Scroll untuk baca artikel
Industri

Jajak Pendapat Global Ungkap Titik Kritis Sikap Bisnis Terhadap Peralihan ke Energi Terbarukan

27
×

Jajak Pendapat Global Ungkap Titik Kritis Sikap Bisnis Terhadap Peralihan ke Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini
Sebuah jajak pendapat global terbaru yang melibatkan eksekutif bisnis di 15 negara menunjukkan bahwa dunia usaha semakin mendukung transisi cepat menuju energi terbarukan, dengan hampir 78% pemimpin perusahaan besar dan menengah menginginkan peralihan ke energi listrik terbarukan selambatnya pada tahun 2035.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah jajak pendapat global terbaru yang melibatkan eksekutif bisnis di 15 negara menunjukkan bahwa dunia usaha semakin mendukung transisi cepat menuju energi terbarukan, dengan hampir 78% pemimpin perusahaan besar dan menengah menginginkan peralihan ke energi listrik terbarukan selambatnya pada tahun 2035.

Data ini menunjukkan titik kritis dalam sikap bisnis terhadap peralihan energi yang dapat memiliki dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi global.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Savanta, atas permintaan E3G, Beyond Fossil Fuels, dan We Mean Business Coalition, menyarankan bahwa dunia usaha sudah semakin cepat beralih dari bahan bakar fosil menuju energi terbarukan.

Temuan utama dari survei ini memperjelas bahwa pemimpin bisnis melihat energi terbarukan tidak hanya sebagai solusi lingkungan, tetapi juga sebagai jalan menuju pertumbuhan ekonomi jangka panjang, ketahanan energi, dan daya saing.

Daya Saing dan Ketahanan Energi: Fokus Utama Para Eksekutif

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 52% pemimpin bisnis berencana untuk memindahkan operasi dan rantai pasokan mereka ke pasar yang lebih ramah energi terbarukan dalam lima tahun ke depan.

Para pemimpin ini semakin khawatir akan potensi dampak dari ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dapat mempengaruhi daya saing bisnis mereka.

Baca Juga :   YouGov dan Pinhome Ungkap Tantangan 41 Juta "Generasi Sandwich" Miliki Rumah dan Solusinya

Lebih dari tiga perempat eksekutif (75%) menganggap bahwa energi terbarukan akan memperkuat ketahanan energi, dengan 78% eksekutif di Jerman meyakini bahwa transisi cepat ke energi terbarukan akan mengurangi ketergantungan mereka pada impor energi yang tidak stabil.

Transisi Cepat: Dari Batu Bara ke Energi Terbarukan

Salah satu temuan paling mencolok dalam jajak pendapat ini adalah permintaan kuat dari dunia usaha agar pemerintah menghentikan penggunaan batu bara dalam 10 tahun ke depan.

Sebanyak 87% eksekutif menginginkan investasi lebih besar di sektor energi terbarukan dan penghentian penggunaan listrik tenaga batu bara.

Beberapa perusahaan menargetkan peralihan lebih cepat: lebih dari 43% berencana untuk mengurangi penggunaan batu bara dalam operasional mereka pada tahun 2030, sementara 27% lainnya menargetkan peralihan tersebut pada 2035.

Pemimpin bisnis menyatakan bahwa peralihan ini bukan hanya soal keberlanjutan lingkungan, namun juga soal kesiapan menghadapi perubahan dalam pasar energi global yang semakin mengutamakan energi bersih dan terbarukan.

Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja

Sebagian besar pemimpin bisnis (77%) mengaitkan energi terbarukan dengan pertumbuhan ekonomi, dan 75% meyakini bahwa energi terbarukan akan menjadi kunci dalam penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga :   Sompo Insurance dan Bank Mayapada Tawarkan Perlindungan Komprehensif Bagi Nasabah

Menurut jajak pendapat ini, energi terbarukan tidak hanya dilihat sebagai sektor ramah lingkungan, tetapi juga sebagai sektor yang potensial untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Gas Baru Tidak Diperlukan: Fokus pada Energi Terbarukan

Sebanyak 67% eksekutif bisnis mengatakan bahwa mereka ingin melihat peralihan bertahap dari batu bara ke energi terbarukan, dengan dukungan penuh untuk jaringan listrik dan penyimpanan yang lebih efisien.

Mereka juga menginginkan bahwa penggantian batu bara tidak melibatkan investasi pada infrastruktur gas baru yang dapat menghambat transisi tersebut.

Tuntutan Bisnis untuk Aksi Pemerintah

Pesan yang sangat jelas dari jajak pendapat ini adalah bahwa dunia usaha menginginkan tindakan nyata dari pemerintah dalam mempercepat transisi energi terbarukan.

Para eksekutif bisnis semakin memperlihatkan bahwa mereka siap mengambil langkah besar menuju energi terbarukan, tetapi mereka juga membutuhkan dukungan kebijakan yang lebih ambisius dan berkelanjutan dari pemerintah untuk mencapainya.

Temuan utama:

  • Daya saing dipertaruhkan: Menurut setengah dari pemimpin bisnis, mereka akan memindahkan pengoperasian (52%) dan rantai pasokan (49%) ke pasar yang lebih mudah menggunakan sistem energi listrik terbarukan dalam waktu lima tahun.
  • Ketahanan energi adalah hal terpenting: Tiga perempat (75%) eksekutif mengkaitkan energi terbarukan dengan ketahanan energi yang lebih kuat. 78% pemimpin bisnis di Jerman percaya bahwa transisi ke energi terbarukan yang lebih cepat akan mengurangi paparan Jerman terhadap impor energi yang tidak stabil.
  • Pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan: 77% mengaitkan energi terbarukan dengan pertumbuhan ekonomi, sementara 75% menganggap bahwa energi terbarukan adalah kunci penciptaan lapangan kerja.
  • Transisi cepat dari batu bara: Hampir sembilan dari sepuluh (87%) eksekutif bisnis menginginkan pemerintah mereka memprioritaskan investasi pada energi terbarukan dan berhenti menggunakan listrik tenaga batu bara dalam sepuluh tahun mendatang. Lebih dari dua perlima (43%) usaha menengah dan usaha besar berencana beralih dari penggunaan batu bara dalam kegiatan operasional pada tahun 2030, dan lebih dari seperempat (27%) ingin menyusul pada tahun 2035.
  • Tak ada tempat bagi gas baru: Dua pertiga (67%) eksekutif menginginkan batu bara dihapus secara bertahap dan diganti dengan energi terbarukan, jaringan listrik dan penyimpanan – tanpa kesulitan beralih dari infrastruktur gas baru.