BISNISASIA.CO.ID, JERMAN – Di IAA Transportation 2024, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) meluncurkan sistem baterai TECTRANS yang penuh terobosan. TECTRANS segera mentransformasi segmen kendaraan niaga.
TECTRANS merupakan lompatan besar dalam teknologi baterai kendaraan niaga, sebab menawarkan densitas energi yang luar biasa, kapabilitas pengisian daya yang lebih cepat, serta durabilitas yang kian baik.
Sistem inovatif ini segera mentransformasi kendaraan niaga listrik, serta memberikan jarak tempuh yang lebih jauh, downtime yang semakin sedikit, efektivitas biaya yang lebih optimal, serta efisiensi yang kian mumpuni.
Untuk truk bermuatan besar (heavy-duty), CATL melansir dua produk inovatif: TECTRANS – T Superfast Charging Edition dan TECTRANS – T Long Life Edition. Superfast Charging Edition memiliki kecepatan pengisian daya 4C yang luar biasa sehingga daya baterai terisi hingga 70% hanya dalam waktu 15 menit.
Fitur pengisian daya yang cepat ini mengurangi downtime kendaraan dan memaksimalkan efisiensi operasional bagi operator kendaraan niaga.
TECTRANS – T Long Life Edition menjadi standar baru di industri dengan usia pakai hingga 15 tahun atau 2,8 juta kilometer.
Durabilitas ini berperan penting dalam kondisi pemakaian kendaraan niaga yang berat, khususnya skenario penggunaan yang sangat tinggi dan menguras energi, seperti di pelabuhan dan angkutan barang bermuatan besar.
Dua produk untuk truk ini menawarkan jarak tempuh hingga 500 kilometer sehingga memenuhi beragam kebutuhan operasional dalam pengiriman barang via pelabuhan jarak pendek hingga transportasi jarak jauh.
CATL TECTRANS – Bus Edition merupakan solusi baterai canggih untuk angkutan penumpang jarak jauh dengan densitas energi terbaik di industri yakni 175Wh/kg, angka densitas energi tertinggi untuk baterai LFP yang dipakai di bus.
Berkat desain ringkas, produk baterai ini memberikan jarak tempuh yang jauh dan konsumsi energi yang hemat sehingga meningkatkan fleksibilitas rancangan kendaraan niaga.
Sistem manajemen termal yang mutakhir juga mempertahankan kinerja optimal dalam beragam iklim, serta mengurangi disparitas suhu internal sebesar 50% dan menjamin keawetan baterai dalam kondisi ekstrem.
Pada Juli tahun ini, CATL melansir solusi untuk truk bermuatan ringan (light truck) di Tiongkok yang meliputi berbagai jenis kendaraan niaga.
Solusi tersebut menawarkan densitas energi dan fitur pengisian daya cepat yang lebih baik, memenuhi kebutuhan spesifik dalam pengiriman barang di wilayah perkotaan dan logistik last-mile.
Akin Li, Executive President, CATL Overseas Business, menekankan reliabilitas baterai CATL yang mumpuni dalam beragam kondisi: “Reliabilitas dan kinerja baterai CATL telah teruji dalam kondisi ekstrem, mulai dari suhu di atas 45°C di Qatar dan Dubai hingga negara-negara Arktik dengan suhu -35°C seperti Norwegia dan Swedia. Peluncuran Tectrans dan lini produk tersebut membuktikan komitmen kami dalam mendorong transisi energi lewat inovasi berkelanjutan.”
Teknologi Mutakhir Menggerakkan Elektrifikasi Kendaraan Niaga
Isu-isu utama yang dihadapi industri kendaraan niaga dalam elektrifikasi adalah durasi pengisian daya baterai, biaya, dan jarak tempuh.
Maka, Tectrans segera mendatangkan manfaat untuk berbagai kendaraan niaga dengan menerapkan beberapa teknologi mutakhir yang berkontribusi terhadap kinerja terbaik dari sisi densitas energi, fitur pengisian daya baterai, serta usia pakai yang lebih tahan lama.
Untuk bus biasa dan bus besar, desain densitas katode dengan energi dan tekanan tinggi pada level mikro secara signifikan meningkatkan densitas energi, sedangkan seal berbentuk “U” dan inovasi struktur dengan zero-draft angle meningkatkan densitas energi volumetrik sebesar 22% dibandingkan produk generasi sebelumnya.
Untuk bus biasa dan bus besar, elektrolit baterai memiliki desain molekuler yang inovatif, serta fitur film-forming yang akurat sehingga menghasilkan antarmuka yang sangat stabil, serta meningkatkan usia pakai secara drastis.
Untuk TECTRANS – T superfast charging edition, demi mengatasi perbedaan suhu yang kompleks pada rangkaian baterai, sistem flow channel yang dirancang dengan cermat mewujudkan kendali akurat pada beragam zona termal sehingga sukses mengurangi perbedaan suhu internal hingga setengahnya.
Usia pakai baterai yang tahan lama untuk baterai truk bermuatan besar tercapai dalam beragam aspek. Lapisan material anode telah dimodifikasi guna meningkatkan reaktivitas, serta menekan efek samping. Maka, hal ini memfasilitasi transmisi ion litium dan memperpanjang usia pakai baterai hingga di atas 20%.
Untuk material katode, CATL telah mengintegrasikan material aktif high-structural-stability active yang sarat litium, tak hanya meningkatkan densitas energi namun juga stabilitas siklus baterai.
“Sebagai pemimpin industri global, CATL berkomitmen membuat terobosan dalam segmen kendaraan listrik,” ujar Akin Li, Executive President, CATL Overseas Business.
“TECTRANS terwujud berkat litbang komprehensif, serta mencerminkan lompatan besar dalam elektrifikasi kendaraan niaga. Kami gembira memamerkan teknologi ini di ajang IAA Transportation, serta membuktikan peran TECTRANS dalam mempercepat transisi global menuju alat transportasi berkelanjutan.”
Elektrifikasi Alat Transportasi secara Berkelanjutan
Di ajang IAA Transportation tahun ini, CATL memamerkan berbagai jenis sel dan rangkaian baterai untuk skenario aplikasi yang berbeda-beda, termasuk truk, bus, kapal, dan alat-alat konstruksi.
Selain menyediakan produk dan layanan yang aman, reliabel, dan hemat biaya bagi klien yang ingin mencapai target iklim global, CATL juga berkomitmen menjalankan praktik berkelanjutan dalam seluruh siklus baterai.
CATL bertekad mencapai target nol karbon dalam kegiatan produksi baterai pada 2025, serta rantai pasok baterai pada 2035. Target tersebut akan ikut menurunkan lebih dari 40% emisi dari siklus penggunaan kendaraan listrik. Hingga kini, CATL telah mencapai netralitas karbon di sembilan pabrik.
CATL juga telah mendirikan tujuh industri daur ulang berskala besar di seluruh dunia. Anak usaha CATL, Brunp Recycling, telah mengumpulkan material nikel, kobalt, dan mangan hingga di atas 99,6%, sedangkan litium mencapai 91%.
Mampu mengolah 270.000 ton baterai bekas setiap tahun, CATL berupaya mewujudkan produksi baterai dengan seluruh material yang terbuat dari baterai bekas sehingga mengurangi kebutuhan material baru dari proses penambangan.