operasi perusahaan dan di seluruh ekosistem East Ventures.

Baca Juga :   Gandeng PayMongo, VIDA Perluas Pasar di Filipina

Bersama dengan Kadin Indonesia, East Ventures juga meluncurkan Emission Calculator & Visualization Southeast Asia (ECOVISEA), kalkulator gas rumah kaca berbasis web gratis. Berkat inisiatif ini, East Ventures sekali lagi diakui dalam daftar FORTUNE Indonesia Change the World.

Kompetisi Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) yang sangat dinanti juga kembali hadir tahun lalu, dimana East Ventures kembali berkolaborasi dengan Temasek Foundation. Pada tahun 2024, kegiatan ini menerima respons luar biasa dari lebih dari 500 pendaftar dari lebih dari 50 negara di seluruh dunia.

Tiga inovator iklim muncul sebagai juara yang memenangkan total Rp 10 miliar dalam pendanaan hibah untuk menguji solusi mereka di Indonesia: SunGreenH2, Hydrogen Refinery, dan AC Biode. Selain itu, DayaTani terpilih untuk menerima investasi sebesar US$50.000 dari Bakti Barito Foundation, sementara ENWISE menerima hadiah uang tunai sebesar US$50.000 dari Sinarmas Agribusiness & Food. CIIC akan kembali lagi tahun ini—para inovator teknologi iklim, pastikan proposal Anda siap!

Dalam ekosistem East Ventures, perusahaan-perusahaan yang fokus pada teknologi hijau seperti Rekosistem dan Jejakin juga sedang bekerja pada masalah penting ini. Solusi sedang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi, sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Melalui usaha kolaboratif dan komitmen East Ventures terhadap sektor teknologi iklim, tahun lalu East Ventures juga dianugerahi “ESG Award: Best Investor on Impact Investment” oleh KEHATI.

Teknologi konsumen / consumer tech

Perkembangan e-commerce melalui pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan otomatisasi layanan pelanggan melalui chatbot juga akan terus meningkat dalam teknologi konsumen. Permintaan akan solusi AI diperkirakan akan tumbuh seiring dengan investasi bisnis pada alat yang memperlancar operasional.

Startup yang didukung East Ventures seperti Cosmart sedang menangani hal tersebut dan menghadirkan solusi pengalaman berbelanja yang lebih baik.

Dalam upaya untuk terus menjadi semakin baik di tahun yang baru, East Ventures berkomitmen untuk menerapkan strategi yang dapat membuat Asia Tenggara mampu memenuhi potensi ekonominya. East Ventures memiliki kepercayaan yang besar pada kawasan ini selama lebih dari satu dekade, dan akan terus bekerja keras serta fokus untuk membuktikan bahwa Asia Tenggara dapat dipercaya untuk terus maju.

East Ventures yakin bahwa dengan upaya keras, kawasan ini tidak hanya akan memenuhi komitmennya, tetapi juga muncul sebagai lambang kekuatan ekonomi di panggung global.

Sebagai perusahaan venture capital dengan ekosistem terbesar di kawasan Asia Tenggara, East Ventures siap menyambut transisi baru dari perubahan kepemimpinan global dan mendukung aspirasi pemerintahan yang baru.

Untuk para founder, percayalah bahwa tahun 2025 akan lebih baik. Pada akhirnya, akses ke pendanaan akan lebih mudah ketika founder mampu memanfaatkan ekosistem yang kuat antara sektor publik dan swasta.

Perlu diingat bahwa kesuksesan bukanlah mengejar tren terbaru, tetapi bagaimana menghadapi masalah yang nyata dan menciptakan dampak positif.

Inovasi seharusnya tidak bersifat sama untuk semua, melainkan fokus pada kekuatan inti dan kemampuan unik dari produk, eksekusi, serta ketahanan perusahaan. Founder yang tetap membumi dan memberikan nilai akan selalu menonjol, bahkan di masa-masa yang tidak menentu.