Literasi Digital Bisa Hindarkan dari Penipuan

DANA

BISNISASIA.CO.ID, MAKASSAR — Beragam cara dilakukan oknum tak bertanggung jawab lewat internet untuk menipu calon korbannya. Penipuan bisa terjadi di sektor jasa keuangan hingga ke masalah perdagangan orang. Bekal literasi digital bisa menghindarkan seseorang terjerumus ke penipuan di dunia digital.

Hal itu dibahas dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan tema “Ayo Kita Bisa Hentikan Penipuan di Internet”, Selasa (12/7), di Makassar, Sulawesi Selatan.

Narasumber dalam acara tersebut adalah founder dan COO PT Balla Cerdas Teknologi sekaligus dosen Bisnis Digital IBK Nitro Arsan Kumala Jaya; Literasi Digital ICTWatch H. Almaskaty; dan Herti Yani selaku dosen Universitas Dinamika Bangsa.

Dalam webinar tersebut, Arsan Kumala Jaya menyampaikan materi keamanan digital dengan judul ‘Aman Bermedia Digital (Jenis-jenis Penipuan Internet)’.

Untuk mengamankan data yang dimiliki, harus paham cara melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.

Jadi Game Changer, Smartfren Siapkan Ekosistem Teknologi Digital Terintegrasi

Ada enam kompetensi keamanan digital mulai dari mengamankan perangkat dan identitas digital, mewaspadai penipuan, memahami rekam jejak, serta paham keamanan digital pada anak. Adapun jenis-jenis penipuan digital terdiri dari scam, spam, phising, dan hacking.

“Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital. Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan. Selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” kata Arsan.

Pemateri selanjutnya, H. Almaskaty menyampaikan materi berjudul ‘Aman Bermedia Digital’. Kurangnya literasi digital menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penipuan digital.

Maka, kemampuan literasi digital dapat mencegah penipuan di internet. Dibutuhkan kemampuan analisis, verifikasi, dan evaluasi.

“Dampak penipuan digital hampir sebagian besar yang dicatat adalah kerugian finansial. Sangat sedikit motif lain,” imbuh Almaskaty.

Pemateri terakhir, Herti Yani menambahkan materi berjudul ‘Cakap Bermedia Digital’. Ada beberapa modus penipuan yang sering digunakan pelaku, salah satunya modus lowongan kerja.

Ciri-ciri penipuan lewat modus ini: identitas perusahaan tidak jelas, tawaran gaji tidak wajar, langsung meminta data pribadi, meminta untuk membayar, diterima tanpa proses wawancara, dan biasanya tersebar lewat WhatsApp atau SMS.

“Tips agar terhindar yakni jangan mudah percaya, baca detail setiap info loker, pastikan mendaftar lewat website resmi perusahaan, cek domain alamat surel dan web yang digunakan, jangan tergiur gaji besar dan masuk tanpa tes,” pungkasnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.

Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi. (BA-01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini