BISNISASIA.CO.ID, TIONGKOK – BYD mengumumkan kemitraannya dengan Grab, sebuah superapp di Asia Tenggara, untuk menyediakan 50.000 kendaraan energi baru (NEV) BYD kepada mitra pengemudi Grab di seluruh Asia Tenggara. Kerja sama ini menandai langkah BYD untuk semakin memperluas jangkauannya di pasar Asia Tenggara.
Grab, perusahaan yang berbasis di Singapura, awalnya dimulai sebagai aplikasi pemesanan taksi pada tahun 2012.
Pada 2013, aplikasi ini berganti nama menjadi GrabTaxi dan memperkenalkan layanan pemesanan mobil pribadi dan ojek.
Kemudian, Grab memperluas layanannya ke pengiriman makanan, belanja kebutuhan sehari-hari sesuai permintaan, dan layanan pembayaran digital.
Dikutip dari CarNewsChina, kerja sama ini mencakup negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, dengan melibatkan berbagai model BYD termasuk Denza D9, Atto 3 (juga dikenal sebagai Yuan Plus di pasar domestik Tiongkok), Seal, dan M6.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, BYD akan menawarkan harga kompetitif yang menguntungkan kepada mitra armada dan pengemudi Grab, termasuk layanan garansi baterai kendaraan listrik yang diperpanjang.
Para pengemudi kendaraan sewaan dapat menyewa kendaraan listrik dari mitra armada Grab dengan diskon, atau memilih dukungan pembiayaan melalui Skema Kepemilikan Mobil Grab.
Selain itu, di negara-negara seperti Singapura dan Thailand, pengguna Grab juga dapat mengaktifkan opsi “Perjalanan Ramah Lingkungan”, yang memungkinkan mereka mendapatkan prioritas kendaraan energi baru tanpa biaya tambahan.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Grab juga akan bekerja sama dengan BYD untuk memperdalam integrasi Internet of Things (IoT) antara kendaraan dan platform Grab, termasuk optimalisasi navigasi, perencanaan rute, dan algoritma data.
BYD di Asia Tenggara
Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Pada 9 Desember 2019, Blue Bird, operator taksi terbesar di Indonesia, menandatangani perjanjian kerja sama dengan BYD dan mengumumkan pembelian 200 kendaraan T3 dari BYD.
Pembelian ini merupakan proyek taksi listrik murni terbesar di Indonesia pada saat itu.
Kemudian pada awal 2024, BYD secara resmi memasuki pasar kendaraan listrik penumpang Indonesia dengan model Dolphin, Seal, dan Atto 3.
Selain itu, di Thailand pada tahun 2024, dari sepuluh merek terlaris, tujuh di antaranya adalah merek Tiongkok, dengan BYD menduduki peringkat pertama dalam penjualan sepanjang tahun, menguasai lebih dari sepertiga pangsa pasar. BYD juga memiliki pabrik di Thailand dan sedang membangun pabrik perakitan kedua di Kamboja. (BYD, Grab, Mondaq)