
BISNISASIA.CO.ID, MANILA – Digital Pilipinas, gerakan terbesar di sektor swasta untuk menciptakan ekosistem teknologi dan inovasi di Filipina, menampilkan Filipina sebagai “destinasi kondusif” bagi inovator global.
Amor Maclang, Convenor, Digital Pilipinas Festival (DPF), memosisikan Filipina sebagai “gerbang masuk menuju ASEAN bagi negara lain yang ingin berbisnis di tingkat regional, bagi inovator dari negara lain yang, di tengah kondisi politik dan ekonomi yang kurang kondusif, harus melakukan relokasi secara temporer ke tempat yang menjaga budaya inovasinya.”
Di ajang DPF, pemimpin asing dan Filipina membagikan rencana untuk menciptakan ASEAN yang lebih kuat dan tidak rentan dengan menjadikan teknologi digital lebih aksesibel bagi publik. Wakil Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Filipina David Almirol menekankan peran penting implementasi teknologi bermutu guna membantu tugas instansi pemerintah. Lewat beragam kebijakan dan program, termasuk Undang-Undang E-Governance dan iLGU, publik memperoleh layanan yang mudah sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih penting, bahkan mendunia.
Menurut Jimmy Kyle Siy, Brankas Director, Customer Success, dampak positif pada dunia perdagangan merupakan keunggulan pertama dari kolaborasi teknologi ASEAN.
CEO, Angkas, George Royeca, berkata, kerja sama dengan ASEAN membutuhkan “kolaborasi dengan pihak regulator dalam menciptakan produk terbaik dengan dampak positif terbesar.”
Manish Bhai, Pendiri, President, dan CEO, UNO Digital Bank, sepakat, tanpa ekosistem lintaswilayah, digitalisasi tidak akan berhasil: “Setiap orang adalah kolaborator—dengan cakupan lintasnegara, ASEAN, regional, global.”
Digital Pilipinas Festival Bergerak Menuju Sistem yang Kokoh di Filipina, ASEAN
Wei Zhou, CEO, Coins.ph, membahas rencana untuk menjadikan Filipina “pemimpin Web 3.0, tak hanya di ASEAN, namun juga dunia. Aset digital dan blockchain tampil sebagai komponen yang menyetarakan posisi, dan mewujudkan pemberdayaan finansial.”
DPF, terdiri atas World FinTech Festival-Philippines dan Philippine FinTech Festival, berlangsung lewat kemitraan dengan Elevandi, organisasi yang didirikan Monetary Authority of Singapore (MAS) guna membina dialog sektor publik-swasta demi memajukan Tekfin dalam ekonomi digital.
Jobbagy László, Managing Director, Digital Success Nonprofit Ltd., menekankan, “digitalisasi berada di sekeliling kita”. Kita memperoleh dukungan berbagai jenis orang dan seluruh gelar akademik untuk mendigitalisasi budaya, bahkan dari sisi kebijakan—hingga periode 30 tahun berikutnya.”
Pihak yang turut berpartisipasi dalam DPF adalah co-presentor, Coins.ph, dan co-convenors Etiqa Philippines; Angkas; PayMongo, UnionBank of the Philippines; digiCOOP; ADVANCE.AI; NinjaVan Philippines; KPMG Philippines; UNO Digital Bank; Creador; Globe; PruLife UK; ACUBELAW; Gorriceta Africa Cauton & Saavedra; Brankas; GCash; COL Financial; serta, Xendit Philippines. Mitra-mitra lain termasuk Tech Exactly; StartUp Village; Bounce Back PH; Fintech Philippines Association; FinScore; Mapúa University; GeiserMaclang Marketing Communications; Inquirer Group of Companies; Inquirer Mobile; Inquirer.Net; Philippine Daily Inquirer; The Philippine Star; Manila Bulletin; United Neon; dan Coinvestasi.
Pemimpin industri dan teknologi di Filipina dan dunia bertemu di Digital Pilipinas Festival, ajang yang mengawali festival berdurasi satu bulan di bidang teknologi ASEAN sekaligus melansir ekosistem teknologi dan inovasi “anti-fragile” yang memperkuat wilayah dari sisi ekonomi.(BA-06)