Scroll untuk baca artikel
Industri

SCG Percepat Transisi Hijau untuk Dukung Visi Indonesia Emas 2045

2
×

SCG Percepat Transisi Hijau untuk Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini
alah satu anak bisnis SCG, FajarPaper, telah menggunakan 100% kertas daur ulang sebagai bahan produknya, sehingga menghilangkan kebutuhan akan pulp murni

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – SCG menegaskan komitmennya untuk mempercepat kontribusi terhadap Visi Indonesia Emas 2045 di tengah perubahan global yang memasuki era regulasi iklim semakin ketat dan menuntut modernisasi industri yang lebih ramah lingkungan.

Penerapan kebijakan seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) dari Uni Eropa menjadi contoh nyata bagaimana standar global memaksa pelaku industri bertransformasi melalui efisiensi sumber daya, ekonomi sirkular, dan teknologi rendah karbon agar tetap kompetitif di pasar dunia.

Indonesia merespons tantangan global tersebut dengan menjadikan keberlanjutan sebagai pilar utama pembangunan jangka panjang, termasuk target penurunan intensitas emisi GRK hingga 93,5% pada 2045 dan penguatan Indeks Kualitas Lingkungan menuju 83%.

Untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah mempercepat modernisasi industri menuju energi bersih, peningkatan kapabilitas nasional, dan penerapan ekonomi sirkular, seraya menegaskan peran sektor swasta sebagai penggerak utama produktivitas ekonomi.

Baca Juga :   Hutama Karya Cetak Laba Bersih Rp 2,7 Triliun di 2024, Naik 47,7% YoY

Sejalan dengan arah itu, SCG memposisikan diri sebagai mitra jangka panjang Indonesia melalui pendekatan Public-Private-People Partnership (PPPP) yang menghubungkan standar global dengan implementasi inovasi hijau yang relevan bagi kebutuhan nasional.

Country Director SCG in Indonesia, Warit Jintanawan, mengatakan bahwa seluruh inisiatif SCG berpegang pada prinsip Inclusive Green Growth yang memastikan keberlanjutan dapat diakses seluruh pemangku kepentingan, sembari menegaskan, “Kami memastikan inovasi transisi hijau tidak berhenti pada teknologi semata, tetapi memberikan dampak sosial-ekonomi yang terukur dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.”

SCG membawa keahlian puluhan tahun di bidang bahan bakar alternatif, material rendah karbon, manufaktur sirkular, dan teknologi lingkungan untuk mendukung percepatan dekarbonisasi yang menjadi fondasi daya saing Indonesia di masa depan.

Pada sektor energi, SCG menjalankan Net Zero Roadmap SCG melalui peningkatan efisiensi energi, perluasan energi terbarukan, dan pengembangan fasilitas konversi sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) pertama di Kabupaten Sukabumi yang kini menjadi contoh implementasi energi alternatif di tingkat daerah.

Baca Juga :   Toho Leo Jalin Kerja Sama Penelitian dengan University of the Philippines untuk Atasi Tantangan Lingkungan Perkotaan

Dalam ekonomi sirkular, SCG memperluas konsep waste-to-value melalui optimalisasi daur ulang, energi alternatif, dan manufaktur rendah karbon termasuk melalui FajarPaper yang telah sepenuhnya menggunakan kertas daur ulang sebagai bahan baku produksinya.

SCG juga menekankan transformasi industri berat Indonesia melalui penguatan standar ESG dan transfer teknologi hijau yang menghasilkan delapan produk bahan bangunan bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia.

Warit menambahkan bahwa penguatan SDM merupakan kunci keberlanjutan jangka panjang dengan menyebutkan, “Transisi hijau membutuhkan talenta yang siap menghadapi masa depan, itulah sebabnya kami membangun program berbasis komunitas seperti SCG MENTARI untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan dan keterampilan hijau sejak dini.”

Baca Juga :   Antrean Mengular, Pengunjung Berburu Diskon & Promo iPhone 15 di BCA Expoversary 2024

Dalam menjawab tuntutan global agar industri lebih transparan dan rendah karbon, SCG bertekad menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat kesiapan Indonesia menghadapi kompetisi ekonomi hijau dunia.

Komitmen PPPP tersebut diwujudkan melalui ESG Symposium Indonesia, sebuah platform lintas sektor yang mempertemukan pemerintah, industri, akademisi, lembaga keuangan, dan komunitas guna merumuskan solusi iklim yang terukur dan kolaboratif.

ESG Symposium 2025 yang mengusung tema “Decarbonizing for Our Sustainable Tomorrow” akan digelar pada 2 Desember 2025 di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta untuk mengakselerasi diskusi nasional tentang inovasi, teknologi bersih, dan strategi menurunkan emisi berbasis kolaborasi menyeluruh.

Melalui agenda dan inisiatif berkelanjutan tersebut, SCG menegaskan posisinya sebagai mitra pembangunan tepercaya yang terus memperkuat ekosistem transisi hijau Indonesia menuju masa depan rendah karbon sesuai aspirasi Indonesia Emas 2045.