Scroll untuk baca artikel
Headline

Penerimaan Negara Tembus Rp1.545,4 Triliun hingga Juli 2024

17
×

Penerimaan Negara Tembus Rp1.545,4 Triliun hingga Juli 2024

Sebarkan artikel ini
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam konferensi APBN Kita yang digelar secara hybrid di Jakarta pada Selasa (13/8). (Foto: Kemenkeu)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Hingga Juli 2024, penerimaan negara telah mencapai Rp1.545,4 triliun, yang setara dengan 55,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski demikian, capaian ini mencatatkan penurunan sebesar 4,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam konferensi APBN Kita yang digelar secara hybrid di Jakarta pada Selasa (13/8), bahwa penerimaan pajak hingga Juli 2024 mencapai Rp1.045,32 triliun, atau 52,56 persen dari target APBN.

“Penerimaan negara mencatat pertumbuhan positif, didukung oleh peningkatan kinerja PPN dan PPnBM yang naik 7,34 persen secara bruto, atau mencapai Rp402,16 triliun, serta PBB dan pajak lainnya yang meningkat sebesar 4,14 persen, menjadi Rp10,07 triliun,” jelas Menkeu.

Baca Juga :   Ikuti Petualangan Seru di Science Centre Singapore!

Namun, tidak semua sektor pajak mengalami peningkatan. PPh Non Migas dan PPh Migas, misalnya, menunjukkan kontraksi akibat penurunan harga komoditas dan pengurangan produksi minyak bumi. “Meskipun ada beberapa sektor yang mengalami penurunan, secara keseluruhan, tren pertumbuhan tetap positif,” tambahnya.

Sri Mulyani juga melaporkan bahwa sebagian besar jenis pajak menunjukkan pertumbuhan positif, sejalan dengan aktivitas ekonomi yang terus berjalan. Di antaranya, PPh 21 naik 26,6 persen, PPh 22 impor tumbuh 5,6 persen, PPN impor meningkat 4,5 persen, dan PPh OP, PPh 26, PPh final, serta PPN DN juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Baca Juga :   Awal Tahun Penerimaan Pajak Capai Rp149,25 Triliun

Penerimaan dari bea dan cukai juga mencapai Rp154,4 triliun, atau 48,1 persen dari total target APBN 2024. Pertumbuhan penerimaan bea masuk sebesar 2,1 persen (Rp29,0 triliun) didorong oleh peningkatan nilai impor. Sementara itu, penerimaan bea keluar meningkat drastis sebesar 58,1 persen (Rp9,3 triliun), terutama didorong oleh ekspor tembaga yang melonjak hingga 928 persen.

Namun, penerimaan dari sawit menurun akibat penurunan harga CPO (Crude Palm Oil) dan volume ekspor yang berkurang. Penerimaan cukai juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 0,5 persen, dengan kontribusi dari cukai HT, cukai EA, dan cukai MMEA yang meningkat berkat perubahan tarif dan peningkatan produksi.

Baca Juga :   Pemerintah Lakukan Langkah Antisipatif Redam Dampak Konflik Timur Tengah

Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berhasil mencapai Rp338 triliun, atau 68,7 persen dari target, menunjukkan kinerja yang kuat meskipun ada penurunan dibandingkan dengan tahun lalu yang dipengaruhi oleh PNBP dari Sumber Daya Alam (SDA) baik migas maupun non-migas. (saf/infopublik.id)