BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumumkan rencana aksi korporasi berupa pembelian kembali saham (share buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen BCA dalam mendukung stabilitas harga saham Perseroan di pasar modal, sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Menurut EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, periode pelaksanaan buyback akan berlangsung selama tiga bulan, yakni mulai 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Periode shares buyback dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai 19 Januari 2026, yaitu maksimum selama tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi pada 20 Oktober 2025, kecuali diakhiri lebih cepat oleh Perseroan,” ujar Hera dalam keterangan resmi.
Nilai Maksimal Buyback Capai Rp5 Triliun
BCA mengalokasikan dana maksimal sebesar Rp5 triliun untuk aksi korporasi ini. Perseroan menegaskan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut tidak akan memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan maupun kegiatan operasional BCA secara keseluruhan.
Dengan fundamental keuangan yang kuat dan likuiditas yang sehat, BCA optimistis kebijakan buyback ini dapat menjaga kepercayaan investor serta mendukung stabilitas harga saham di tengah dinamika pasar.
Kepatuhan pada Prinsip Tata Kelola yang Baik
Dalam menjalankan seluruh aktivitas usahanya, termasuk rencana buyback ini, BCA menegaskan komitmennya terhadap penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.
“BCA senantiasa menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik dan memastikan setiap kebijakan yang diambil sesuai dengan ketentuan otoritas pasar modal,” tambah Hera.
Latar Belakang dan Tujuan Buyback
Kebijakan buyback saham umumnya dilakukan oleh perusahaan publik untuk:
- Menstabilkan harga saham di pasar saat terjadi fluktuasi yang tidak mencerminkan kinerja fundamental perusahaan;
- Meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang emiten;
- Memberikan fleksibilitas pengelolaan modal dengan menambah nilai bagi pemegang saham melalui potensi capital gain di masa depan.
Langkah BCA ini mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap fundamental bisnis yang solid dan prospek pertumbuhan sektor perbankan nasional ke depan.