Ekspansi Gencar ASLC Berhasil Dorong Penjualan Penjualan ASLC Melompat 73%

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (“ASLC”) berhasil mencatatkan lompatan penjualan 73% YoY menjadi sebesar Rp 159,5 miliar pada Semester I, 2022.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Emiten yang bergerak di bidang usaha lelang dan perdagangan eceran mobil bekas, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (“ASLC”) berhasil mencatatkan lompatan penjualan 73% YoY menjadi sebesar Rp 159,5 miliar pada Semester I, 2022, berkat ekspansi gencar yang dilakukan.

Seiring dengan ekspansi yang agresif, volume unit penjualan diler mobil bekas juga meningkat secara signifikan sebesar 63% QoQ, dari 217 unit pada Q1 2022 menjadi 353 unit pada Q2 2022.

Peningkatan penjualan tersebut berhasil diraih seiring dengan ekspansi usaha baru perseroan, yaitu dengan membuka delapan titik baru untuk layanan diler mobil bekas O2O (online-to-offline) dengan merek Caroline pada kuartal kedua tahun ini. Sehingga, jumlah titik layanan Caroline sudah betumbuh menjadi 16 titik selama semester I, 2022. Manajemen Perseroan masih yakin menargetkan untuk membuka 20 titik layanan untuk bisnis diler mobil bekas hingga akhir tahun ini.

Sementara, untuk bisnis lelang kendaraan bekas, penjualan selama semester I 2022 masih mengalami penurunan sekitar 27% YoY. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang berdampak terhadap sektor pembiayaan (financing), yang merupakan salah satu sumber utama pasokan kendaraan bekas. Sektor pembiayaan sangat terpukul oleh pandemi pada tahun 2020-21 sehingga terpaksa mengurangi pencairan pinjaman pembelian kendaraan mereka kepada konsumen secara signifikan. Akibatnya, jumlah kendaraan tarikan (sitaan) berkurang selama beberapa tahun kemudian.

Selanjutnya, penjual ritel mobil bekas juga memperpanjang masa pemakaian mobil mereka sehingga menunda penjualan mobil melalui lelang. Hal itu terjadi karena pasokan kendaraan baru terhambat oleh kelangkaan microchips yang masih berlanjut hingga Q2 2022 ini.

Selain itu, sejalan dengan ekspansi bisnis O2O, beban operasi penjualan Perseroan pada Semester I 2022 meningkat 18% YoY, dari Rp 58,4 miliar pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp 69,2 miliar. Akibatnya, ASLC mencatatkan rugi bersih Rp 2,0 miliar dibandingkan laba bersih Rp 16,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

ASLC Targetkan Penjualan Meningkat Dua Kali Lipat di 2022

Walaupun demikian, Perseroan tetap fokus untuk memastikan bahwa semua bisnis yang telah dan akan dijajaki mempunyai trading margin yang positif dan model bisnis yang berkelanjutan, serta berharap akan adanya pemulihan yang cepat untuk bisnis lelang di Q3 2022. Perseroan berharap dapat mencatatkan keuntungan bersih setelah beralih dari fase ekspansi pesat.

“Dari peningkatan penjualan mobil bekas yang signifikan tersebut, kita dapat melihat bahwa ekspansi yang dilakukan Perseroan telah membuahkan hasil. Oleh karena itu kita optimis, Perseroan akan terus membukukan kinerja yang semakin baik di masa mendatang,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, JANY CANDRA.

Lebih jauh, ASLC berharap penjualan Perseroan akan meningkat semakin pesat, seiring kebijakan pemerintah untuk membatasi pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar.

“Kalau mobil dengan kapasitas mesin (cc) besar dilarang menggunakan pertalite dan solar, otomatis mobil-mobil dengan kapasitas mesin (cc) kecil akan lebih diminati karena bisa menggunakan bahan bakar yang lebih murah,” kata JANY.

Penggunaan dana IPO

Sementara itu, sampai dengan akhir Juni 2022, Perseroan telah merealisasikan rencana penggunaan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik (IPO) sebanyak 47,9% atau Rp312,7 miliar dari total Rp652,6 miliar (termasuk biaya emisi sejumlah Rp 13,7 miliar) dana segar yang diraih melalui IPO pada Januari tahun ini. Dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membiayai usaha baru perseroan berupa perdagangan eceran mobil yaitu bisnis diler mobil bekas Caroline dan membayar utang ke perusahaan induk.

Rincian penggunaan dana hasil IPO hingga Juni 2022 setelah dikurangkan dengan biaya emisi sebesar Rp13,7 miliar adalah sebagai berikut, untuk modal kerja usaha baru diler mobil bekas sebesar Rp74,0 miliar dan sebanyak Rp225,0 miliar digunakan untuk membayar utang ke perusahaan induk.(BA-06)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini