BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – AlgosOne adalah platform perdagangan berbasis AI menolak serangkaian tawaran akuisisi dari hedge fund terkemuka, bursa mata uang kripto terkemuka, dan perusahaan teknologi AI asal Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat.
Penawaran akuisisi tersebut berkisar $250 juta sampai $500 juta.
Sektor AI sedang bersiap menghadapi pemain besar yang mencoba berinvestasi pada perusahaan rintisan AI dan membelinya.
Menurut CMO AlgosOne, Alex Andera, keputusan penolakan itu berdasarkan pada keyakinan tim sepenuhnya terhadap potensi proyek tersebut dan valuasi pasar di masa mendatang.
AlgosOne secara strategis berfokus pada peluncuran token AIAO asli pada Kuartal ke-2 Tahun 2025.
Selain hak tata kelola, pemegang AIAO akan menerima dividen reguler, dan AlgosOne menjadi milik publik oleh pemegang tokennya.
“Kami menghargai pengakuan dari para pemain industri besar saat ini,” kata Andera. “Namun, dengan peluncuran token AIAO mendatang dan fokus kami yang tanpa henti pada inovasi perdagangan AI, kami yakin akan melampaui valuasi ini.
“Daripada konglomerat besar, kami ingin pemegang token kami memiliki proyek ini karena kami selalu memprioritaskan pemberian nilai jangka panjang kepada komunitas dan investor kami.”
Persediaan token AIAO akan dibatasi pada 1 miliar token.
Berbagai perusahaan bergengsi yang pernah berusaha mengakuisisi AlgosOne kini ingin berpartisipasi dalam penjualan mendatang dan mendapatkan alokasi token yang cukup besar, sehingga semakin menegaskan potensi pasar yang sangat besar terkait proyek ini.
Namun, dengan tetap independen, AlgosOne ingin memastikan bahwa teknologi dan ekosistemnya selalu bisa didapatkan oleh khalayak global.
Kepemimpinan AlgosOne khusus menawarkan kesempatan unik kepada pengguna dan investor untuk menjadi bagian dari langkah selanjutnya dalam evolusi keuangan berbasis AI.