BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan yang memiliki keahlian di bidang manufaktur seamless steel tubes dan jasa terkait di penerapan energi, PT Citra Tubindo Tbk (kode saham: CTBN) memproyeksikan pemulihan kondisi pasar secara bertahap mulai dari Semester II-2021. Perseroan juga menargetkan upaya adaptasi dan penghematan yang kuat di tahun 2021.

Tahun lalu, penurunan aktivitas ekonomi memberikan dampak negatif terhadap volume perdagangan dunia, yang dicatat minus 9,6%. Harga minyak dunia juga turun sebesar 32,7% berdasarkan data dari IMF. Bank Dunia mencatatkan rata-rata harga minyak dunia di angka US$ 41 per barrel pada tahun lalu.

Namun, berdasarkan proyeksi sejumlah lembaga keuangan global, diproyeksikan harga minyak dunia akan menuju US$ 80-100 per barel dari level harga saat ini sekitar US$ 70 per barel dan dari level terendah US$ 21 per barel yang dialami pada April 2020. Hal tersebut memberikan proyeksi positif bagi sektor minyak dan gas, dan diharapkan permintaan atas produk dan jasa bermutu tinggi akan mulai meningkat pada kuartal berikutnya.

Direktur Utama Citra Tubindo Satya Heragandhi mengatakan “Perseroan masih mencermati berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi kemampuan perseroan dalam mencapai kinerja, sekaligus menyiapkan langkah mitigasi risiko yang matang.”

Dukung Proses Pemulihan Ekonomi, Bank OCBC NISP Vaksinasi Massal Sektor Jasa Keuangan

“Perseroan akan terus berfokus pada pelanggan, mengembangkan varian produk dan jasa, menargetkan upaya adaptasi dan penghematan yang kuat dengan tetap mempertahankan Tingkat Komponen Dalam Negeri yang tinggi, mengembangkan platform pengiriman yang terintegrasi, menjaga proses yang ketat untuk meningkatkan efisiensi internal, merestrukturisasi unit bisnis, dan digitalisasi proses ” kata Satya, usai Paparan Publik di Jakarta, yang digelar secara virtual, Rabu (30/6/2021).

Perseoan telah menyusun langkah strategis, di antaranya inisiatif diversifikasi melalui pengembangan lini bisnis baru yang akan dilaksanakan tahun ini.

“Kami secara aktif melibatkan diri dengan diversifikasi horizontal dalam setiap penawaran kami. Kami melakukan fokus ulang agar memiliki ragam produk yang lebih baik, dan untuk menginvestasikan upaya kami dalam Peluang Transisi Energi,” katanya.

Meskipun Perseroan menghadapi sejumlah tantangan di tahun 2020, Perseroan mencatatkan beberapa keberhasilan, antara lain:

  1. Mendapatkan ISO 45001 – Sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  2. Mendapatkan penghargaan Productivity & Quality dari Gubernur Kepulauan Riau
  3. Mencapai target produksi di tahun 2020
  4. Qlue Meraih Pendanaan Seri B1 Untuk Memperkuat Ekspansi Bisnis di Pasar Global

Lebih lanjut, PT Citra Tubindo Tbk. juga berkomitmen untuk terus melaksanakan Tanggung Jawab Sosial setiap tahun. Perseroan memiliki beberapa program Tanggung Jawab Sosial, antara lain:

  1. Citra MANDIRI – fokus pada pengembangan ekonomi mandiri dari masyarakat melalui pelatihan dan bantuan kepada petani, nelayan, peternak ikan, dan wirausaha UMKM lainnya.
  2. Citra PEDULI – fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan bantuan fasilitas Pendidikan
  3. Citra LINGKUNGAN – Fokus pada kelestarian lingkungan di sekitar lokasi usaha Perseroan

Sehubungan dengan pandemi Covid-19 di Indonesia, Perseroan juga mengambil peran dalam mendukung sektor kesehatan dengan melakukan, antara lain, donasi untuk pengadaan peralatan kesehatan dan rapid test.

“Kami percaya bahwa hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar adalah salah satu aspek penting untuk keberlanjutan kegiatan usaha Perseroan, terutama dalam kondisi pandemi seperti sekarang.” Kata Satya Heragandhi. Beliau juga menambakan bahwa Perseroan merasa terhormat mendapatkan “Resilient in Pandemic Award 2020” – as “The Best Public Company for Metal Industry.”

Kinerja Bisnis

Hingga kuartal I-2021, Citra Tubindo mencatatkan pendapatan US$ 17,26 juta atau setara Rp 250 miliar, turun 33,12% dari kuartal I-2020 sebesar US$ 25,81 juta atau Rp 374 miliar.

Perseroan masih mengalami rugi bersih US$ 1,32 juta atau Rp 19,14 miliar, dari kuartal I-2020 yang mencatat laba bersih US$ 1,34 juta atau Rp 19,43 miliar.

Pada situasi pandemi Covid-19 tahun lalu, Citra Tubindo mencatatkan penjualan US$ 126,20 juta atau Rp 1,83 triliun, turun 12,10% dari tahun 2019 yakni US$ 143,56 juta atau Rp 2,08 triliun.

Perusahaan juga mencatat rugi US$ 3,06 juta atau Rp 44 miliar di tahun lalu, dari tahun 2019 yang mencatatkan laba bersih US$ 1,65 juta atau Rp 24 miliar.

Direktur Keuangan Citra Tubido Valerie Baudart mengatakan penurunan ini disebabkan memburuknya penjualan pasar lokal di industri minyak dan gas.

“Pencapaian kinerja tahun lalu sedikit di bawah target awal, realisasi penjualan tahun lalu US$ 126,20 juta itu terealisasi sebesar 97,09% dari target awal US$ 129,98 juta,” kata Valerie.

Tahun lalu, perseroan mengalokasikan belanja modal (capex) US$ 3,7 juta. Perseroan juga berupaya mempertahankan kinerja keuangan melalui strategi pembenahan aset dan restrukturisasi pengeluaran. (BA-01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini