Scroll untuk baca artikel
Finansial

BCA Gelar Program Inkubasi UMKM Go Export 2025, Dorong Pelaku Usaha Menembus Pasar Global

1
×

BCA Gelar Program Inkubasi UMKM Go Export 2025, Dorong Pelaku Usaha Menembus Pasar Global

Sebarkan artikel ini
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui penyelenggaraan Program Inkubasi UMKM BCA Go Export 2025. Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya sejak 2023, program ini diikuti oleh 31 nasabah UMKM BCA dari sektor agriculture, food & beverage, serta art & handicraft yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan Lampung.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui penyelenggaraan Program Inkubasi UMKM BCA Go Export 2025. Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya sejak 2023, program ini diikuti oleh 31 nasabah UMKM BCA dari sektor agriculture, food & beverage, serta art & handicraft yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan Lampung.

Acara ini digelar pada 23–26 Juni 2025 di Jakarta dan dibuka oleh Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono. Turut hadir sejumlah pejabat penting, di antaranya Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Cecep Rukendi, Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI Anastuty Kusumowardhani, serta EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan Bakti BCA, yang bertujuan memberikan dampak positif kepada masyarakat dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia. Melalui program ini, para pelaku UMKM mendapatkan edukasi, pelatihan, dan pendampingan agar mampu menembus pasar ekspor dan bersaing secara global.

“Melalui Inkubasi UMKM BCA Go Export, kami ingin membangun ekosistem yang memperkuat kesiapan pelaku usaha menjawab tantangan global. Kami percaya UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Direktur BCA, Antonius Widodo Mulyono.

Selama empat hari, peserta mengikuti berbagai sesi in-class training yang mencakup strategi ekspor, pemetaan kesiapan usaha, penguatan mindset ekspor, pemahaman solusi pembayaran internasional, hingga jejaring pasar global. Selain pelatihan, BCA juga menggandeng ICC Indonesia untuk menyediakan agregator yang membantu proses business matching, pencarian buyer, hingga pengiriman produk ke negara tujuan.

Baca Juga :   Blibli Ingatkan Transaksi dan Komunikasi Hanya di Platform Resmi

UMKM Binaan Mulai Tembus Pasar Global

Program ini telah menunjukkan hasil nyata. Dua UMKM binaan BCA berhasil mencetak pencapaian ekspor pada akhir 2024. UMKM asal Jember di sektor pertanian mulai mengekspor produknya ke Malaysia dan Papua Nugini. Sementara itu, UMKM dari Padang yang bergerak di bidang olahan rempah menembus pasar Thailand. Hingga Mei 2025, total nilai ekspor dari UMKM binaan BCA telah melampaui Rp100 miliar.

BCA Perluas Dukungan Lewat Sertifikasi Halal dan Trade Expo

Selain program inkubasi, BCA juga aktif mengadakan pelatihan sertifikasi halal. Dalam periode 2023–2024, sekitar 3.000 sertifikat halal telah diterbitkan untuk UMKM di berbagai daerah. Sejak 2023, BCA juga rutin menghadirkan UMKM binaan dalam ajang Trade Expo Indonesia untuk meningkatkan eksposur mereka ke pasar internasional.

Baca Juga :   The Matchmaker, Strategi Kolaborasi Lintas Sektor untuk Bebaskan Indonesia dari Middle Income Trap

“Setiap capaian ekspor mencerminkan besarnya potensi UMKM Indonesia. Melalui Bakti BCA, kami ingin menjadi mitra strategis yang adaptif dan relevan dalam setiap tahap pertumbuhan pelaku usaha nasional,” kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.

Dengan berbagai inisiatif berkelanjutan ini, BCA terus memperkuat perannya sebagai mitra pemberdaya UMKM, membuka akses menuju pasar global, dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.