BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi COVID-19 telah menjadi krisis multidimensi yang memberikan implikasi signifikan ke berbagai bidang. Tidak hanya pada sektor berskala nasional, dampak dari situasi ini juga dirasakan oleh keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Banyaknya orang yang kehilangan lapangan pekerjaan merupakan salah satu efek pandemi yang berdampak pada rentannya ketahanan ekonomi keluarga.
Namun, di tengah tren ekonomi yang kian berpusat pada sektor domestik, kini dapat terlihat peluang Ibu untuk mengambil bagian dalam menyelamatkan ekonomi keluarga menjadi semakin besar. Krisis ini justru memicu tumbuhnya usaha-usaha kecil yang dimulai dari rumah dengan para Ibu yang menjadi pelakunya. Sembari mengurus urusan domestik rumah tangga, para ibu dapat menggali kesempatan dengan menjalankan usaha secara mandiri. Ibu yang mengambil kedua peran tersebut lazim disapa dengan sebutan Mompreneurs.
“Selama bertahun-tahun membesarkan komunitas Ibu di Orami, kami melihat bahwa para Ibu memiliki potensi yang sangat besar untuk berkontribusi secara ekonomi. Mereka juga sangat kreatif melihat peluang dan melek teknologi sehingga banyak kesempatan yang bisa diraih. Semuanya ini pun dapat dimulai dari rumah,” tutur Ferry Tenka, CMO SIRCLO.
Ferry kembali melanjutkan, “Tren yang sama terlihat dari pertumbuhan jumlah brand-owner yang merupakan para Ibu yang menjual brand-nya secara online dengan dukungan SIRCLO Store. Umumnya, mereka membesarkan produk yang lahir dari keresahan mereka sendiri sebagai seorang Ibu. Hal ini tentu memberikan sudut pandang bisnis yang lebih jujur, komprehensif dan terpercaya.”
SIRCLO merupakan perusahaan e-commerce enabler di Indonesia yang membantu brands berjualan online melalui ragam solusi, salah satunya SIRCLO Store. SIRCLO Store merupakan teknologi pembuatan toko online instan, memberikan solusi bagi brand untuk memiliki situs resmi agar pelanggan dapat berbelanja secara online.
Dari 5 (lima) brand tersukses di SIRCLO Store saat ini, 3 (tiga) diantaranya dimiliki oleh perempuan. Maya Rosmalinda, owner Mamayaya Project, merupakan salah satu mompreneurs yang merintis usaha industri rumahan. Di tengah kesehariannya sebagai seorang ibu, Maya menjadikan bisnisnya sebagai sarana untuk berkembang dan mengasah kreativitas, dengan menghasilkan beragam produk yang dekat dengan keseharian Ibu, Bayi dan Anak.
“Berawal dari bisnis rumahan, kini kami telah memasarkan hasil produksi secara daring melalui situs toko online, dan memiliki 3 outlet offline. Dengan adanya website, hal tersebut berdampak pada branding yang dapat kami bangun, sehingga banyak yang tidak menyangka kalau kami adalah industri rumahan,” ungkap Maya.
Tidak hanya dengan cara membangun brand sendiri, cara lain yang bisa ditempuh para Ibu untuk berbisnis adalah dengan menjadi reseller. Sistem ini memungkinkan mompreneurs untuk memasarkan kembali barang yang mereka dapatkan dari suppliers ke komunitas sekitar. Modal dan sumber daya yang dibutuhkan juga lebih minimal sehingga mudah dipraktekkan langsung.
Dalam laporan Kantar, disebutkan bahwa media sosial memberikan ruang bagi para ibu untuk dapat saling terhubung dengan satu sama lain. Hal tersebut mendorong terciptanya potensi yang sangat besar bagi para mompreneurs untuk memperluas jangkauan bisnis mereka. Berdasarkan studi dalam Forum Agribisnis, mompreneurs juga banyak memanfaatkan kehadiran komunitas untuk memperluas wilayah pemasaran dan jaringan mereka dalam berwirausaha.
Para ibu dapat mulai berbisnis dari rumah sebagai agen pemasaranbersama Ibusibuk yang digagas oleh Orami. Ibusibuk merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi para ibu secara digital dan dikhususkan untuk para ibu yang tertarik dengan kewirausahaan. Tidak hanya berkesempatan untuk menjual kembali produk yang ada di Orami, para anggota Ibusibuk juga bisa berkontribusi dengan cara membantu memperkenalkan serta merekomendasikan produk-produk yang ada di Orami ke komunitas di sekitar mereka. Mereka juga akan mendapat berbagai pelatihan kewirausahaan eksklusif yang akan mendukung aktivitas berbisnis mereka.
Bangun Ambar Ekowati, anggota Ibusibuk asal Tangerang yang juga seorang ibu satu anak, mengungkapkan alasannya bergabung dengan Ibusibuk. “Di masa pandemi ini, saya merasa perlu makin produktif. Handphone dan kuota internet yang saya punya ternyata bisa dimanfaatkan buat cari pendapatan tambahan. Hitung-hitung uangnya bisa ditabung atau nambah jajan anak,” ungkapnya.
Bertumbuhnya brand-brand yang diinisiasi oleh para ibu pengusaha dan semakin banyaknya kesempatan untuk para ibu berbisnis dari rumah merupakan salah satu indikasi positif akan semakin setaranya akses yang dimiliki Ibu untuk mengembangkan potensi diri mereka dan juga memperlihatkan semakin pentingnya peran Ibu di Indonesia.
“Yang kami harapkan, dengan dukungan dari layanan-layanan SIRCLO Store maupun Orami, para Ibu di Indonesia ini tidak hanya mampu berdaya secara ekonomi, namun juga secara sosial mereka menjadi mampu memberi impact kepada komunitas di sekitarnya,” tutup Ferry.(BA-04)
