BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Digital China, perusahaan teknologi terkemuka asal Tiongkok, bekerja sama dengan sekolah bisnis internasional INSEAD untuk meluncurkan studi kasus pertama mereka tentang penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam transformasi bisnis. Peluncuran ini dilakukan dalam gelaran INSEAD 2025 Asia AI Conference yang berlangsung di Singapura.
Dalam pidatonya berjudul “Manajemen Perusahaan di Era AI”, Chairman Digital China Guo Wei menekankan pentingnya integrasi AI secara mendalam dalam proses bisnis.
Ia menyatakan bahwa komersialisasi AI hanya efektif jika perusahaan melakukan perombakan infrastruktur—menggabungkan arsitektur teknologi baru berbasis cloud dan data, serta mempercepat proses pengambilan keputusan dengan kesadaran penuh dan iterasi yang berkelanjutan.
“Setiap gelombang teknologi membawa peluang dan tantangan. Kunci sukses terletak pada pola pikir yang tepat. Banyak perusahaan masih berada pada tahap awal implementasi AI dan menghadapi kesenjangan antara ekspektasi dan realitas,” jelas Guo Wei.
Studi kasus yang berjudul “Shaping the Future: Digital China’s Journey from Digitalization to an AI-Embedded Organization” kini telah resmi masuk dalam INSEAD Case Library dan akan digunakan sebagai bagian dari kurikulum MBA mereka. Studi ini tidak hanya mencatat evolusi digital Digital China, tetapi juga merinci strategi AI-Powered Data Cloud Integration yang menjadi fondasi transformasi mereka.
Sebelumnya, studi kasus dari Digital China juga telah diterbitkan di perpustakaan Harvard Business School dan London Business School, menunjukkan pengaruh dan kepemimpinan global perusahaan dalam inovasi teknologi.
Profesor Chen Guoli dari INSEAD menyatakan, “Studi ini menghubungkan praktik industri di Tiongkok dengan komunitas akademik global, serta memperkaya kerangka teori transformasi digital dan aplikasi AI.
Peluncuran ini mempertegas posisi Tiongkok, melalui Digital China, sebagai kekuatan utama dalam mendorong inovasi AI di level korporasi dan akademik dunia.