• About
  • Get Jnews
  • Contcat Us
Senin, Oktober 2, 2023
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
BisnisAsia.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • News

    Breaking: Boeing Is Said Close To Issuing 737 Max Warning After Crash

    BREAKING: 189 people on downed Lion Air flight, ministry says

    Crashed Lion Air Jet Had Faulty Speed Readings on Last 4 Flights

    Police Officers From The K9 Unit During A Operation To Find Victims

    People Tiring of Demonstration, Except Protesters in Jakarta

    Limited underwater visibility hampers search for flight JT610

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Opinion
  • Tech
  • Science
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Health
  • Travel
  • News

    Breaking: Boeing Is Said Close To Issuing 737 Max Warning After Crash

    BREAKING: 189 people on downed Lion Air flight, ministry says

    Crashed Lion Air Jet Had Faulty Speed Readings on Last 4 Flights

    Police Officers From The K9 Unit During A Operation To Find Victims

    People Tiring of Demonstration, Except Protesters in Jakarta

    Limited underwater visibility hampers search for flight JT610

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Opinion
  • Tech
  • Science
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Health
  • Travel
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Survei Populix Ungkap 87% Masyarakat Indonesia Aktif Belanja Melalui Layanan Quick Commerce

Redaksi BisnisAsia by Redaksi BisnisAsia
24 November 2022
in INDUSTRI
0
Belanja Ramadan Tahun Ini Dua dari Tiga Orang Indonesia akan Lebih Banyak Berbelanja Online

Ilustrasi (Foto: Safar/bisnisasia.co.id)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Industri perdagangan ritel kian menunjukkan perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah dengan kehadiran model bisnis quick commerce yang digadang sebagai model bisnis generasi ketiga setelah toko konvensional dan e-commerce.

Quick commerce sendiri merupakan tren yang muncul seiring dengan perubahan perilaku belanja dan meningkatnya permintaan akan produk keseharian selama masa pandemi. Model bisnis quick commerce menjanjikan pengiriman barang dalam jumlah kecil dengan durasi pengiriman yang sangat singkat dalam hitungan jam. Beberapa layanan quick commerce bahkan menawarkan durasi pengiriman yang lebih singkat, dengan target tiba di pintu pelanggan dalam 15-30 menit. Untuk mendukung komitmen durasi pengiriman tersebut, quick commerce sangat bergantung pada hub logistik yang dikenal dengan sebutan dark stores di daerah-daerah dengan pemukiman padat, berbeda dengan e-commerce yang biasanya mengandalkan gudang besar di pinggiran kota.

READ ALSO

ASDP Terus Pacu Kawasan Terintegrasi hingga Peningkatan Kapasitas Dermaga Jelang Nataru

Kolaborasi SoKlin dan Jember Fashion Carnaval Curi Perhatian Warga New York, Amerika Serikat

Seiring dengan pertumbuhan quick commerce di Indonesia, baru-baru ini, Populix melakukan sebuah survei terhadap 1.046 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun untuk melihat tingkat adopsi layanan quick commerce di tanah air, serta proyeksi peluang pertumbuhan model bisnis perdagangan ritel terbaru ini ke depannya.

“Survei menunjukkan bahwa 87% responden aktif berbelanja menggunakan aplikasi quick commerce, terutama di kalangan responden berusia 26-45 tahun di daerah Jawa. Dari berbagai aplikasi dan layanan quick commerce yang bermunculan di Indonesia, para responden masih mengandalkan layanan quick commerce yang terintegrasi pada super apps, dibandingkan aplikasi yang berdiri sendiri. Sementara itu, di antara 13% responden yang menyatakan tidak berbelanja melalui aplikasi quick commerce, mayoritasnya didominasi oleh responden berusia 18-25 tahun karena mereka tinggal di area yang tidak termasuk dalam cakupan wilayah pengantaran, serta belum memiliki kebutuhan untuk berbelanja di layanan quick commerce,” jelas Dr. Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.

Preferensi dan penggunaan layanan quick commerce di Indonesia

Di antara para responden yang aktif menggunakan platform quick commerce untuk berbelanja, mereka mengatakan bahwa quick commerce memiliki beberapa kelebihan dibandingkan layanan belanja online lainnya, yaitu pengiriman cepat (66%), produk segar (53%), dan pilihan produk yang variatif (50%). Namun sebaliknya, responden juga kerap menemukan beberapa kelemahan dari aplikasi quick commerce, seperti waktu flash sale terlalu singkat (63%), harga diskon yang sama dengan harga normal produk (44%), dan sistem aplikasi sering bermasalah (32%).

Sambut Harbolnas 2022, Survei Populix Ungkap Mayoritas Calon Konsumen Didominasi Generasi Milenial

Sebagai layanan yang mengandalkan kecepatan durasi pengantaran, mayoritas responden menilai bahwa durasi pengantaran ideal adalah 30 menit hingga satu jam. Secara rata-rata, 80% responden menggunakan layanan quick commerce beberapa kali setiap bulannya untuk berbelanja kebutuhan pokok, makanan ringan (snack), serta bahan memasak dan bumbu dapur. GoSend (73%), Grab Express (58%), dan kurir yang disediakan oleh aplikasi (35%) merupakan layanan pengiriman yang banyak dipilih untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang tersebut. Sementara itu, mayoritas responden mengandalkan e-wallet (79%) dan cash-on-delivery (56%) sebagai metode pembayaran yang digunakan dalam berbelanja.

Responden, baik laki-laki maupun perempuan, cenderung memilih layanan quick commerce yang tersedia sebagai bagian dari ekosistem supper apps, seperti GoMart (60%), Tokopedia Now! (47%), dan GrabMart Kilat (47%). Di sisi lain, lima aplikasi quick commerce yang banyak digunakan oleh responden meliputi Segari (16%), AlloFresh (13%), TaniHub (12%), Sayur Kilat (8%), dan Astro (6%).

Proyeksi penggunaan layanan quick commerce di masa depan

Sebanyak 86% responden mengatakan telah berbelanja di aplikasi quick commerce dalam sebulan terakhir, bahkan 54% responden di antaranya berbelanja dalam beberapa hari terakhir. Hampir seluruh responden (97%) mengatakan akan terus berbelanja di aplikasi quick commerce karena kemudahan pemesanan barang yang dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja (71%), waktu pengiriman yang singkat (62%), kualitas produk yang baik (48%), kemampuan untuk melacak progres pengiriman (46%), ketersediaan berbagai variasi produk (45%), hingga harga yang lebih murah (45%).

Sebaliknya, di antara 3% responden yang enggan berbelanja di aplikasi quick commerce mengatakan biaya pengiriman yang mahal (40%), tidak bisa mencoba atau melihat produk secara langsung sebelum membeli (39%), durasi pengiriman yang lama (29%), ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi yang dicantumkan dalam aplikasi (27%) sebagai beberapa alasan mereka tidak akan berbelanja lagi di aplikasi quick commerce ke depannya.

“Data tersebut memberikan signal bagi para pemain quick commerce bahwa selain faktor kecepatan pengiriman, mereka tidak dapat mengesampingkan kualitas produk, harga yang kompetitif, ketepatan waktu pengantaran produk, hingga kesigapan dalam melayani permintaan dan keluhan pelanggan. Artinya, pemain quick commerce perlu terus beradaptasi dengan cepatnya perkembangan pasar agar dapat terus menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan. Untuk itu, para pemain quick commerce perlu melakukan riset secara berkala guna memonitor awareness hingga konsumsi dan persepsi konsumen terhadap brand mereka. Dengan demikian para pemain quick commerce dapat berinovasi dan mengambil keputusan berbasis data untuk tetap kompetitif di tengah persaingan pasar yang berkembang pesat,” tutup Timothy.(BA-06)

Tags: PopulixQuick Commerce
Next Post
Dukung Percepatan Pemulihan Industri Pariwisata, RedDoorz Kolaborasi dengan Bank Indonesia Provinsi NTB dan Bali

Dukung Percepatan Pemulihan Industri Pariwisata, RedDoorz Kolaborasi dengan Bank Indonesia Provinsi NTB dan Bali

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Asuransi
  • Budaya
  • Business
  • E-Commerce
  • Emas
  • Energi
  • Entertainment
  • Fashion
  • Featured
  • FINANSIAL
  • Fintech
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Headlines
  • Health
  • INDUSTRI
  • Infrastruktur
  • Komoditas
  • LIFESTYLE
  • MARKET
  • Moneter
  • Multfinance
  • Musik
  • NASIONAL
  • National
  • News
  • Obligasi
  • Opinion
  • Otomotif
  • Perbankan
  • Perdagangan
  • Pilihan Editor
  • Politics
  • Properti
  • Regional
  • Reksadana
  • Ritel
  • Saham
  • Sains
  • Science
  • Sosial
  • Startup
  • Syariah
  • Tech
  • TEKNOLOGI
  • Telekomunikasi
  • Travel
  • Umum
  • Uncategorized
  • World

Recent Posts

  • Ini Lima Instruksi Presiden untuk Integrasi Transportasi Publik di DKI Jakarta
  • ASDP Terus Pacu Kawasan Terintegrasi hingga Peningkatan Kapasitas Dermaga Jelang Nataru
  • Kolaborasi SoKlin dan Jember Fashion Carnaval Curi Perhatian Warga New York, Amerika Serikat
  • Lestarikan Budaya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Hadiri Pengulasan Golok Ciomas

Newsletter

  • Buy JNews
  • Landing Page
  • Documentation
  • Support Forum

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In