Scroll untuk baca artikel
Industri

BUKA Rayakan 15 Tahun Inovasi dan Transformasi Bisnis

15
×

BUKA Rayakan 15 Tahun Inovasi dan Transformasi Bisnis

Sebarkan artikel ini
Juragan Tati Mitra Bukalapak: Pertumbuhan di divisi Online to offline BUKA didorong oleh peningkatan dalam campuran produk dan ragam penawaran layanan yang lebih luas bagi para Mitra. Hal ini salah satunya dirasakan oleh Tati Maryati, Mitra asal Bandung, yang mentransformasi warungnya dengan produk virtual Mitra Bukalapak hingga pendapatannya mengalami peningkatan.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka merayakan 15 tahun perjalanan yang penuh inovasi, BUKA mengukuhkan komitmennya untuk terus menjadi pemimpin dalam ekosistem digital Indonesia melalui langkah-langkah strategis yang berfokus pada relevansi bisnis dan keberlanjutan.

Sejak didirikan di tahun 2010, BUKA telah berevolusi menjadi perusahaan dengan berbagai platform dan bisnis yang mendukung pelaku usaha kecil, mitra digital, dan konsumen di seluruh Indonesia. Di usia ke-15 ini, BUKA tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga mengumumkan penajaman fokus bisnis yang akan memperkuat posisinya di pasar.

 Pada Oktober 2024, BUKA telah mengumumkan strategi jangka panjang yang mencakup restrukturisasi usaha dan fokus pada bisnis produk virtual, gaming, investasi, retail, serta Mitra Bukalapak.

Baca Juga :   MenKopUKM: Du Anyam Jadi Contoh Pemberdayaan Wirausaha Perempuan ke Kancah Global

Salah satu langkah penting yang dilakukan BUKA adalah penghentian bertahap penjualan produk fisik di aplikasi dan situs web Bukalapak, yang akan dilaksanakan pada Februari 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi kontribusi segmen produk fisik yang hanya menyumbang sekitar 3% dari total pendapatan BUKA.

Dengan berfokus pada bisnis yang memiliki prospek jangka panjang yang lebih baik, BUKA bertujuan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan Adjusted EBITDA yang positif dalam waktu dekat.

 BUKA memiliki posisi keuangan yang kuat dengan total kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp 19 triliun per akhir Q3 2024.

Baca Juga :   Kemenkop UKM Dukung Pengembangan UMKM Furnitur dan Kerajinan Berwawasan Lingkungan

Dari dana IPO sebesar Rp 21,85 triliun, sekitar Rp 11,9 triliun telah digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha BUKA dan Entitas Anak melalui modal kerja, pembelian aset, joint ventures, dan investasi.

Willix Halim, Direktur Utama BUKA, menegaskan bahwa langkah-langkah ini akan mendukung pertumbuhan perusahaan hingga akhir 2025. “Kami percaya bahwa dengan penajaman strategi, BUKA akan menjadi perusahaan yang dapat memiliki pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.”

 Segmen Online-to-Offline (O2O) dan marketplace tetap menjadi fokus BUKA. Model bisnis O2O yang memberdayakan UMKM kini menyumbang 40-50% dari total pendapatan perusahaan, sedangkan segmen marketplace menyumbang 50-60%. Selain melalui aplikasi dan situs web Bukalapak, BUKA terus memperluas layanan seperti Mitra Bukalapak, BMoney, itemku, Lapakgaming serta berbagai merek ritel seperti Rexus, Russ and Co, Pexio dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Baca Juga :   Pendapatan Kuartal Pertama 2024 tumbuh 16 Persen YoY Jadi Rp1,169 Triliun

 Dengan inovasi dan transformasi yang berkelanjutan, BUKA akan terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha kecil, memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan bisnis, dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham.