BISNISASIA.CO,ID, JAKARTA – Alphabet, perusahaan induk Google melakukan PHK terhadap 12 ribu karyawan.
PHK massal ini menjadi yang terbesar yang pernah ada.
Sundar Pichai, kepala eksekutif Alphabet, menulis kepada karyawan Google tentang “berita sulit” dalam sebuah catatan yang diposting di blog perusahaan pada hari Jumat.
“Ini berarti mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa orang yang sangat berbakat yang kami rekrut dengan kerja keras dan senang bekerja sama. Saya sangat menyesal untuk itu,” tulis Pichai.
“Fakta bahwa perubahan ini akan memengaruhi kehidupan karyawan Google sangat membebani saya dan saya bertanggung jawab penuh atas keputusan ini,” urainya.
Merayakan Tahun Baru Imlek 2023 Bersama Google
Pemotongan akan berdampak pada karyawan di seluruh area produk, negara, dan tanggung jawab.
Google akan membayar karyawan AS setidaknya 16 minggu pesangon, bonus 2022, dan tunjangan kesehatan selama enam bulan.
Paket untuk mereka yang terkena dampak di negara lain akan mencerminkan praktik setempat.
Pichai menambahkan bahwa perusahaan “mempekerjakan untuk realitas ekonomi yang berbeda dari yang kita hadapi saat ini”.
Pada Oktober 2022, Alphabet melaporkan penurunan laba sebesar 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sejak itu, Pichai mengumumkan bahwa Google akan menghalangi pengeluaran, salah satu dari sejumlah solusi pemotongan biaya di seluruh perusahaan termasuk mematikan layanan cloud gaming-nya, Stadia yang berhenti beroperasi pada tengah malam pada hari Rabu.
Di seluruh industri teknologi, pekerja telah diberhentikan dan dipecat secara massal.
Bulan ini saja, Microsoft mengumumkan akan memberhentikan 10.000 karyawan selama beberapa bulan ke depan; Amazon juga menyampaikan kabar bahwa total 18.000 karyawan akan dipecat, sementara itu, Twitter terus merumahkan karyawan di bawah pemerintahan Musk.
Pada akhir 2022, Meta mengumumkan PHK massal, bergabung dengan Snap yang sebelumnya memangkas 20 persen tenaga kerjanya pada Agustus. (BA-01)