Scroll untuk baca artikel
Industri

Telkom Cetak Pendapatan Rp75,3 Triliun di Paruh Pertama 2024

25
×

Telkom Cetak Pendapatan Rp75,3 Triliun di Paruh Pertama 2024

Sebarkan artikel ini
Gedung Kantor Pusat Telkom (dok Telkom)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom mencatat pertumbuhan positif pada semester pertama 2024 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp75,3 triliun atau tumbuh 2,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya atau Year on Year (YoY).

“Sepanjang enam bulan pertama tahun 2024, TelkomGroup masih fokus menjalankan strategi transformasi Five Bold Moves disertai aksi korporasi anak usaha dan program Pensiun Dini untuk efisiensi dan produktivitas. Alhamdulillah, Perseroan melalui strategi bisnis FMC Telkomsel dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC menunjukkan kinerja finansial yang positif,” ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip pada Rabu (31/7/2024).

Ririek menjelaskan, kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini hingga akhir Juni 2024 didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2 persen.

EBITDA atau Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi perseroan tercatat sebesar Rp37,9 triliun dengan EBITDA margin pada 50,3 persen dan laba bersih operasi sebesar Rp13 triliun atau tumbuh 4,2 persen YoY dengan margin 17,3 persen.

Baca Juga :   TRIS Catat Penjualan Positif di Kuartal I Tahun 2024, Targetkan Pertumbuhan Penjualan 10%

Selain itu, pada semester pertama 2024, Telkom melaksanakan program Pensiun Dini yang berdampak pada peningkatan biaya personal Perseroan dalam jangka pendek.

“Diharapkan dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas Perseroan,” tuturnya.

Lebih lanjut Ririek menjelaskan, pada segmen mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp57,17 triliun yang didukung oleh pendapatan dari Digital Business sebesar Rp39,54 triliun atau tumbuh 4,9 persen YoY.

Telkomsel juga tercatat masih mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar pada bisnis broadband dengan total 159,9 juta pelanggan mobile atau tumbuh 4,3 persen YoY dan 10,6 juta pelanggan IndiHome atau tumbuh double digit 10,9 persen YoY.

Demi memperkuat konektivitas dan kualitas layanan, saat ini Telkomsel memiliki 265.904 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 216.378 BTS 4G dan 716 BTS 5G. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 11,7 persen YoY menjadi 9.753.659 tera byte (TB).

Baca Juga :   Final "2nd China-ASEAN Innovation and Entrepreneurship Competition" Berlangsung di Jakarta

“Pada Juni 2024, Telkomsel telah menyelesaikan aksi korporasi jual dan sewa beli kembali (sales and lease back agreement) dengan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara untuk 850 infrastruktur indoor (in Building Services Sites) dan penyewaan kembali sebanyak 689 indoor infrastructure dengan nilai transaksi sebesar Rp865 miliar. Aksi korporasi ini sejalan dengan strategi transformasi perusahaan dan tren industri telekomunikasi,” jelas Direktur Utama Telkom.

Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4 persen YoY yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services seperti High Speed Internet dan e-Payment sebagai kontributor utama pendapatan.

Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp9,2 triliun atau tumbuh 13,1 persen YoY dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Baca Juga :   Kemenparekraf Gelar Coaching Clinic Perizinan Berusaha Berbasis Risiko untuk Sektor Pariwisata dan Ekraf

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp4,5 triliun atau tumbuh 7,8 persen YoY, didorong oleh pendapatan sewa menara.

Sementara itu, bisnis Data Center dan Cloud TelkomGroup membukukan pendapatan sebesar Rp1 triliun atau tumbuh 22 persen YoY yang menguatkan persiapkan rencana unlocking bisnis data center melalui proses due diligence dan mendekati beberapa calon partner, yang diharapkan prosesnya selesai pada tahun ini.

Perseroan juga mencatat total belanja modal Rp11,7 triliun atau setara 15,5 persen dari total pendapatan yang di antaranya digunakan untuk  pembangunan BTS 4G dan 5G, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta pembangunan Hyperscale Data Centers di Cikarang dan Batam.

“Hal ini menjadi bukti nyata bagi Telkom untuk dapat mempercepat transformasi sehingga semua lini bisnis Perseroan dapat memberikan hasil optimal bagi para pemangku kepentingan,” kata Ririek Adriansyah menandaskan.