Scroll untuk baca artikel
Finansial

Dari Lapas hingga Kalimantan Barat, Bank DBS Indonesia Dorong Literasi Finansial Perempuan Rentan 

2
×

Dari Lapas hingga Kalimantan Barat, Bank DBS Indonesia Dorong Literasi Finansial Perempuan Rentan 

Sebarkan artikel ini
Bank DBS Indonesia kembali menyelenggarakan Kedai Belajar DBS, sebuah program edukasi literasi finansial guna mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mempercepat inklusi finansial. Kali ini, dengan semangat sebagai mitra tepercaya dalam pemberdayaan komunitas rentan, kegiatan literasi finansial ditujukan kepada perempuan rentan di dua tempat, yakni: Kalimantan Barat bekerja sama dengan The Asia Foundation (TAF); dan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Tangerang Jakarta bekerja sama dengan Agape, sebuah wirausaha sosial penerima dana hibah DBS Foundation Grant Program 2019 asal Singapura.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Bank DBS Indonesia kembali menyelenggarakan Kedai Belajar DBS, sebuah program edukasi literasi finansial guna mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mempercepat inklusi finansial. Kali ini, dengan semangat sebagai mitra tepercaya dalam pemberdayaan komunitas rentan, kegiatan literasi finansial ditujukan kepada perempuan rentan di dua tempat, yakni: Kalimantan Barat bekerja sama dengan The Asia Foundation (TAF); dan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Tangerang Jakarta bekerja sama dengan Agape, sebuah wirausaha sosial penerima dana hibah DBS Foundation Grant Program 2019 asal Singapura.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 mencatat inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 75,02 persen, namun literasi keuangan baru menyentuh 65,43 persen. Rendahnya literasi ini berdampak serius, terutama bagi perempuan. Tanpa pemahaman yang memadai, banyak yang terjebak utang konsumtif, sulit menabung, atau tidak siap menghadapi kondisi darurat.

Bagi perempuan, hal ini bisa meningkatkan ketergantungan finansial, membatasi kemandirian ekonomi, serta mempersempit akses terhadap peluang investasi dan usaha. Rendahnya literasi juga membuat perempuan lebih rentan terhadap penipuan seperti pinjaman online ilegal yang tidak diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik bank keliling, sampai kurangnya perlindungan hukum maupun asuransi.

Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, “Program literasi finansial adalah wujud nyata komitmen Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation dalam mendorong inklusi keuangan, khususnya bagi perempuan rentan yang berperan penting dalam pengelolaan keuangan keluarga. Program ini menyasar mereka yang belum memiliki kapasitas finansial memadai, termasuk perempuan kepala keluarga dan penghuni lapas perempuan. Melalui edukasi, mereka dibekali kemampuan untuk merencanakan keuangan, membuat keputusan bijak, serta membangun ketahanan ekonomi. Inisiatif ini bukan sekadar tentang angka, melainkan langkah nyata memulihkan martabat, membangun kemandirian, dan membuka akses menuju masa depan yang lebih stabil.”

Baca Juga :   RUPS JTPE Setujui Tebar Dividen dengan Rasio Pembayaran 69 Persen

Edukasi Perempuan Pelaku UMKM hingga Guru di Kalimantan Barat bersama TAF

Di Kalimantan Barat, Bank DBS Indonesia mengawali program seri edukasi literasi keuangan kepada 96 perempuan rentan seperti pelaku usaha mikro, pedagang makanan dan minuman kecil serta guru.

Program Officer SHE Can Novi Susanto yang turut memfasilitasi pelatihan ini menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu peserta memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan, mengingat studi TAF yang menemukan bahwa mayoritas perempuan di Kalimantan Barat belum terbiasa mencatat keuangan maupun memisahkan rekening pribadi dan usaha.

Selain itu, salah satu peserta pelatihan menyatakan harapan dari edukasi literasi keuangan dari Bank DBS Indonesia dan TAF ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, khususnya mempersiapkan tabungan anak dan tabungan hari tua.

Pentingnya Edukasi bagi Penghuni Lapas Perempuan untuk Reintegrasi Sosial

Selain literasi finansial di Kalimantan Barat, Bank DBS Indonesia juga menyelenggarakan literasi finansial untuk penghuni lapas perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Tangerang. Hal ini sangat penting untuk mendukung proses reintegrasi sosial dan kemandirian ekonomi pasca-pembebasan.

Baca Juga :   Perkuat Kualitas Udara, Bank DBS Indonesia dan NAFAS Pasang 50 Sensor Udara di Berbagai Lokasi

Dengan bekal pemahaman tentang cara mengelola uang, merencanakan keuangan, dan bahkan memulai usaha sederhana, mereka memiliki peluang lebih besar untuk membangun kehidupan yang produktif, menjauhi lingkaran kemiskinan, dan mengurangi risiko residivisme.

Program Literasi Finansial yang Berkelanjutan

Bank DBS Indonesia didukung oleh DBS Foundation untuk mengalokasikan dana sebesar SGD 9 juta atau lebih dari Rp100 miliar dalam tiga tahun ke depan guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia, termasuk perempuan, petani kecil, kaum muda, dan penyandang disabilitas.

Ini merupakan realisasi dari komitmen DBS Group untuk mengalokasikan dana sebesar SGD1 miliar selama 10 tahun ke depan untuk mendukung komunitas rentan yang diumumkan pada tahun 2023 lalu. Beberapa program literasi finansial tersebut meliputi:

  • Program SHE CAN (Accelerating Financial Inclusion for Marginalised Women) bersama The Asia Foundation (periode 2024-2027 atau tiga tahun) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan kepemimpinan dan kewirausahaan bagi 80.000 perempuan rentan di Kalimantan Barat.

  • Program FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (periode 2025-2028 atau tiga tahun) yang bertujuan meningkatkan kapasitas 28.000 petani skala kecil di Flores, NTT, termasuk 50 persen petani perempuan. Ini dicapai melalui edukasi tentang pertanian berkelanjutan dan cerdas iklim, pengelolaan hasil panen dan keuangan, serta peningkatan nutrisi keluarga lewat peran perempuan dalam ketahanan pangan.

  • Kedai Belajar DBS, sebuah program tanggung jawab sosial Bank DBS Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat inklusi keuangan. Dalam program ini, karyawan Bank DBS Indonesia berperan sebagai sukarelawan melalui inisiatif People of Purpose, berbagi wawasan dan pengalaman praktis seputar pengelolaan pemasukan, pengeluaran, hingga arus kas usaha secara efisien. Program ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar lebih cakap dalam mengambil keputusan finansial dan menjalankan usaha secara berkelanjutan.

  • DBS Foundation Business for Impact tidak hanya berfokus pada pemberian hibah, tetapi juga menyediakan pendampingan dan edukasi keuangan bagi wirausaha sosial. Tujuannya adalah membantu mereka membangun bisnis yang berkelanjutan secara finansial, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

“Literasi finansial sangat penting bagi perempuan karena memberikan mereka kendali lebih besar atas keuangan pribadi, keluarga, maupun usaha. Dengan pemahaman yang baik tentang perencanaan anggaran, investasi, dan pengelolaan risiko, perempuan dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan mandiri. Ini juga berperan penting dalam mempersempit kesenjangan ekonomi gender, meningkatkan ketahanan finansial di masa sulit, serta membuka peluang untuk pertumbuhan aset dan pemberdayaan diri,” tutup Mona Monika.